Tinju 2018
Duel Tinju Kelas Berat Tyson Fury vs Deontay Wilder 1 Desember, Ambisi Fury Hentikan Rekor KO Wilder
Tyson Fury dan Deontay Wilder akan naik ring dan saling berhadapan dalam laga perebutan sabuk juara WBC di Staples Center Sabtu (1/12/2018)
TRIBUNSUMSEL.COM - Tyson Fury dan Deontay Wilder akan naik ring dan saling berhadapan dalam laga perebutan sabuk juara WBC di Staples Center, Los Angeles, California, AS, Sabtu (1/12/2018) waktu setempat.
Meski memiliki kewarganegaraan berbeda, petinju kelas berat Inggris, Tyson Fury, dan Deontay Wilder (Amerika Serikat/AS) sebetulnya memiliki banyak kesamaan.
• Usai Duel Khabib-Conor, Jadwal Tinju : Tyson Fury vs Wilder dan Floyd Mayweather vs Pacquiao
Blak-blakan, Gading Marten Ungkap Momen Saat Gisel Meminta Cerai Kepadanya, Begini Reaksinya
Mendapat Bintang Tamu Spesial di Acara Ulang Tahun Hitam Putih, Tangis Haru Deddy Corbuzier Pecah
Saat ini, sabuk tersebut masih ada di tangan di Wilder.
Andai Fury mampu menganvaskan Wilder, maka sabuk WBC itu akan berganti kepemilikan.
Merunut ke belakang, Fury adalah petinju yang terbiasa dengan sabuk juara.
Sebelum terjerat masalah ketergantungan terhadap minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, dan depresi, Fury adalah juara IBF, WBO, dan WBA.
Ketiga sabuk juara tersebut digenggam Fury setelah mengalahkan Wladimir Klitschko (Ukraina) pada tahun 2015.
Namun, perlahan-lahan, ketiga sabuk itu lepas dari tangan Fury karena alasan berbeda.
Ada yang lepas karena Fury menolak bertarung, ada juga yang lepas karena dia secara mental dan fisik sudah tidak mungkin lagi melakukan pertarungan tinju.
Masa itulah yang disebut Fury sebagai periode paling kelam dalam hidupnya.
"Saya bahkan nyaris menyerah dengan hidup," ucap Fury yang dilansir BolaSport.com dari CNN, Jumat (30/11/2018).
Beruntung, tidak ada hal buruk berikutnya yang menimpa Fury.
Memori untuk memberi kehidupan yang layak dan membahagiakan anaknya membawa Fury kembali ke jalur benar.

Dibantu sang sepupu, Billy Joe Saunders, Fury menemukan lagi hasratnya untuk bertinju di kamp pelatihan di Marbella, Spanyol.
Setelah sukses menurukan berat badannya, Fury pun kembali bertarung dan memenangi laga comeback-nya atas Sefer Seferi(Albania).
Di sisi lain, tinju juga menjadi penyelamat hidup Deontay Wilder.
Walau terbilang telat menekuni olahraga bela diri tersebut, karier Wilder cukup sukses.
Hal itu tidak lepas dari motivasi Wilder untuk memberi kehidupan yang layak dan membahagiakan bagi putrinya, Naieya Wilder.
Apalagi, Naieya lahir dengan spina bifida alias kondisi yang menyerang tulang belakang.
Wilder yang saat itu baru berusia 19 tahun pun memutuskan untuk keluar dari kuliah dan berkarier sebagai petinju.
Padahal, kala itu Wilder merupakan salah satu pebasket kampus yang cukup bersinar.

"Yang saya pikirkan saat itu adalah uang. Saya pikir semua petinju menghasilkan banyak uang dengan naik ke ring," ucap Wilder.
"Fokus saya adalah melakukan segalanya untuk membiayai kebutuhan putri saya," kata Wilder lagi.
Hingga sekarang, Naieya tetap menjadi pembimbing jalan hidup Wilder.
Hal itu pun diapresiasi Wilder dengan membuat tato bertuliskan "Road to Success" sebagai pengingat perjalanan hidupnya.
Kini, Tyson Fury dan Deontay Wilder tinggal menghitung jam untuk saling mengalahkan.
Siapa pun yang kelak tampil sebagai pemenang, pertarungan tersebut tetap akan menjadi salah satu bagian dari penyelamat hidup Fury dan Wilder.
Profil Wilder dan Tyson Fury
Deontay Wilder
Nickname Bronze Bomber
Hometown Tuscaloosa, Alabama, U.S
Pre-fight record 40–0 (39 KO)
Height 6 ft 7 in (2.01 m)
Style Orthodox
WBC heavyweight champion

Tyson Fury
Nickname Gypsy King
Manchester, U.K
Pre-fight record 27–0 (19 KO)
Height 6 ft 9 in (2.06 m)
Style Orthodox
Recognition Former unified heavyweight champion, WBC #3 ranked contender
