Pemblokiran ATM BRI

Segera Ganti Kartu ATM dari Magnetic Stripe ke Teknologi Chip, Ini Batas Waktu yang Diberikan BI

Belakangan beredar kabar pemblokiran kartu ATM milik nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Tribun Sumsel/ Retno Wirawijaya
Seorang Nasabah BRI di Baturaja menunjukkan kartu ATM BRI, Jumat (26/10/2018) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Belakangan beredar kabar pemblokiran kartu ATM milik nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Bermula dari beredarnya sebuah informasi di media sosial mengenai himbauan bagi nasabah bank BRI untuk segera mengganti kartu ATM sebelum tanggal 30 Oktober 2018.

Dalam informasi tersebut juga tertera agar segera mengganti kartu ATM nya dengan kartu ATM berchip paling lambat sampai dengan tanggal 30 Oktober 2018.

Pihak BRI juga memastikan jika kabar tersebut tidak benar.

Namun menyarkan nasabahnya untuk mengganti kartu ATM teknologi magnetic stripe ke teknologi chip.

Rupanya tak hanya BRI, bank lain pun dikabarkan akan melakukan langkah yang sama.

Sejumlah bank mulai meminta nasabahnya yang menggunakan kartu debit/ATM supaya migrasi (ganti) dari teknologi magnetic stripe ke teknologi chip.

Menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Hari Widodo, hal itu dilakukan demi keamanan transaksi nasabah menggunakan kartu debit/ATM.

Dimana aturan ini diimplementasikan secara bertahap namun pada 2021 seluruh bank harus sudah menggunakan chip.

Hingga saat ini, sejumlah bank sudah bermigrasi menggunakan chip di kartu debitnya.

"Penggantian kartu ATM dengan chip dilakukan bertahap hingga 2021, maksudnya supaya fitur pengamannya ditambah untuk lebih aman," kata Hari, Jumat (26/10/2018).

 

Baca: Ini 8 Fakta Pemblokiran Massal Kartu ATM BRI, dari Cara Ganti Kartu Hingga BRI Buka di Hari Libur

Baca: Kabar ATM BRI akan Diblokir, 5 Cabang BRI Lubuklinggau Hari ini Tetap Buka Layani Ganti Kartu ATM

Menurut Hari, saat ini sebagian besar masyarakat yang memiliki kartu debit masih teknologi magnetic stripe, sehingga perlu fitur pengamanan lebih baik lagi, untuk sulit dibobol maling.

"Jadi kalau ketentuan untuk pengamanan ATM nanti semua pakai chip," jelasnya.

Sementara, Credit Card Head Bank Mandiri Region Sumatera 2, Bambang Indro menerangkan, saat ini Bank Mandiri sudah mulai melakukan migrasi kartu debit ke teknologi chip berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). 

"Iya, kita berganti ke PGN. Jadi kartu ATM yang belum pakai teknologi chip, wajib pakai chip," ucapnya.

Baca: Film Bioksop Indonesia A Man Called Ahok Tayang 8 November 2018, Ini Sinopsis dan Trailer

Hanya saja Indro belum mengetahu pasti jumlah kartu yang migrasi ke teknologi chip tersebut.

Diterangkan Indro, jika nasabah ingin mengganti kartu debit dengan kartu baru yang berteknologi chip bisa langsung mendatangi kantor cabang Bank Mandiri penggantian tidak dikenakan biaya.

Antre Penggantian ATM

Puluhan Nasabah BRI Cabang Muaraenim Unit Gunung Megang antre menukarkan kartu ATM (Automated Teller Machine) yang lama dengan kartu ATM menggunakan chip.

Citra (30), seorang nasabah BRI unit Gunung Megang mengatakan, awalnya ia mendapat info terkait penggantian kartu ATM berchip tersebut dari internet.

"Itupun saya diberitahu ayah saya, karena dia baca di internet bahwa kartu ATM saya harus segera diganti dengan yang berchip kalau tidak kartu yang non chip tersebut akan diblokir,"

"Makanya setelah mendapat info tersebut saya langsung ke bank untuk menanyakan kebenarannya, dan ternyata benar kartu ATM yang lama memang harus diganti dengan yang baru yang ada chipnya," jelasnya.

Baca: Kabar Duka Arumi Bachsin, Sang Ayang Berpulang, Ini Ungkapan Sedihnya

 

Ia mengakui banyaknya info yang beredar jika kartu tidak segera ditukarkan akan diblokir.

"Tapi tadi saya tanya pihak bank katanya kalau info pemblokiran itu tidak benar, tapi kartunya memang harus ditukarkan dengan kartu yang baru,"

"Terlepas benar atau tidaknya ya yang penting nukar dulu, dari pada nanti diblokir beneran," ungkapnya.

Dikatakannya untuk menukarkan kartu tersebut ia harus sabar mengantre di loket customer service bank BRI.

"Soalnya yang mau nukar banyak, saya ngantre dari tadi, namun nomor antrian saya masih lama, jadi harus benar-benar ekstra sabar," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved