Berita Banyuasin
Nenek Kasiah Butuh Bantuan, Berusia 115 Tahun Hidup Sebatang Kara di Mariana Banyuasin
Rumah permanen sekitar ukuran 3x5 meter jadi tempat tinggal Kasiah, seorang nenek yang berusia 115 tahun.
Penulis: M. Ardiansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN- Rumah permanen sekitar ukuran 3x5 meter jadi tempat tinggal Kasiah, seorang nenek yang berusia 115 tahun.
Rumah itu diapit oleh rimbunnya pepohonan.
Kasiah tinggal sendiri. Ia tidak dapat melihat lagi karena faktor usia.
Tak hanya itu saja, ia juga hanya bisa duduk dan berbaring karena sudah tidak bisa lagi jalan.
Tribun Sumsel melihat langsung rumah dan sang nenek yang beralamat di Jalan Gelam RW 05 Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I.
Ketika masuk ke rumah, kondisinya sangat tidak terawat.
Nenek Kasiah sedang berbaring di kasur tipis seorang diri.
• Mengenal Sosok H Halim, Orang Kaya di Sumsel Sering Dikunjungi Presiden dan Banyak Tokoh Nasional
• Jadi Nasabah Sejak 2015, Karyawan PT Semen Baturaja Ini Tak Menyangka Dapat Umrah dari BJB
sang nenek mengetahui ada orang yang datang ke rumahnya segera bertanya.
Ia senang, didatangi orang meski dirinya tidak dapat melihat.
Disela-sela bercerita, sang nenek meminta kepada tetangganya untuk dibukakan buah salak yang juga pemberian tetangganya.
"Tahun 1950 datang ke Palembang bekerja jadi pembantu. Suami sudah lama meninggal, sedangkan anak tidak ada."
"Sekarang sendirian," katanya sambil mencoba untuk memakan buah salak, Senin (10/12/2018).
Dengan nada pelan, Nek Kasiah menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang disampaikan Tribun Sumsel.
Ia menceritakan, saat muda dirinya pernah mengandung tapi kemudian keguguran.
• Bupati Syarif Hidayat Bangga, Banyak Anak Muratara Hafal Alquran Melalui Program Santri Tahfiz Quran
• Air Masuk Ruang Sidang Tipikor Pengadilan Palembang, Kaki Jaksa, Terdakwa, dan Saksi Sampai Basah
Setelah itu, ia tidak pernah hamil lagi. Sedangkan suami yang bekerja di proyek meninggal lantaran terjatuh.
Sejak saat itulah, ia hidup sebatang kara.
Ketika kondisi tubuhnya masih sehat, ia masih bisa untuk bekerja dan mengurus dirinya sendiri.
Ia tetap bersyukur masih diberi bantuan beras untuk makan sehari-hari saat itu.
Namun, karena faktor usia, ia mulai tak lagi kuat untuk beraktivitas.
Rumah permanen yang dihuni nek Kasiah, terdiri satu kamar.
Hanya saja, nenek Kasiah tidur di bagian depan dan tidak di dalam kamar.
Hanya ada satu lampu penerangan yang dipasangkan para tetangga ke rumah tersebut.
Sedangkan aliran listriknya diambil dari rumah di depan.
Kondisi rumah, juga sangat memprihatinkan.
Pintu depan sudah mulai rusak dan jendela sudah tidak memiliki kaca.
Memang, saat hujan rumah ini tidak bocor.
Hanya saja, sedikit lembab dan berbau tidak sedap lantaran nek Kasiah sering buang air kecil atau besar di rumah tersebut.
"Alhamdulillah, dapat rezeki. Terima kasih, semoga rezekinya melimpah," ungkap nek Kasiah menerima bingkisan dari Tribun Sumsel.
"Kami berharap juga agar pemerintah Kabupaten Banyuasin tersentuh hatinya untuk melihat nenek Siah yang kondisinya sangat memperhatinkan," ungkapnya.
Kapolsek Mariana AKP Sumediyono yang ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, bila ada warga yang tinggal diwilayah hukumnya hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Dari laporan anggotanya itulah, ia memutuskan untuk mendatangi rumah Nek Siah.
"Polsek Mariana ada namanya Jumat Barokah. Kegiatan Jumat Barokah ini memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu."
"Sudah lama kami melakukan kegiatan ini memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu," katanya.