Timnas Indonesia

Jelaskan Masalah Sepakbola di Indonesia, Edy Rahmayadi Minta Dirinya Jangan Dibully Lagi

Jelaskan Masalah Sepakbola di Indonesia, Edy Rahmayadi Minta Dirinya Jangan Dibully Lagi

Super Ball/Super Ball/Feri Setiawan
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi memberikan sambutan dalam pembukaan Turnamen Sepakbola Antar Forum Wartawan yang di selenggarakan di Lapangan Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Rabu (10/5/2017) dalam memperigati HUT PSSI ke-87 PSSI Pers mengadakan Turnamen Invitasi Antar Forum Wartawan yang di ikuti 8 tim dari berbagai Pokja Pers. Super Ball/Feri Setiaw 

Jelaskan Masalah Sepakbola di Indonesia, Edy Rahmayadi Minta Dirinya Jangan Dibully Lagi

TRIBUNSUMSEL.COM - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengungkapkan masalah yang dialami di persepak bolaan Indonesia dan meminta dirinya tak terus-terusan di-bully.

Edy Rahmayadi memang menjadi sorotan tajam sejak beberapa waktu lalu karena bertindak sebagai Ketua Umum PSSI.

Setelah polemik rangkap jabatan, Edy Rahmayadi diminta mundur karena prestasi buruk timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Namun, Edy Rahmayadi mengaku tak gentar dengan tekanan mundur yang dialamatkan kepadanya.

Mantan Pangkostrad itu juga menyatakan bahwa dirinya akan bertahan di PSSI hingga akhir masa jabatan pada 2020.

Edy Rahmayadi juga mengungkapkan permasalahan sepak bola Indonesia pada sesi jumpa pers di Kantor Gubernur Sumatra Utara.

Menurutnya, pesepak bola Indonesia masih sangat minim jumlahnya jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Edy Rahmayadi juga meminta dirinya tidak terus-terusan di-bully karena apa yang ia sampaikan memiliki dasar.

Disebut Kamar ARTnya Kecil, Deddy Corbuzier Bungkam Netizen Dengan Tulis Jawaban Ini di Instagram

Dilansir dari Kompas, berdasarkan data 2016, jumlah pemain Indonesia sangat minim. Jumlah pemain Indonesia sangat jauh daripada Belanda yang memiliki 1,2 juta pemain dari 16,7 juta jiwa penduduk atau Spanyol memiliki 4 juta lebih pemain dari 46,8 juta jiwa warganya.

Jerman memiliki 6,3 juta pemain dari 80.700.000 jiwa penduduk, Thailand 1,3 juta pemain dari 64.600.000 jiwa penduduk, dan Singapura memiliki 190.000 pemain dari 4.500.000 jiwa.

"Sementara, Indonesia hanya punya pemain 67 ribu dari 250 juta jiwa. Tolong jangan bully lagi saya. Kalau mau beritakan, beritakanlah ini,” ucap Edy Rahmayadi kepada para wartawan.

Selain itu, Indonesia juga kekurangan stok pelatih mumpuni untuk bersaing dengan negara lain.

Pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti memeluk bek Fachrudin Aryanto seusai skuat Garuda menang atas Timor Leste pada laga kedua Grup B Piala AFF 2018 di SUGBK, 13 November 2018.
Pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti memeluk bek Fachrudin Aryanto seusai skuat Garuda menang atas Timor Leste pada laga kedua Grup B Piala AFF 2018 di SUGBK, 13 November 2018. (FERI SETIAWAN/SUPERBALL.ID)

Masih sesuai data 2016 yang dijabarkan Edy, Spanyol memiliki 22 ribu pelatih, Jerman 28.668 pelatih, Thailand memiliki 1.100 pelatih, Malaysia memiliki 1.810 pelatih, Singapura memiliki 170 pelatih, sedangkan Indonesia hanya memiliki 197 pelatih.

Dari segi jumlah wasit pun Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain, bahkan dari sesama negara ASEAN.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved