Biografi 6 Pahlawan Nasional yang Baru Dianugerahi Presiden, Abdur Baswedan, Depati Amir dan Syam'un

Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam orang diantaranya Abdur Baswedan, Depati Amir dan Syam'un Mohammad Noor

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO
Presiden Joko Widodo saat memberikan gelar pahlawan nasional kepada ahli waris 6 orang tokoh bangsa di Istana Negara Jakarta, Kamis (8/11/2018) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Joko Widodo, Kamis (8/11/2018), menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam orang di Istana Negara, Jakarta.

Keenam orang itu, yakni:

Biografi 6 Pahlawan Nasional yang Baru Dianugerahi Presiden, Abdur Baswedan, Depati Amir dan Syam'un

1. Alm Abdurrahman Baswedan, tokoh dari Yogyakarta

Kakek Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan, merupakan sosok yang berjuang penting untuk kemerdekaan Indonesia.

Baca: Hari Pahlawan 2018, Kumpulan Pesan-pesan Perjuangan dan Kata Mutiara Pahlawan Nasional

AR Baswedan merupakan peranakan Arab, namun lidahnya kental dengan logat Jawa Surabaya, sebab ia memang dilahirkan di kota pahlawan.

Berikut TribunJakarta.com lampirkan perjalanan hidup AR Baswedan dilansir dari berbagai sumber.

Mantan Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir itu memang seorang pembelajar yang mandiri, termasuk saat belajar menulis.

Baca: Hari Pahlawan, Mengulik Kisah Heroik Bung Tomo, Berani Kritik Soekarno Sampai Memimpin Regu Gajah

AR Baswedan juga tercatat sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Tak hanya itu, Jurnal The Arabs in Indonesia karya Justus M van der Kroef tahun 1953 menulis AR Baswedan punya peranan penting pada masa-masa revolusi.

Menjelang kemerdekaan, AR Baswedan mengorbankan keselamatan dirinya.

Ia merupakan orang yang membawa dokumen pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir pada tahun 1948.

2. Alm Pangeran Mohammad Noor, tokoh dari Kalimantan Selatan

Dikutip dari Wikipedia, Pangeran Muhammad Noor adalah salah satu pejuang dalam merebut kemerdekaan di tanah Borneo.

Sekaligus menjabat Gubernur Borneo (sebelum dimekarkan menjadi beberapa provinsi) pertama berkedudukan di Yogyakarta pada masa pemerintahan Sukarno.

Ia juga pernah menugaskan Hasan Basry dan Tjilik Riwut berjuang di Kalimantan merebut kemerdekaan.

Ia juga merupakan tokoh pejuang yang berhasil mempersatukan pasukan pejuang kemerdekaan di Kalimantan.

Dalam basis perjuangan yang diberi nama Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan di bawah pimpinan Hassan Basry (1945-1949) dan juga sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

 

3. Alm Agung Hajjah Andi Depu, tokoh dari Sulawesi Barat

Tokoh pejuang perempuan dari tanah Mandar, Sulawesi Barat, Hj Andi Depu, ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada momentum peringatan Hari Pahlawan 2018.

Pengukuhan Ibu Agung Hj Andi Depu sebagai Pahlawan Nasional, ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden nomor; 123/TK/2018 tanggal 6 November 2018.

4. Alm Depati Amir, tokoh dari Bangka Belitung

Dilansir dari Kompas.com, Depati Amir tercatat ikut berjuang menentang penjajahan Belanda dalam rentang tahun 1820 – 1828 bersama saudaranya Depati Hamzah.

Nama Depati Hamzah sendiri saat ini telah diabadikan sebagai nama RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang.

Sementara Depati Amir namanya diabadikan menjadi nama bandara utama di Kepulauan Bangka Belitung, Bandara Depati Amir. 

Kedua bersaudara ini bertindak sebagai panglima tempur di bawah komando ayah mereka, Depati Bahrin.

Kisah heroik Depati Amir dimulai ketika ia meninggalkan jabatan depati pemberian Belanda, dan memilih memimpin pertempuran di hutan-hutan di Pulau Bangka.

5. Alm Kasman Singodimejo, tokoh dari Provinsi Jawa Tengah
Dilansir dari Wikipedia, Kasman Singodimedjo adalah Jaksa Agung Indonesia periode 1945 sampai 1946 dan juga mantan Menteri Muda Kehakiman pada Kabinet Amir Sjarifuddin II.
Selain itu ia juga adalah Ketua KNIP yang menjadi cikal bakal dari DPR.

6. Alm KH Syam'un, tokoh dari Banten

Brigadir Jenderal TNI KH Syam'un adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten
Ia lahir 5 April 1894, di Kabupaten Serang
 

Penyerahan gelar Pahlawan Nasional masing-masing diterima oleh ahli waris.

Acara diawali dengan mengumandangkan lagu "Indonesia Raya" dilanjutkan dengan pembacaan surat Keputusan Presiden Nomor 123/TK tahun 2018 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menyerahkan gelar berupa piagam kepada masing-masing ahli waris.

Bagi pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan, Presiden Jokowi memberikan gelar tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai ahli waris.

Acara ditutup dengan mengucapkan selamat bagi ahli waris beserta keluarganya.

Keenam tokoh bangsa yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional ini merupakan hasil kajian dari Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) di Kementerian Sosial.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Presiden Jokowi Anugerahi 6 Orang Gelar Pahlawan Nasional

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved