Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh

Pegawai Pajak Junior Priadi Ikuti di Pesawat Lion Air JT 610, Baru 1 Bulan Pindah ke Pangkalpinang

abar Tentang adanya nama Junior Priadi, Pegawai Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak, sebagai salah satu penumpang Lion Air

Penulis: Prawira Maulana | Editor: M. Syah Beni
Istimewa
Pegawai Ditjen Pajak Sumsel Babel Junior Priadi yang ikut berada di pesawat Lion Air JT 610 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Kabar Tentang adanya nama Junior Priadi, Pegawai Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak, sebagai salah satu penumpang Lion Air membuat kaget wartawan di Sumsel.

Juno begitu biasa ia disapa cukup memang cukup dekat dengan wartawan desk ekonomi yang bertugas di Palembang.

Juno sebelumnya bertugas di Kantor Dirjen Pajak Wilayah Sumselbabel.

Ia kerap menyampaikan rilis resmi seputar kegiatan dari Kantor Pajak Sumselbabel.

Baca: Basarnas Pakai Robot Penyelam Cari Bangkai Pesawat Lion Air Jatuh di Perairan Karawang

Juno Pada 3 Sepetember lalu promosi dan pindah dari Palembang ke Bangka Belitung.

Saat di Palembang, ialah yang mempelopori terbentuknya grup WhatsApp Sahabat Taat Pajak yang berisi para petugas Kantor Pajak Sumselbabel dan wartawan yang bertugas di desk tersebut.

Lewat grup ini ia biasanya menyampaikan rilis-rilis resmi.

Pada tanggal 2 September Juno menulis kata-kata pamitnya di Grup WA Sahabat Taat Pajak.

Kata-kata ini ditulis karena ia akan bertugas di tempat yang baru.

Baca: Ini Nama Pilot dan Pramugari Pesawat Lion Air JT 610, Pesawat Sempat 13 Menit Mengudara

"Untuk semua member grup ini, saya ijin pamit yah. Mohon maaf atas semua kesalahan yang pernah saya lakukan"

"Terimakasih atas bantuan rekan2 media semuanya. Senang rasanya bisa mengenal rekan2 media di Sumatera Selatan khususnya di Palembang"

"Saya pamit karena tugas yang baru. Selanjutnya untuk kegiatan Kanwil Ditjen Pajak Sumsel dan Kep. Babel pak @⁨Binyamin3s⁩ dan @⁨Hanny Alfons⁩ yang tetap melanjutkan."

"Sekali lagi saya pribadi dan keluarga meminta maaf yang sebesar besarnya dan semoga pertemanan ini tetap berlanjut walaupun saya harus meninggalkan Palembang untuk bertugas ditempat lain,"

Manifest (Daftar nama) penumpang pesawat Lion Air JT 610.

Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh pada Senin (29/10/2018).

Sebelumnya, pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu sempat hilang kontak.

"Sudah dipastikan jatuh," kata Humas Basarnas Yusuf Latif kepada Kompas.com, Senin (29/10/2018) pagi.

Menurut dia, pesawat itu jatuh di perairan dekat daerah Karawang, Jawa Barat. "Di daerah Karawang, jumlah penumpang belum diketahui," tambahnya.

Pesawat Lion Air itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB tujuan Pangkal Pinang.

Kemudian mengalami hilang contact pukul 06.33 WIB.

Sementara itu Sekda Provinsi Bangka Belitung Yan Megawandi berharap tidak ada anggota DPRD Babel dalam manifes JT-610 yang diduga jatuh dalam perjalanan Jakarta-Pangkalpinang.

“Biasanya pesawat Lion JT 610 ini favorit digunakan anggota dewan juga ASN-ASN Babel setiap Senin bila mereka ada tugas di Jakarta,”kata Yan Megawandi yang dihubungi Tribun Sumsel, Senin (29/10/218).

Yan Megawandi terpaksa membatalkan agenda rapat DPRD karena konsentrasi untuk mengonfirmasi manifes penumpang.

Selain JT-610, lanjut Yan, ada 1 lagi pesawat Sriwijaya Air pada pukul 06.45 dari Jakarta yang jadi favorit penumpang asal Pangkalpinang.

Gubernur Babel Erzaldi Rosamn Djohan menduga sejumlah pejabat BPK,  ASN, dan DPR Babel ada di dalam pesawat.

"Diduga orang-orang penting ada di dalam pesawat JT 610"katanya

Pesawat Lion Air JT 610 tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam.

Berikut manifest penumpang pesawat Lion Air JT 610.

Manifest Pesawat Lion Air JT 610
Manifest Pesawat Lion Air JT 610 ()
Manifest Pesawat Lion Air JT 610
Manifest Pesawat Lion Air JT 610 ()
Manifest Pesawat Lion Air JT 610
Manifest Pesawat Lion Air JT 610 ()
Manifest Pesawat Lion Air JT 610
Manifest Pesawat Lion Air JT 610 ()

Sempat Melaporkan Ada Kendala di Pesawat

Pesawat Lion Air penerbangan JT 610 mengalami hilang kontak pada pukul 06.33 WIB. 

Tribunsumsel melansir dari percakapan Kompas TV dan pihak airnav Indonesia terkait kabar tersebut.

Corporate Secretary Airnav Indonesia, Didiet KS Radityo membenarkan pesawat Lion Air JT 610 mengalami hilang kontak.

Pesawat jenis Boeing 737 PK-LQP penerbangan JT 610 dengan rute Jakarta- Pangkal Pinang, lepas landas pada pukul 06.20. 

Menurut Didiet dalam wawancara bersama Kompas TV, saat itu pihak Airnav bandara Soekarno Hatta melakukan pemanduan sistem penerbangan dari Cengkareng ke Pangkal Pinang.

Sebagaimana prosedur yang rutin di lakukan pilot meminta izin untuk terbang. Namun pada saat komunikasi sedang terhubung atau ditengah pembicaraan, pilot sempat melaporkan dan merasa ada kendala pada pesawat.

Pada pukul 06.20 WIB diketahui pilot sempat mengontak airnav untuk meminta kembali ke soeta.

Komunikasi terkahir belum ditutup namun tiba-tiba peredaran Lion Air hilang dan tidak dapat dideteksi.

Saat ini pihak Airnav Indonesia masih terus melakukan pemantauan dan pencarian. Airnav Indonesia bersama Basarnas dan pihak terkait lainnya segera melakukan rapat kordinasi.

Informasi dari siaran langsung Kompas TV, Humas lion air membenarkan pesawat mengalami hilang kontak atau belum diketahui keberadaan pesawat denga penerbangan JT 610 itu.

Pengakuan Warga Hingga Data Flightradar24

Dikutip Gridhot.id dari Kompas.tv AKBP Slamet Waluyo, Kapolres Karawang mengaku mendapat laporan dari masyarakat yang mengaku melihat pesawat yang diduga jatuh di laut.

Pesawat yang diduga dilihat masyarakat itu diduga merupakan pesawat Lioan Air JT610 yang hilang kontak pukul 6:33 WIB.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkalpinang dilaporkan hilang kontak saat dalam penerbangan.

"Jadi memang benar kita telah menerima informasi tersebut dari beberapa sumber informasi, dari anggota satpol air polres karawang sedang melakukan pengecekan ke titik koordinat yang diduga untuk mengecek ya, apakah memang benar informasi tersebut," ujar Slamet Waluyo.

"Kami mendapatkan informasi dari beberapa sumber ya, termasuk dari beberapa sumber yang ada di lapangan.

Ya, dari masyarakat.

Yang dilaporkan, bahwa terdapat, melihat ya melihat adanya pesawat yang diduga jatuh ke laut.

Ya, tapi kami harus mengonfirmasi informasi tersebut," lanjutnya.

90 personil dari Basarnas Jawa Barat dikerahkan untuk melakukan pencarian keberadaan pesawat lion Air JT-610.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkalpinang dilaporkan hilang kontak saat dalam penerbangan.

Dilaporkan, kontak terakhir pesawat tersebut pada pukul 06.33 WIB dengan JATC.

Juru bicara Lion Air, Danang Mandala Prihantoro saat dihubungi KompasTV membenarkan hilang kontaknya pesawat tersebut.

"Saat ini kami sedang berusaha mencari informasi mengenai pesawat tersebut," kata Danang.

Sedianya pesawat tersebut tiba di Pangkalpinang sekitar pukul 07.10, namun Hingga saat ini keberadaan pesawat tersebut belum diketahui

Dikutip dari Tribunnews, laporan yang diterima tentang hilang kontaknya pesawat tersebut:

1. PUKUL 06.50 WIB TERIMA TELEPON DARI JATC (BAPAK HAIRUL/0811 1138 841) BAHWA PESAWAT LION AIR C/S PK-LQP FLIGHT JT-610 RUTE JAKARTA – PANGKAL PINANG TAKE OFF PUKUL 06.20 WIB MENGALAMI LOST CONTACT PADA PUKUL 06.33 WIB, KONTAK TERAKHIR PADA KOORDINAT (

2. PUKUL 06.51 WIB BCC MENGHUBUNGI PIHAK LION AIR (BAPAK NUR ANDI/ 0813 8261 1644) BAHWA PIHAK LION AIR SEDANG MELAKUKAN PENGECEKAN DAN AKAN SEGERA MEMBERIKAN INFO PERKEMBANGANYA;

 3. PUKUL 07.10 WIB BCC MENGHUBUNGI KANSAR JAKARTA (KAGAHAR BAPAK RAMLI), KANSAR JAKARTA TERIMA INFO DARI VTS TJ. PRIOK PUKUL 07.05 WIB BAHWA TUG BOAT AS JAYA 11 MELIHAT PESAWAT LION AIR 610 JATUH, POSISI TUG BOAT BERADA DI KOORDINAT 05º 49.727 S – 107º 07.460 E (HEADING 40º TIMUR LAUT).(*)
Kepolisian Lakukan Pencarian di Laut

AKBP Slamet Waluyo, Kapolres Karawang mengatakan jika pihak kepolisian air Karawang telah mendengar banyak laporan terkait kesaksian masyarakat.

"Kesaksian masyarakat ada pesawat jatuh ke laut, namun ini masih belum dipastikan untuk itu ada anggota yang kita kirim untuk mengecek kebenaran laporan tersebut" ujar Slamet Waluyo saat melakukan wawancara dengan Kompas TV.

Laporan masyarakat ini belum dapat dikonfirmasi mengenai kebenaran informasi ini.

Pihak kepolisian telah meyiapkan satu kapal untuk mendekati titik lokasi perkiraan.

Slamet Waluyo menyebut jika anggotanya masih melakukan perjalanan menuju lokasi untuk memeriksa laporan masyarakat yang beredar.

Lebih lanjut Slamet Waluyo menjelaskan pihak kepolisian akan fokus melakukan pencarian di laut.

Pihak Corporate Secretary Airnav Indonesia, Didiet KS Radityo menceritakan kronologi sebelum pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak.

"Sebelum hilang kontak, pilot sempat menghubungi jika mengalami kendala dan harus melakukan tindakan, namun pukul 06.33WIB kita sudah kehilangan kontak," jelas Didiet.

"Setelah kejadian hilang kontak, kami langsung melaporkan pada dinas perhubungan," lanjut Didiet.

Hingga kini, Airnav Indonesia akan terus berkoordinasi dengan dinas perhubungan terkait posisi dan komunikasi terakhir dengan pesawat Lion Air JT 610. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)

Anggota Dewan & ASN Babel Ada di Daftar Manifes

Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh pada Senin (29/10/2018).

Sebelumnya, pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu sempat hilang kontak.

"Sudah dipastikan jatuh," kata Humas Basarnas Yusuf Latif kepada Kompas.com, Senin (29/10/2018) pagi.

Menurut dia, pesawat itu jatuh di perairan dekat daerah Karawang, Jawa Barat. "Di daerah Karawang, jumlah penumpang belum diketahui," tambahnya.

Pesawat Lion Air itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB tujuan Pangkal Pinang.

Kemudian mengalami hilang contact pukul 06.33 WIB.

Sementara itu Sekda Provinsi Bangka Belitung Yan Megawandi berharap tidak ada anggota DPRD Babel dalam manifes JT-610 yang diduga jatuh dalam perjalanan Jakarta-Pangkalpinang.

“Biasanya pesawat Lion JT 610 ini favorit digunakan anggota dewan juga ASN-ASN Babel setiap Senin bila mereka ada tugas di Jakarta,”kata Yan Megawandi yang dihubungi Tribun Sumsel, Senin (29/10/218).

Yan Megawandi terpaksa membatalkan agenda rapat DPRD karena konsentrasi untuk mengonfirmasi manifes penumpang.

Selain JT-610, lanjut Yan, ada 1 lagi pesawat Sriwijaya Air pada pukul 06.45 dari Jakarta yang jadi favorit penumpang asal Pangkalpinang.

Gubernur Babel Erzaldi Rosamn Djohan menduga sejumlah pejabat BPK,  ASN, dan DPR Babel ada di dalam pesawat.

"Diuduga orang-orang penting ada di dalam pesawat JT 610"katanya

Pejabat Babel

Sekda Provinsi Bangka Belitung Yan Megawandi berharap tidak ada anggota DPRD Babel dalam manifes JT-610 yang diduga jatuh dalam perjalanan Jakarta-Pangkalpinang.

“Biasanya pesawat Lion JT 610 ini favorit digunakan anggota dewan juga ASN-ASN Babel setiap Senin bila mereka ada tugas di Jakarta,”kata Yan Megawandi yang dihubungi Tribun Sumsel, Senin (29/10/218).

Yan Megawandi terpaksa membatalkan agenda rapat DPRD karena konsentrasi untuk mengonfirmasi manifes penumpang.

Selain JT-610, lanjut Yan, ada 1 lagi pesawat Sriwijaya Air pada pukul 06.45 dari Jakarta yang jadi favorit penumpang asal Pangkalpinang.

Gubernur Babel Erzaldi Rosamn Djohan menduga sejumlah pejabat BPK,  ASN, dan DPR Babel ada di dalam pesawat.

"Diduga orang-orang penting ada di dalam pesawat JT 610"katanya

Pesawat Lion Air JT 610 tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved