Berita Palembang

Ini Sosok Andi Pencuri Handphone di Talang Jambe tetapi Disebarkan Info Pelaku Penculikan Anak

Kabar penculikan anak di Talang Jambe terlanjur tersebar di media sosial dan aplikasi percakapan. Padahal, pria itu mencuri handphone

Penulis: M. Ardiansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM/MUHAMMAD ARDIANSYAH
Seorang tersangka yang ditangkap karena mencuri ponsel di salah satu rumah warga di kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (31/10/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kabar penculikan anak di Talang Jambe terlanjur tersebar di media sosial dan aplikasi percakapan.

Padahal, pria yang ditangkap dan sempat menjadi bulan-bulanan warga itu bukan mau menculik anak.

Pria itu ditangkap karena mencuri ponsel. Saat ini sudah diamankan di Polsek Sukarami Palembang.

Pria tersebut bernama Andi Saputra (35 tahun), sehari-hari kerja pemulung.

Andi ketika itu melintas di Jalan AMD Kampung Sugiwaras RT 2 Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (31/10/2018).

Andi melihat rumah Apul Sitanggang (33) terbuka. Tanpa pikir panjang, Andi masuk ke dalam rumah.

Baca: Hasil Pencarian Lion Air JT 610, Foto Potongan Kabin Pesawat hingga Seragam Pramugari

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Kapten Batik Air Ungkap Keamanan Terbang Naik Lion Air

Lalu mengambil satu ponsel yang terletak di atas meja ruang tamu.

Saat mengambil ponsel, istri Apul memergokinya dan langsung berteriak.

Ketika itu juga, Apul yang mendengar teriakan sang istri langsung mengejar pelaku.

Bersama warga, Apul mengejar pelaku dan akhirnya tertangkap.

Ketika tertangkap, Andi babak belur dihajar warga.

Baca: Jalan Rusak dan Rel Tinggi, Banyak Ibu-ibu Kecelakaan Motor di Perlintasan Rel KA Pasar Prabumulih

Baca: Uji Coba Sistem Rujukan Online BPJS Kesehatan Resmi Dihentikan Per 31 Oktober 2018

Bahkan, ada warga yang merekam pemukulan yang dilakukan dan sampai disangkut pautkan dengan penculikan anak.

Saat diamankan di Polsek Sukarami Palembang, Andi sama sekali tidak berkata-kata.

Ia terus meringis kesakitan setelah dipukuli warga.

Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Rivanda menuturkan, dari keterangan saksi Khadafi (38 tahun), tersangka ditangkap usai mencuri ponsel.

Saat ditangkap ponsel sedang dipegang tersangka.

"Jadi tidak benar kalau pelaku ini akan melakukan penculikan, tetapi melakukan pencurian ponsel," ungkap Rivanda.

Kabar hoax tentang penculikan anak tidak hanya itu. Beberapa waktu lalu juga beredar kabar adanya kasus penculikan di Babat Supat Musi Banyuasin.

Baca: Pemkab Muba Gandeng LIPI Kelola Buah Mangrove Jadi Sirup, Selai, Dodol, Permen, dan Tepung

Baca: Uji Kepatutan dan Kelayakan 10 Calon Komisioner KPU Sumsel, Kelly Mariana Diwawancarai 1 Jam

Baru-baru ini kabar penculikan anak bahkan diambil organ tubuhnya membuat khawatir warga di Musi Banyuasin.

Tepatnya di daerah Babat Supat. Info itu dibagikan oleh akun Facebook Andie Ujud, Minggu (28/10/2018).

"Hati2 bagi teman2 yg punyo anak. khusus nyo wilayah babat supat. Karna sekarang lg marak penculikan anak2 untuk di ambil organ tubuh nyo."

Bahkan akun ini membagikan sejumlah video diduga pelaku penculikan yang berhasil diamankan pihak kepolisian.

Dalam salah postingan akun ini bahkan membagikan sebuah foto mayat seorang anak dengan kondisi organ tubuh telah hilang.

Informasi ini pun telah dipastikan sebagai Hoaks

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menjelaskan, penyebaran isu-isu seperti ini memang menjadi modus musiman bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan.

"Selama ini, belum ada laporan yang masuk ke polisi ada anak yang diculik. Inilah modus-modus yang dilakukan pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan. Dampaknya, masyarakat menjadi resah"

"Jadi perlu kami himbau, masyrakat jangan mudah percaya dan lebih baik dilakukan pengecekan terlebih dahulu," ujar jenderal bintang dua ini, Rabu (31/10/2018).

Zulkarnain menjelaskan, modus-modus seperti ini sudah sangat sering dilakukan para pelaku kejahatan.

Ada yang panik dan mengirimkan sejumlah uang kepada si penelepon. Tetapi ada yang langsung sadar bila penelepon akan melakukan penipuan.

Baca: Jadwal dan Lokasi Tes CAT SKD CPNS Kab Muara Enim 2018, Download PDF di Sini

Baca: Pembangunan Kampus B UIN Raden Fatah Dimulai, Bakal Jadi Kampus Utama dengan Beragam Fasilitas

"Sirkulasi seperti ini kadang padam dan nanti beberapa bulan muncul lagi. Himbauan saya jangan percaya itu hoax, saat Kapolres dulu ada model model ini juga dengan mencatut nama saya dan temen saya percaya dan mengirim uang juga."

"Intinya jangan mudah percaya dan harus di konfirmasi dulu," ungkapnya.

Terkait penyebaran berita-berita hoax, menurutnya juga dapat dikenakan pidana. Dari itulah, masyarakat jangan sampai menyebarkan berita yang belum tentu benar.

Polisi juga terus bekerja sama dengan Mabes Polri untuk memantau sosial media dan mengajar bila ada penyebar berita-berita hoax. Nah oleh karena itu agar kalian tak kembali terkecoh dengan kabar hoaks.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved