Puasa Ayyamul Bidh

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Desember 2018, Lengkap dengan Niat dan Tata Cara Puasa

Puasa ayyamul bidh tidak hanya dilaksanakan setiap bulan Muharram, tapi pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulan lain dalam kalender Hijriah

Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
google.com
Ilustrasi Puasa Ayyamul Bidh 

TRIBUNSUMSEL.COM- Puasa ayyamul bidh tidak hanya dilaksanakan setiap bulan Muharram saja, tapi pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulan lain dalam kalender Hijriah.

Sebelum melaksanakan ibadah tersebut, anda harus memperhatikan bacaan niat puasa ayyamul bidh yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah.

Pada tanggal 13, 14 dan 15 Muharram, umat Islam juga disunnahkan untuk berpuasa karena hari-hari tersebut merupakan ayyamul bidh.

Dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai ayyamul bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.

Keutamaan Puasa Senin Kamis, Ini Niat yang Dibaca dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh

Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.

Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.

Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.

Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Berikut niat puasa ayyamul bidh yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, 15 pada bulan Hijriah.

Pada bulan Desember ini puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan tanggal 21, 22, dan 23 Desember 2018.

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Niat Puasa Senin Kamis dalam Bahasa Arab dan Latin dan Manfaat Puasa bagi Kesehatan

“Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta’ala.”

Itulah keutamaan dan bacaan dan niat puasa ayyamul bidh yang pada tanggal 13,14, dan 15 Muharram.

Tata Cara

Puasa ayyamul bidh memiliki beberapa tata cara.

1. Niat puasa putih boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Berbeda dengan puasa wajib yang harus melakukan niat sebelum terbit fajar.

2. Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin dari sang suami.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

Niat Puasa Senin-Kamis: Inilah Keistimewaan dan 10 Manfaat Puasa Senin-Kamis

"Janganlah seorang wanita berpuasa sunnah sedang suaminya ada, kecuali dengan seizinnya."   

3. Lebih dianjurkan ketika tidak bepergian

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

4. Tidak dilaksanakan pada tanggal 13 Dzulhijah

Tanggal 13 Dzulhijah merupakan bagian dari hari tasyriq, sehingga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa putih.(*)


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved