Berita Sriwijaya FC
Sejarah Sriwijaya FC Dari Bernama Persijatim Hingga Meraih Double Winner dan Akhirnya Terdegradasi
Sejarah Sriwijaya FC Dari Bernama Persijatim Hingga Meraih Double Winner dan Akhirnya Terdegradasi
Penulis: Slamet Teguh Rahayu |
Sempat krisis pemain, manajemen kemudian bergerak cepat mencari pelapis.
Sejumlah rekrutan anyar datang termsuk menempatkan Subangkit sebagai pelatih kepala. Tetapi itu tidak cukup mendongkrak permainan tim.
Permainan Sriwijaya FC di paruh kedua kompetisi mulai memudar. Sering seri dan hanya beberapa kali menang.
Menjelang berakhirnya Liga 1, posisi Sriwijaya FC semakin tersudut.
Herman Deru pada Oktober tadi membentuk tim penyelamat yang diberi nama Tim SAR.
Langkah Gubernur Sumsel yang baru dilantik ini merupakan jawaban dari banyaknya masyarakat yang mempertayakan sentuhannya untuk Sriwijaya FC.
Rangsangan berupa bonus juga diberikan untuk setiap kemenangan.
Ditengah jalan, datang kabar mengejutkan dari Dodi Reza Alex yang menyatakan mundur sebagai Presiden Sriwijaya FC.
Sampai pekan 34, Sriwijaya FC tidak bisa beranjak dari zona degradasi.
Laskar Wong Kito bersama PSMS MEdan dan Mitra Kukar degradasi ke Liga 2.
PSMS Medan pada pertandingan terakhir kalah 5-0 dari PSM Makassar, sedangkan Sriwijaya FC kalah 2-1 dari Arema FC.
Satu tim lain yang degradasi adalah Mitra Kukar. Tim asuhan Rahmad Darmawan ini kalah 2-1 dari Persija Jakarta.
Arema FC mengalahkan Sriwijaya FC berkat gol Makan Konate menit 63 dan Dedik Setiawan menit 83.
Padahal Sriwijaya FC sempat unggul lebih dulu melalui gol Esteban Viscarra di menit 25 babak pertama.
Sementara di Gelora Bung Karno (GBK), perjuangan Naga Mekes terhenti oleh keperkasaan Persija Jakarta.