Berita Palembang
Sidak BPOM Palembang Temukan Tahu Berformalin di Carrefour, GM Carrefour Minta Maaf
Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palembang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pusat perbelanjaan di kota Palembang
TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG-Guna mengantisipasi peredaran produk makanan kadaluwarsa dan mengandung bahan pengawet jelang perayaan Natal dan tahun baru,
Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palembang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pusat perbelanjaan di kota Palembang yakni Palembang Icon (PI) dan Palembang Square (PS) Mall. Senin (17/12/2018).
Sidak ini dilakukan BPOM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan aparat kepolisian.
Adapun produk dari pusat perbelanjaan tersebut yang ditemukan rusak, tidak ada izin, ekspaired bahkan mengandung formalin.
Palembang Icon (PI) Foodmart
Ditemukan produk yang rusak, sebanyak 15 item, pada item terdapat pada bungkus yang sudah penyok, terbuka dan sobek.
Untuk yang tidak memenuhi ketentuan dari label ada 3 item, mungkin ini banyak masalah perizinan.
PS Carefour
Habis masa izin ada 11 item, rusak 2 item yaitu susu dan sosis, tidak memenuhi ketentuan label ada 3 item yaitu madu, minuman serbukdan cokelat, karena pada bingkisan terdpat kalimat-kalimat yang mengandung kata 'mengobati'.
Dan terdapat bahan Formalin pada dua item makanan saji, yaitu tahun isi dan tahu balado.
Kepala Balai Besar BPOM Palembang, Hardaningsih mengatakan, pihaknya yang menemukan tahu siap saji tersenut harus tidak boleh lagi di jual.
"Tahu siap saji yang berformalin itu kita temukan hanya beberapa saja. Kami langsung intruksikan pihak ritel carefour untuk segera menarik makanan tersebut dan tidak dijual," katanya.
• Jelang Pemilihan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, Ini 2 Permintaan Herman Deru
• Dipaksa Pacarnya Berhubungan Intim di Kos-kosan, Remaja 16 Tahun di Palembang Ini Lapor ke Polisi
"Silahkan komunikasikan di awasi jangan hanya menerima, untuk yang positif itu tadi pulangkan kalau mau berubah silahkan perbaiki jangan gunakan formalin lagi, kalau tidak mau silahkan ganti produsen," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan provinsi Sumatera Selatan Yustianus memperingatkan untuk ritel benar-benar memperhatiqjan produk sebelum di jual.
"Tahun kemarin ketemu item formalin ini dan sekarang ketemu lagi, saya maunya ditarik termasuk yang di display, untuk produsennya harus bertanggung jawab, segera hubungi kalau bisa jangan lagi seperti ini," ungkapnya.