Pengaturan Skor

Bongkar Kasus Pengaturan Skor, Satgas Anti Mafia Bola Tetapkan Vigit Waluyo Sebagai Tersangka

Bongkar Kasus Pengaturan Skor, Satgas Anti Mafia Bola Tetapkan Vigit Waluyo Sebagai Tersangka

Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi Penonton Sepak Bola 

Bongkar Kasus Pengaturan Skor, Satgas Anti Mafia Bola Tetapkan Vigit Waluyo Sebagai Tersangka

TRIBUNSUMSEL.COM - Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola kembali menetapkan satu tersangka baru terkait kasus dugaan pengaturan skor.

Kali ini, pemilik klub PS Mojokerto Putera (PSMP), Vigit Waluyo, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Vigit Maluyo
Vigit Maluyo (Surya - Tribunnews.com)

Penetapan Vigit Waluyo sebagai tersangka kasus dugaan pengaturan skor ini dilakukan setelah penyidik dari Satgas Antimafia Bola melakukan gelar perkara, Senin (14/1/2019).

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin malam.

Usai Lamaran Romantis Ammar Zoni ke Irish Bella, Begini Potret Keakraban Dua Keluarga Mereka

"Bahwa kasus dari pada perkara antara yang dilaporkan (adalah) Pak Vigit Waluyo (VW), pada malam ini sudah melakukan gelar perkara. Mekanisme gelar sudah menaikkan VW menjadi tersangka dalam kasus PSMP Mojokerto," ujar Argo Yuwono, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.

Sebelumnya, polisi menyebutkan bahwa tersangka kasus pengaturan skor, Dwi Irianto alias Mbah Putih mengaku mendapat aliran dana Rp 115 juta dari Vigit.

Uang itu diberikan Vigit kepada Dwi untuk mempermudah jalan PS Mojokerto Putra naik kasta dari Liga 3 ke Liga 2.

Komite Disipilin PSSI juga telah menjatuhi hukuman larangan bermain di Liga 2 untuk PS Mojokerto Putra pada musim depan.

Ada Netizen Palembang Ikut Dilaporkan Nikita Mirzani? Ini Penelusuran Tribunsumsel.com

Sanksi tersebut harus diterima PSMP karena terbukti melakukan pengaturan skor di Liga 2 musim 2018.

Tak hanya itu, Vigit juga disanksi larangan beraktivitas di sepakbola Indonesia seumur hidup.

Sebelumnya, Vigit Waluyo juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam soal kasus korupsi PDAM Sidoarjo ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, Jawa Timur.

Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru menegaskan kembali bahwa dirinya sama sekali tidak setuju jika keberadaan klub sepakbola Sriwijaya FC yang selama ini telah menjadi kebanggan masyarakat Sumatera Selatan dibubarkan, ganti nama, atau dijual. . “Saya tegaskan bahwa kita harus mencari solusi, sebab SFC tidak boleh bubar, SFC tidak boleh ganti nama, SFC harus tetap di Palembang karena SFC terlahir memang untuk masyarakat Sumatera Selatan," tegas Herman Deru dihadapan para peserta urun rembuk club sepak bola Sriwijaya FC yang digelar di Hotel Horison Ultima, Senin (14/1) malam. . Baca Berita Selengkapnya di IG Story @tribunsumsel yaa . . TRIBUNSUMSEL.COM #tribunsumsel #beritaSFC #InfoSFC #Liga2 #Liga1 #SriwijayaFC #LaskarWongKito #SFCDAY #KitoPacak #PTSOM #hermanderu #Muddaimadang #GubernurSumsel
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved