Berita Sriwijaya FC

Muddai Madang Blak-blakan, Sudah Lelah dan Tidak Sanggup Lagi Urus Sriwijaya FC

Komisaris Utama sekaligus Direktur Utama PT Sriwjjaya Optimis Mandiri (SOM) Muddai Madang sudah tidak sanggup lagi menangani klub Sriwijaya FC

Penulis: Weni Wahyuny |
WENY WAHYUNI/TRIBUNSUMSEL.COM
Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) H Muddai Madang (kanan) pada Press Conference di Hotel Inna Daira Palembang, Kamis (20/12/2018). 

"Kalau tidak ada yang ambilnya, bawa pulang ke doson (daerah asal Muddai) karena ini kan punya pribadi, kalau duit rakyat beda lagi,” terangnya.

Muddai mengakui bahwa ia sudah berat mengurus SFC, terutama untuk memenuhi kebutuhan rim.

Untuk gaji pemain saja setidaknya PT SOM harus mengeluarkan hampir Rp 1,5 miliar per bulannya dan sekitar Rp 35 miliar per tahun untuk memenuhi semua biaya tim.

Memang SFC dibantu oleh sponsor tapi menurut Muddai itu tidak dapat memenuhi kebutuhan 100 persen.

Ia menyebutkan bahwa SFC hanya mendapatkan Rp 18 Miliar yang didapatkan dari sponsor.

Muddai mengatakan tidak dapat lagi memastikan kelangsungan SFC ke depannya.

Menurutnya, untuk berlaga di Liga 2 setidaknya dibutuhkan dana sekitar Rp20 Miliar dengan target juara agar bisa naik lagi ke Liga 1.

“Saya sudah berat, sudah lelah untuk biayai kelangsungan SFC karena ini bukan murah, biayanya sangat mahal,” ungkapnya.

Muddai berharap sahamnya itu cepat terjual karena tim Laskar Wong Kito tetap harus beraktivitas meski kompetisi sudah berakhir. Setidaknya dari mulai Februari harus start membangun tim meski liga dimulai pada Juni 2019.

"Yang diurus ini pemain bola, mereka harus diberikan kontrak, harus digaji, harus latihan, harus tinggal di mess. Tidak boleh menggangur lama. Kita juga harus segera cari pelatihnya. Semoga saja semuanya lancar," ucapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved