Video

Video : Kasir Alfamart Melawan Saat Dirampok , Motor Perampok Mogok

Dengan telapak tangan dan lengan yang masih dibalut perban, Zerlin Apandi (23) datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)

Kasir Alfamart yang Dirampok Lapor Polisi, Sepeda Motor Pelaku Mogok

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dengan telapak tangan dan lengan yang masih dibalut perban, Zerlin Apandi (23) datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsekta Ilir Timur I Palembang sabtu (19/1).

Maksud kedatangan Zerlin lantaran ingin melaporkan kejadian percobaan pencurian yang dialaminya pada sabtu pagi (19/1) sekitar pukul 05:30

Akibat kejadian tersebut, ia harus mengalami luka jahitan di lengan dan telapak tangannya akbat terkena serpihan kaca.

Zerlin diketahui merupakan kasir mini market Alfamart Jl Anwar Sastro samping hotel Arista yang menjadi korban perampokan di tempat ia bekerja.

Kepada petugas piket, Zarlin menuturkan kejadian barawal dari pelaku yang datang tokonya untuk membeli rokok.

"Jadi Hp saya itu ada di meja kasir, lalu pelaku datang mengaku mau membeki rokok, waktu saya ambil rokok dia mengambil HP saya. Karena saya sadar langsung saya kejar," ujarnya.

Kemudian, pelaku mencoba kabur dengan menaiki sepeda motornya. Sayangya, motor pelaku tidak hidup dan pelaku langsung lari begitu saja.

"Karena motornya tidak hidup, jadi dia meninggalkan motor dan barang lain miliknya begitu saja," katany.

Sementara itu Kapolsek Ilir Timur I, Kompol Edi Rahmat melalui KA SPk AIPDA M Rifa'at membenarkan adanya laporan korban.

"Laporan sudah kami terima, dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan, adapun barang buktinyang kita terima yaitu satu uni Ovo A3S milik korban, satu unit motor mio J warna putih nopol BG 5273 JAD, dan helm milik pelaku," tutupnya.

Fakta Perampokan Alfamart Dekat Arista Hotel, Kasir Luka 9 Jahitan dan Kronologinya

Zerlin (23) sebelumnya ditulis Ziarlin, sang kasir, harus mendapatkan 5 jahitan di telapak tangan kanan dan 4 jahitan di lengan kiri akibat kejadian tersebut.

Bukan karena berkelahi atau menjadi korban dari si pelaku, namun karena Zerlin secara reflek mendorong kaca pintu toko yang dirasanya begitu lembut, saat dia hendak mengejar pelaku.

"Nggak ada rasa keras pintu itu. Lembut saja rasanya seperti dorong kardus. Pas sudah byaaarrr, pecah, baru sadar kalau itu kaca. Namanya juga dalam kondisi panik mau kejar maling," ujarnya.

Saat kejadian pun Zerlin sama sekali tidak merasa sakit. Bahkan dia juga tidak menyadari bila tangannya sudah dipenuhi oleh darah yang bercucuran.

Kejadian itu bermula pada sabtu pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.

Saat itu Zerlin bersama seorang temannya sedang shift malam di toko yang buka selama 24 jam tersebut.

"Saya yang jaga kasir, saat itu kondisi toko lagi sepi. Kebetulan saya habis ditelepon sama keluarga. Setelah nelepon, Hp saya taruh dekat mesin barcode. Terus saya tinggal ngepel lantai depan pintu,"jelasnya.

Pelaku datang ke toko menggunakan jaket hitam dan celana jeans biru. Pelaku pun masih menggunakan helm di kepalanya.

"Dia (pelaku) bilang mau beli tiga bungkus rokok. Jadi ya sudah saya ke kasir untuk ambilkan. Nah, habis itu dia bilang tambah lagi rokoknya tiga. Saat itu, saya sama sekali nggak dikasih kesempatan untuk menengok ke pelaku. Karena dia terus saja minta diambilkan rokok. Sampai tiga kali dia terus minta tambah diambilkan rokok,"jelasnya.

Saat Zerlin mengambilkan rokok yang ketiga kalinya, pelaku langsung saja pergi keluar tanpa mengatakan apapun.

"Dia (pelaku) langsung jalan saja keluar. Nggak bilang apa-apa. Entah bilang nggak jadi atau apa, dia langsung jalan keluar pintu," ujarnya.

Zerlin yang merasa heran spontan langsung melihat ke arah telepon genggamnya. Rupanya, barang tersebut sudah tidak ada lagi di tempatnya dan hanya menyisakan headset yang tergeletak di atas meja.

"Waduh saya panik dong, cuma ngeliat headset saja. Padahal tadi ada hp nya juga. Itu kenapa saya reflek langsung kejar dia (pelaku),"katanya.

Saat itu lah secara spontan Zerlin berteriak 'maling' dan langsung lari mengejar si pelaku.

"Nah, pas itu lah saya langsung reflek dorong pintu itu. Ya itulah, namanya juga panik. Sama sekali nggak sadar kalau itu kaca," ujar Zerlin sembari tertawa kecil.

Pelaku saat itu berusaha kabur dengan menggunakan sepeda motornya. Namun naas, saat itu motor tersebut tidak bisa dinyalakan.

"Pas kaca pecah dan saya lihat pelaku lagi berusaha hidupkan motornya, ya langsung saya keluar dan tendang dia (pelaku)," ujarnya.

Dia selanjutnya menarik dan menjepit kepala pelaku dengan menggunakan tangannya.

"Tapi dia (pelaku) pakai helm saat itu. Jadi waktu saya jepit, helmnya lepas. Dia bisa kabur, terus langsung lari ke arah kantor indie home A Rivai. Motornya tetap tertinggal disini," kata Zerlin.

Akibat aksi berani Zerlin, telepon genggamnya berhasil dia ambil kembali. Tak hanya itu motor, jaket, serta senjata tajam pelaku juga berhasil diamankannya.

"Untungnya dia (pelaku) nggak sempat ngeluarin pisaunya. Senjata itu ada di jaketnya. Kami temui pas dia sudah pergi,"ujarnya.

Namun, sejumlah luka pun harus diterima Zerlin akibat langkah spontan yang dilakukannya.

"Habis itu saya langsung dibawa ke RS Mohammad Husein sama teman. Untuk ngobatin luka saya,"ujarnya.

"Bingung sendiri bisa dapat keberanian dari mana. Saya juga nggak tahu, karena posisinya lagi kemalingan. Jadi reflek saja,"kata Zerlin.

Kini, seluruh barang-barang milik pelaku sudah diserahkan ke Polsek Ilir Timur 1 Palembang.

"Saya harapnya pelaku segera ditangkap dan proses hukum bisa langsung dijalani sama pelaku itu," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved