Kebiasaan Ngupil Bisa Jadi Pemicu, Berkaca Pada Ronaldikin yang Meninggal Karena Infeksi Paru-paru

Kebiasaan Ngupil Bisa Jadi Pemicu, Berkaca Pada Ronaldikin yang Meninggal Karena Infeksi Paru-paru

Twitter: @bomber_online/@PRFMNews
Ronaldikin meninggal dunia karena infeksi paru-paru 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Kebiasaan Ngupil Bisa Jadi Pemicu, Berkaca Pada Ronaldikin yang Meninggal Karena Infeksi Paru-paru 

Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Sodikin atau yang lebih akrab disapa dengan sebutan Ronaldikin ini dikabarkan baru saja tutup usia pada Selasa (22/1/2019).

Ronaldikin merupakan lelaki yang wajahnya mirip dengan pemain sepakbola dunia Ronaldinho.

Namanya mulai dikenal luas oleh publik pada 2010 silam. Sejak namanya dikenal luas sebagai Ronaldinho KW, Ronaldikin tak jarang menghiasi pemberitaan Tanah Air.

Lelaki asal Bandung ini mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung, sekitar pukul 15.30 WIB.

Mengutip dari Suar.ID, kabar meninggalnya Ronaldikin ini dikonfirmasi oleh salah seorang Viking, suporter Persib Bandung.

Siapa Sangka Kebiasaan Sepele Ini Sebabkan Kanker Usus, Berkaca dari Istri Ustad Maulana

Semasa hidup, lelaki bernama asli Sodikin ini memang menjadi pendukung Persib Bandung.

"Kami sedang membuat flyer duka cita," ujar Mia Beutik yang merupakan istri mendiang Ayi Beutik, Panglima Viking, kepada Kompas.com.

Ronaldikin dikabarkan meninggal dunia setelah melawan penyakit infeksi paru-paru yang dideritanya.

Infeksi paru-paru adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru dan menyebabkan kantung udara dalam paru-paru meradang dan membengkak.

Melansir Health Line, pneumonia menyebabkan peradangan di kantung udara di paru-paru, atau alveoli.

Alveoli akan terisi cairan atau nanah dan membuat seseorang sulit bernapas.

Penyakit ini juga telah banyak merenggut nyawa seseorang, termasuk para selebriti seperti Ronaldikin dan Robby Tumewu.

Sakit Hati Ibunya Dihina di IG, Pengacara Indra Tarigan Resmi Laporkan Hilda Vitria ke Polisi

Siapa sangka, kebiasaan sepele ini justru berdampak mengerikan jika dilakukan terlalu sering.

Melansir dari Intisari, penelitian terbaru memperingatkan bahwa mengupil bisa menyebarkan bakteri berbahaya yang menyebabkan pneumonia (infeksi paru-paru).

Penelitian yang dipublikasikan di European Respiratory Journal adalah yang pertama kali menunjukkan bahwa penularan pneumonia dapat melalui kontak antara hidung dengan tangan.

Untuk itu, para ahli menyarankan kepada orangtua agar menjaga kebersihan mainan dan tangan anak-anak mereka.

Hal itu bertujuan untuk membantu melindungi anak-anak dan menghindari penyebaran bakteri.

Peneliti utama Dr. Victoria Connor, seorang peneliti klinis di Liverpool Hospital, mengatakan bahwa infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan penyebab 1,3 juta kematian pada anak-anak di bawah lima tahun setiap tahunnya.

Kisah Viral Shannon Clifton Diperkosa Ayah 4 Kali Sehari Selama 8 Tahun Hingga Hamil Usia 11 Tahun

Memiliki pemahaman tentang bagaimana bakteri menyebar akan memungkinkan penanganan yang lebih baik agar penularan dapat dikurangi, sehingga ada pencegahan infeksi pneumokokus yang lebih besar.

Para peneliti menemukan bahwa bakteri dapat berpindah dari tangan ke hidung. Penularan itu bisa terjadi dengan saat orang-orang mengupil, atau menggosokkan hidung dengan punggung tangan mereka.

Connor mengatakan bahwa mungkin tidak realistis untuk meminta anak berhenti mengupil atau menggosok hidung mereka.

"Ini mungkin tidak realistis membuat anak berhenti menggosok atau menyentuh hidung mereka," tutur Connor.

Kehadiran bakteri juga kadang-kadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak dan dapat mengurangi peluang mereka terkena penyakit di kemudian hari.

Sehingga tidak jelas apakah benar-benar mengurangi penyebaran pneumokokus pada anak-anak adalah hal terbaik.

"Selain itu, kehadiran bakteri terkadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak dan mengurangi peluang mereka tertular penyakit di kemudian hari," sambungnya.

Tapi untuk orangtua, karena penelitian ini menunjukkan bahwa tangan cenderung menyebarkan pnemumokokus (radang paru-paru), ini mungkin penting ketika anak-anak melakukan kontak dengan orang dewasa ketika sistem kekebalan tubuh mereka sedang turun.

Dalam situasi ini, memastikan kebersihan tangan dan mainan atau benda lain mungkin akan mengurangi risiko terkena infeksi pneumokokus seperti pneumonia.

Profesor Tobias Welte, Presiden European Respiratory Societymenambahkan, "Studi percontohan ini adalah yang pertama untuk mengonfirmasi bahwa bakteri pneumokokus dapat menyebar melalui kontak langsung, bukan hanya melalui pernapasan pada bakteri di udara." (*)

Sumber: Nakita
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved