Pelajaran PMP Akan Diajarkan Lagi, Ini Sebabnya

Berdasarkan informasi yang diterima dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan kembali menerapkan mata pelajaran PMP

Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Prawira Maulana
MELISA/TRIBUNSUMSEL.COM
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang, Herman Wijaya 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berdasarkan informasi yang diterima dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan kembali menerapkan mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila).

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang, Herman Wijaya juga turut membenarkan akan menerapkan mata pelajaran PMP.

Walau meski peraturan pemerintah belum resmi dikeluarkan, wacana PMP akan diajarkan lagi sudah berlangsung sejak lama.

"Masih wacana, tapi 2019 nanti pasti PMP diterapkan. Kenapa dimunculkan kembali, karena seperti yang kita lihat moral anak jaman sekarang menurun, kurangnya akhlak juga menjadi alasan PMP akan digodok," ujarnya, Senin (3/12/2018).

Dia melanjutkan, akhlak anak-anak jaman sekarang menurun, kemajuan teknologi juga berpengaruh, dan kurangnya pendidikan moral menjadi salah satu faktor juga.

"Wacana yang dipastikan dan masih dikaji, belum ada peraturan pemerintah. Masih menunggu rapat koordinasi untuk pemantapannya, tapi beberapa waktu lalu sebelumnya sudah rakor di Jakarta terus disinggung tentang PMP," katanya.

Dia juga menambahkan jika PMP bukan sebagai mata pelajaran baru, namun perubahan dari pelajaran kewarganegaraan, sebab ideologi Indonesia Pancasila yang luar biasa dapat membentuk pendir bangsa dan menghasilkan karya pemersatu bangsa.

"Pengembangan moral memang mesti ditanamkan. Jadi PMP bukan mata pelajaran baru, bukan sebagai tambahan tapi diganti lagi dari pendidikan kewarganegaraan, untuk masalah materi masih berkaitan," katanya.

Untuk masalah SDM guru, dirinya mengakui sudah siap.

"Guru PPKN (Pendidikan Kewarganegaraan) banyak. Kalau jaman dulu PMP itu sebagai dasar pelatihan siswa, ada siswa baru masuk diberikan pelatihan PMP. Bahkan untuk masuk kerja sebagai tes, dilaksanakan penataran PMP sebelum bekerja," tambahnya.

Selain dukungan positif dari berbagai pihak, menghidupkan lagi PMP juga mesti disokong dengan sikap penindak lanjutan dari pemerintah.
Menurutnya nilai moral di tengah era globalisasi ini juga menjadi tantangan tersendiri dalam penerapannya.

"Kemendikbud menindaklanjuti serius kemunculan PMP, karena di tengah tantangan globalisasi yang begitu kuat, sekarang ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat."

"Dulu, kekhawatiran itu masih dibentengi dengan Pendidikan Moral Pancasila, tapi kini nilai luhur sudah digeser dengan masuknya budaya asing," katanya.

Penerapan PMP sendiri juga harus mengupayakan sistem pengkajiaannya, yang melibatkan banyak pihak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved