Berita Palembang
Bubarkan Mahasiswa Ospek Universitas di Plaju Palembang, Fajri Dikeroyok oleh 5 Seniornya
Abadan (21 tahun), warga Lorong Puskesmas 3-4 Ulu, Kecamatan SU I Palembang diamankan unit Pidum Polresta Palembang Jumat (25/1/2019).
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Abadan (21 tahun), warga Lorong Puskesmas 3-4 Ulu, Kecamatan SU I Palembang diamankan unit Pidum Polresta Palembang Jumat (25/1/2019), sekitar pukul 00.15 WIB.
Penangkapan Abadan ini bermula dari laporan Fajri yang merupakan junior di kampus daerah Plaju Palembang.
Sebelumnya, Fajri membubarkan Ospek mahasiswa baru di salah satu universitas di kawasan Plaju.
Akibat kejadian itu, Fajri lantas dikeroyok oleh seniornya
Tak terima telah dikeroyok oleh 5 seniornyo, Fajri ditemani keluarganya melapor ke SPKT Polresta Palembang, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Unit Pidum.
• Ini Penampakan Jaket Chanel Maia Estianty Seharga Rp 20 Juta Lebih saat Liburan Bareng Suami
• Mengenal dr Iqmal Ferlianta SpBp RE, Pendiri Yayasan Sosial yang Operasi 1.500 Pasien Bibir Sumbing
Kepada petugas, Abadan menjelaskan, aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada awal September 2018 lalu.
Penyebabnya, karena korban tanpa ada perintah atau izin dari ketua pelaksana, membubarkan ratusan mahasiswa baru yang sedang mengikuti kegiatan Ospek di kampus tersebut.
"Dia masih semester 5, adek tingkat. Dia datang langsung mengambil toa (alat pengeras suara) dan membubarkan mahasiswa yang lagi mengikuti Ospek yang berjumlah lebih kurang 300 mahasiswa," jelasnya sambil menunduk.
Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah kejadian pengeroyokan, mereka dan seluruh keluarga telah berupaya berdamai melalui mediasi oleh pihak kampus.
Namun keluarga korban menolak jalan damai dan ingin menempuh jalur hukum.
• Ribuan Foto dan Video Artis Diduga Terlibat Prostitusi Online Dibeber Polda Jatim, Penasaran Fotonya
• Pengumuman Orang Hilang : Nenek Nuryati Sudah 3 Minggu Tidak Pulang ke Rumah di Air Batu Banyuasin
"Keluarga kami sudah menemui keluarganya untuk berdamai, tapi ditolak. Mereka baru mau berdamai kalau kami berlima menyediakan uang Rp 150 juta."
"Ya tentu kami tidak sanggup, akhirnya keluarga Fajri melaporkan ke polisi pada bulan Oktober 2018,".
Abadan mengatakan, ia yang ditangkap oleh unit pidum lantaran saat ini keempat rekannya sedang tak beraa di Palembang
"Itu karena teman-teman yang terlibat pengeroyokan ini sedang naik gunung dempo," bebernya.
Menurutnya, saat dikeroyok, korban terjatuh lalu pingsan. Korban mengalami beberapa luka memar di bagian wajah.