Berita Sriwijaya FC
Muddai Madang Siap Lepas Seluruh Saham di PT SOM (Sriwijaya FC)
Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku pengelola klub profesional Sriwijaya FC menyatakan dirinya siap melepas seluruh saham
Penulis: Weni Wahyuny |
Sebelumnya Tim SAR dan Prestasi Sriwijaya FC yang dibentuk oleh Gubernur Sumsel beberapa waktu lalu menggelar rapat di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Minggu (16/12/2018) malam.
Rapat itu menyusun bahan untuk laporan kepada Gubernur Sumsel bahwa tugas Tim SAR selesai sejak kompetisi berakhir.
Wakil Ketua Tim SAR dan Prestasi Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin mengakui bahwa Tim SAR gagal membantu PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) mempertahankan klub Sriwijaya FC di Liga 1.
Ia mengungkapkan dari 7 pertandingan sisa yang dijalankan SFC pada putaran kedua, SFC hanya mampu menang 3 kali, sementara 4 pertandingan lainnya gagal.
“Dari tim prestasi, kita nggak bisa mampu berbuat apa-apa dari sisi tim, begitulah. Duit banyak juga kita habis, nggak tahu kalau nominal, kalau pempek sepeda banyak,” kata Hendri kepada awak media melalui telepon, Senin (17/12/2018).
Hendri melanjutkan rapat juga membahas kepemilikan PT SOM itu adalah di dalam Yayasan Sepakbola Sriwijaya yang ditandatangani oleh Dodi Reza Alex bersama dengan Ridwan Mukti 2008 lalu.
Di dalam surat diterangkan PT SOM hanya mengelola termasuk menyelesaikan masalah utang Rp7,5 Miliar.
“Tolong ditegaskan, pengelola yang dimandatkan Yayasan Sepakbola Sriwijaya punya Pemprov Sumsel dan punya AD/ART sendiri,” jelasnya.
Oleh sebab itu, sambung Hendri Tim SAR akan mengajukan saran kepada Gubernur Sumsel Herman Deru dalam waktu dekat.
Saran untuk membentuk Perseoran Terbatas (PT) baru jika memang Muddai Madang yang merupakan Dirut PT SOM mau.
“Yang kedua pakai PT SOM tapi dengan konsekuensi kita bayar utang pemegang saham. Katanya Rp20 miliar, diantaranya untuk beli pemain dan lain sebagainya. Tapi audit dulu apakah benar atau tidak,” ungkapnya.
“Artinya Pak Gubernur ada 2 opsi, mengambil keputusan, apakah (PT SOM) diganti, atau tetap PT SOM. Tidak ada masalah (ganti PT) itu kan hanya nama,” timpalnya.
Tim SAR pula, sambung Hendri Muddai Madang bersikap ksatria dan serahkan pengelolahan SFC kepada Gubernur Sumsel.
“Sudahlah, itu punya masyarakat Sumsel. Kasihlah apa yang buat kita maju. Ini kan merugikan masyarakat. Kasihlah dengan Pak Gubernur, kecuali gubernur kasih dia lagi mengelola,” terang Hendri.
Hendri melanjutkan bahwa bukan hak Tim SAR untuk mengambil keputusan karena semua keputusan dari Gubernur Sumsel.