Hari Pahlawan 10 November

Hari Pahlawan, Ini yang Anda Belum Ketahui tentang Pertempuran 10 November di Surabaya

Hari Pahlawan, Ini yang Anda Belum Ketahui tentang Pertempuran 10 November di Surabaya

Kompas.com
Kondisi salah satu sudut di Kota Surabaya ketika pertempuran 10 November 1945. 

Jadi, pagi 10 November 1945, di sekitaran itu ada 100 pejuang yang terdiri dari Pemuda Republik Indonesia (PRI) dan badan-badan perjuangan lainnya.

Mereka kebanyakan berasal dari daerah Tambak Bayan, Nggringsing, Kebalen, dan Labuan.

Dari 100 orang tersebut, ada 20 pemuda bersenjata lengkap yang telah bergabung dua hari sebelumnya. Usia mereka 17-20 tahun dan umumnya menggunakan seragam tentara Jepang.

Kondisi bangunan Sampoerna Theater sekarang ini
Kondisi bangunan Sampoerna Theater sekarang ini (Dok House of Sampoerna/Kompas)

Mereka berkumpul tanpa ada yang mengoordinasi alias datang atas kehendak sendiri-sendiri dengan tujuan untuk mempertahankan daerah tersebut.

Usai pesawat-pesawat pengebom Inggris melakukan bombardeman atau menjatuhkan bom ke kota Surabaya sejak pukul 10.00 WIB, kendaraan tank dan pasukan infranteri angkatan darat Britinia Raya lalu bergerak menelusuri jalan-jalan kota tersebut.

Mereka lalu bertemu dengan 100 pemuda yang sudah siap siaga di sekitaran Sampoerna Theater dan pabrik rokok Liem Seeng Tee.

Kontak senjata pun terjadi, dan tentara Inggris yang kebanyakan berasal dari India itu berhasil merebut kawasan tersebut.

Dalam pemberitaan Suara Karya, Senin (11/11/1974), berjudul “Kisah Kapten Muslimin Tentang Pahlawan Tak Dikenal”, tercatat ada 7 pemuda yang gugur dalam pertempuran itu.

Mereka kebanyakan berusia 17-18 tahun dan tanpa diketahui identitasnya.

Seperti yang ditulis Nugroho Notosusanto, para pejuang yang gugur di depan Sampoerna Theater adalah kelompok pejuang yang kali pertama gugur dalam pertempuran 10 November Surabaya, yang memberi makna penting bagi sejarah kemerdekaan kita.

Menelusuri jejak pertempuran awal

Nah, bagi Anda yang ingin mengenang dan penasaran dengan jejak pertempuran awal 10 November tersebut, bangunan kompleks Sampoerna Theater itu masih terawat dengan baik dan sekarang dikenal dengan nama House of Sampoerna (HoS).

HoS pun kini telah berkembang menjadi salah satu ikon kota Surabaya dan Jawa Timur.

Hal Ini karena HoS tak hanya terkenal sebagai tempat wisata sejarah, tetapi juga obyek wisata budaya, dan seni.

Area seluas 1,5 hektar ini terdiri atas beberapa bangunan, dengan gedung besar di tengah dan rumah kecil mengapitnya di kiri dan kanan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved