Pilpres 2109

Sudjiwo Tedjo: Beda dengan Zaman SBY, Saya Tidak Berani Kritik Jokowi seperti mengkritik SBY dulu

Pekerja seni Sudjiwo Tedjo mengatakan perbedaan yang dirasakannya saat zaman Susilo Bambang Yudhoyono dengan sekarang.

TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Budayawan Sujiwo Tejo menjadi Keynote Speaker pada Parade Bahasa Nasional 2013 di Kampus Universitas Negeri Makassar. Kamis (10/10/2013). Kegiatan antar Perguruan Tinggi se Indonesia ini, mengambil tema "Perealisasian Hakikat Berbahasa, Sebuah Upaya Menemukan Identitas dan Martabat Bangsa" yang bertujuan untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang saat ini tatanannya telah banyak berubah akibat sejumlah fenomena sosial. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Pekerja seni Sudjiwo Tedjo mengatakan perbedaan yang dirasakannya saat zaman Susilo Bambang Yudhoyono dengan sekarang.

Menurutnya hal tersebut tidak masalah tergantung pada tujuannya.

Dirinya menginginkan bahwa kubu Jokowi dan Prabowo adil.

Ia juga menyarankan kalau Jokowi memiliki kekurangan, hal tersebut dapat diungkapkan oleh kubunya sendiri.

Sudjiwo Tedjo juga mempertanyakan bahwa sekarang banyak orang yang menjadi sensitif akan beberapa hal.

"Dulu kita nggak sensitif begini, kenapa jadi sensitif? Apa karena daya beli masyarakat?" tanya Sudjiwo Tedjo.

Sembari menunjuk ke depan, Sudjiwo Tedjo mengungkapkan jika dirinya tidak berani mengkritik Jokowi.

"Saya sekarang tidak berani ngritik Jokowi karena ini Raja itu lho di Twitter itu langsung nyerbu," ungkapnya.

Padahal menurutnya, saat zaman SBY dirinya berani melontarkan kritikan di Twitter, tetapi sekarang Sudjiwo Tedjo mengaku tak berani mengkritik Jokowi.

"Dulu pas jaman pak SBY saya berani nge-tweet, waktu pas SBY pidato di TV, mari saudara-saudara kita indahkan perintah pak SBY untuk menghemat energi, jadi ketika pak SBY pidato matikan TV. Aku berani gitu," ujar Sudjiwo Tedjo.

Berbeda dengan zaman SBY, Sudjiwo Tedjo mempertanyakan kenapa ia tidak berani mengkritik Jokowi seperti dirinya mengkritik SBY dulu.

"Kok sekarang saya nggak berani? Apa karena saya makin tua? Apa karena cebong-cebong ini lho, akeh mak gruduk (banyak)," ucap Sudjiwo Tedjo.

Tak lupa Sudjiwo Tedjo juga memberikan saran dan nasehat pada Jokowi.

"Ada lomba marathon yang menjelang finish saingannya mau masuk final terjatuh lalu ditolong, artinya kalau pak Jokowi mau meraih kemenangan terhormat, jangan lemahkan Prabowo, sebaliknya kalau Prabowo lemah bisa dikuatkan," tambahnya.

Selengkapnya dapat disimak video berikut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved