5 Rangkuman Blits Mobil Listrik yang Siap Turun di Rally Dakar Argentina, Baterainya Rp 2 Miliar
Indonesia memiliki mobil listrik Blits karya anak bangsa, yang di ciptakan untuk mengikuti rally dunia yaitu Dakar.
Penulis: Siemen Martin |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Indonesia memiliki mobil listrik Blits karya anak bangsa, yang di ciptakan untuk mengikuti rally dunia yaitu Dakar.
Mobil 100 persen listrik ini bernama Blits (Budi Luhur-ITS) yang berkolaborasi antara dua perguruan tinggi Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Surabaya 10 November.
"Blits didesain untuk Rally mulai dari tubular sasis, bentuk bodi, electric motor, sampai dengan ketahan baterai. Kita targetkan untuk mengikuti Rally Dakar yang merupakan rally paling ganas di dunia," jelas Ketua BPH Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro.
Berikut Tribunsumsel.com rangkum tentang mobil listrik Blits:
1. Ikuti Rally Dakar Argentina
Sebelum ikut Rally Dakar di Argentina mobil Blits menjelajah Indonesia.
Rencananya tahun 2022, Blits akan bertarung dengan mobil rally lainnya.

Tribunsumsel.com, melihat langsung Blits yang berada di Palembang.
Blits telah menempuh jarak 2.055 km, yang dimulai dari Kota Surabaya, Jakarta, Bengkulu dan Palembang.
Adapun Blits memiliki daya kekuatan 90 KWH.
Bisa menempuh jarak 350 kilometer, suspensi depan dan belakang independent.
Sasis tubular dan BLDC motor 120 KWH peak.
Baterai 35 KWh dan kecepatan maksimal 140 km/jam.
Pengisian ulang baterai 8 jam.
2. Baterai Seharga Rp 2 Miliar
Bahan bakar utama mobil Listrik Blits adalah baterai yang terdiri dari 2.800 cells.
Baterai tersebut berada di bawah jok pengemudi.
Baterai mobil listrik seukuran ibu jari yang dipasang pararel.
Total keseluruhan adalah 100 kWh. Spesifikasi battery packs berkapasitas 90 kWh dengan voltase maksimum 380 volts.
Kemudian voltase dasar 350 volts, maximum discharge current 777 ampere dan base discharge current 259 ampere.
"Baterai yang kita gunakan adalah baterai Vape tipe high density yang paling tinggi energinya di pasaran," ungkap Yoga Uta Nugraha, Projek Leader Blits.
Lama pengisian baterai ini sampai penuh sekitar 8 jam dengan daya jelajah 350 kilometer.
Untuk harga, sebanyak 2.800 cells tersebut senilai Rp 2 Miliar dan di impor dari negara China.
"Baterai buatan LG tapi kita pakai impor China," katanya.
3. Rute Sumatera Mirip Dakar
Jalur Sumatera di dominasi oleh tanjakan dan turunan yang menjadi tantangan mobil listrik Blits.
Hal ini untuk melihat daya tahan baterai dan tenaga mobil saat menghadapi tanjakan terjal.
"Di jalur pegunungan di daerah Lampung. Selain itu saat turun hujan lebat di perjalanan, Blits tidak mengalami masalah berarti baik dari baterai ataupun perangkat mobil listrik lainnya," kata Uta.
4. Jelajah 15 ribu kilometer
Explore Indonesia yang dilakukan Blits menempuh jarak 15.000 km.
Dimulai dari ITS Surabaya, Budiluhur Jakarta, Palembang, Medan, Aceh, Sabang, Pontianak (Pulau Kalimantan), Sampit, Balikpapan.
Kemudian Samarinda, Makasar (Pulau Sulawesi), Kendari, Manado, Ternate, Sorong (Papua), Manokwari, Jayapura, Marauke, Kupang, Labuan Bajo, Bima, Mataram, Bali, Banyuwangi, dan finish di Surabaya.
Untuk pengisian baterai bekerjasama dengan PLN untuk pengisian baterai.
"Pengisian baterai Blits setelah menempuh perjalanan 150-200km, dengan lama pengisian sekitar 4 – 6 jam," katanya.
5. Rp 1.500 Tempuh 5 Kilometer
"Keunggulan mobil ini yaitu tentu ramah lingkungan, jadi kita eksplore mengelilingi Indonesia dengan efesiensi yang lebih tinggi dibanding kendaraan konvesional," ujar Tim leader PLN Blits Explore Indonesia
Mobil listrik diberi nama BLITS yang merupakan hasil kolaborasi dua perguruan tinggi, yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Budi Luhur ini bisa menempuh jarak 5KM dengan 1 KWH listrik.
"Artinya 1500 itu bisa menempuh jarak 5 KM. Sedangkan kendaraan konvesional 1 liter untuk paling efisien itu 15 kilo sedangakan 1 liter kurang lebih 1500, jadi kalau dapat listrik itu di 5 KWH dan dapat menempuh jarak 25 KM, sedangkan mobil konvesional hanya dapat menembuh 15 KM " jelasnya.
Soal perawatan, mobil listrik ini juga memiliki keunggulan banding mobil biasa karena lebih simple dan tidak harus ganti oli.
Saat ini mobil listrik tersebut memiliki 80 persen komponen lokal dan masih dalam bentuk prototype dan belum di produksi secara masal.
6. Kasuari Mobil Penumpang
Pereli yang pernah turun di Rally Dakar tahun 2011, Kasih Hanggoro mengatakan, Kasuari mobil listrik lainnya memiliki kekuatan 40 KWH dapat menempuh jarak 150 kilometer.
Dimana spesfikasi yaitu suspensi depan dan belakang independent, sasis tubular, baterai 35 KWH mampu menjelajah sampai 150 kilometer.
Kecepatan maksimal 140 km/jam.
Pengisian atau cas baterai 4 jam.