Update Sriwijaya FC
Sriwijaya FC vs Arema FC, Ucok: Tak Ada Tawaran dari Pengatur Skor
Manajer Tim Sriwijaya FC, H Ucok Hidayat menegaskan hingga kini belum ada laporan dari pemain Sriwijaya FC yang ditawarkan untuk “bermain mata
Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Manajer Tim Sriwijaya FC, H Ucok Hidayat menegaskan hingga kini belum ada laporan dari pemain Sriwijaya FC yang ditawarkan untuk “bermain mata” saat menghadapi laga pamungkas Liga 1 dengan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu (9/12) mendatang.
• Kasus Pengaturan Skor Kembali Hangat, Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert Mengaku Punya Bukti
• Arema Akan Diganjar Bonus Besar Bila Berhasil Mengalahkan Sriwijaya FC dan Buat Terdegradasi
• Kapten Sriwijaya FC Yu Hyun Koo Bantah Terima Suap Supaya Mengalah Lawan Arema FC
Terutama kapten tim, Yu Hyun Koo yang belum sama sekali dihubungi oleh oknum yang memintanya untuk pengaturan skor atau sejenisnya. Apalagi sampai disebutkan angka Rp400 juta, itu menurut Ucok sama sekali tidak benar.
“Nggak benar (ada tawaran) yang berita menghadapi Arema ditawari sekian,” kata Ucok, Rabu (5/12/2018).
Ucok mengakui memang Yu pernah dihubungi oleh oknum yang menawarkan untuk bermain skor atau sejenisnya. Namun bukan jelang menghadapi Arema FC.
“Jadi dari laporan, Yu didekati oleh oknum."
"Semenjak melawan PS Bhayangkara , kemudian dilobby juga saat lawan PS Tira dan PSIS. Justru dengan Arema belum ada laporan mengenai itu,” terang Ucok.

Kapten Tim SFC, Yu Hyun Koo dalam rilis dari media officer membantah dirinya ada menerima tawaran dari seseorang yang mengatasnamakan Arema agar mengalah saat bertemu di Malang, 9 Desember nanti.
Pesepak bola asal Korea Selatan ini pun heran mengapa pernyataannya sebelumnya yang mengatakan pernah didekati mafia bola justru dikaitkan dengan Arema FC.
"Saya juga bingung kenapa jadi begini yang tersebar. Sampai dari pihak manajemen Arema marah, tidak benar itu, tidak ada yang menghubungi saya mengatasnamakan Arema," kata Yu.
Yu kembali menegaskan sebelumnya ia mengatakan ke awak media bahwa memang benar pernah dihubungi komplotan mafia bola, yakni persisnya pada setiap laga away seusai melawan Bhayangkara FC.
"Sejak saat ini banyak yang hubungi saya, setiap laga away. Ada yang telepon, sampai WhatsApp. Tapi saya tolak terus, saya langsung lapor Pak Ucok (manajer tim, red)," kata dia.
Gelandang serang Sriwijaya FC ini ditawari uang Rp400 juta dengan sarat mengatur skor.

"Saya mau diajak ketemu seseorang yang dibilang bos mereka, tapi saya tidak mau. Mereka minta saya atur, siapa saja pemain yang mau dikasih, bisa kiper atau pemain belakang," kata dia.
Hingga kini, pemain yang sudah merumput di SFC sejak 2015 ini tidak tahu siapa yang menghubunginya itu. Ia menduga, bisa jadi pelaku judi bola atau oknum manajemen klub.
Terkait ini, asisten manajer Sriwijaya FC Ahmad Haris mengatakan isu adanya penyuapan dari Arema ke Yu Hyun Koo itu sama sekali tidak benar.
Menurutnya, Yu tidak pernah menyebut siapa oknum yang mendekatinya, termasuk asal klubnya.
"Saya rasa ini hanya upaya oknum tertentu yang tidak ingin laga Sriwijaya FC melawan Arema berlangsung fair play. Intinya ada pihak yang mau mengambil kesempatan. Ya, mudah saja tidak usah dipedulikan, diabaikan saja dan kedua tim fokus pada persiapan," kata dia.
Sebelumnya muncul pemberitaan di sejumlah media asal Jakarta dan Malang yang mengatakan bahwa ada upaya penyuapan dari Arema ke pemain SFC.
Konteks penyuapan, pengaturan skor dan mafia bola saat ini menjadi santapan hangat publik menyusul terungkapnya patgulipat perbuatan tak terpuji tersebut oleh oknum PSSI dalam acara Najwa Shihab di Trans7 pada pekan lalu dengan tajuk "PSSI Bisa Apa".