Lima Anak Panti Kabur
Polisi Masih Dalami Penyebab Larinya Lima Anak Panti di Palembang
Usai ditemukan di KM 21, kelima anak panti asuhan ini langsung dibawa pulang menuju ke Polsek Sukarami Palembang, Rabu (28/11/2018).
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Usai ditemukan di KM 21, kelima anak panti asuhan ini langsung dibawa pulang menuju ke Polsek Sukarami Palembang, Rabu (28/11/2018).
Saat tiba di Polsek Sukarami Palembang, kelima anak mengaku lapar sehingga unit Intel Sukarami Palembang memutuskan untuk mengajak mereka makan siang bersama.
Terlihat, mereka sangat lahap makan nasi bungkus bersama anggota Unit Intel Polsek Sukarami Palembang.
Usai makan siang, kelima anak ini dibawa ke ruang Kapolsek untuk dibincangi. Beberapa pertanyaan ditanyakan kepada mereka mengenai merek Samapi kabur dari panti asuhan.
Usai berbincang, kelimanya terlihat betah berada di dalam ruangan Kapolsek.
Sedangkan, Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Rivanda menuturkan, kelima anak ini berhasil ditemukan setelah mendapat informasi dari Tribun Sumsel yang mendapat laporan dari masyarakat melihat kelima anak ini.
"Saat ini, kami masih melakukan pemeriksaan. Sehingga kami masih mendalami apa penyebab mereka kabur dari panti asuhan. Karena banyak kemungkinan, makanya perlu didalami," ungkapnya.
Sebelumnya, berupaya untuk pulang ke Muba tanpa ada bekal uang, kelima anak panti asuhan yang kabur memilih untuk berjalan kaki.
Setidaknya, mereka sudah menempuh lebih dari 10 KM untuk menuju ke Muba. Mereka mengaku, mau tidak mau harus berjalan kaki untuk menuju ke Muba.
• Cerita Polisi Penjemput Lima Anak Panti, Sempat Ditolak dan Tetap Ingin Pulang ke Muba
• BREAKING NEWS : 5 Anak Panti Asuhan di Palembang yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
Mereka menelusuri pinggir jalan dengan berjalan kaki. Hal ini, karena mereka tidak memiliki uang untuk naik kendaraan umum. Saat dijemput dan mereka akhirnya mau ikut ke Polsek Sukarami Palembang.
Saat di Polsek Sukarami Palembang dan dibincangi Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Rivanda, mereka enggan kembali lagi ke panti asuhan.
"Kenapa tidak mau kembali ke panti asuhan," tanya Kapolsek.
"Takut," jawab Pri sambil menangis.

"Takut sama siapa," kembali tanya Kapolsek.
"Dengan pak Iwan," jawabnya.
"Kenapa sampai takut," kembali Kapolsek bertanya.