Diperkosa Beramai-ramai Sampai Hamil, Siswi Ini Malah Ditolak Sekolah, Dianggap 'Merusak Suasana'

Diperkosa Beramai-ramai Sampai Hamil, Siswi Ini Malah Ditolak Sekolah, Dianggap 'Merusak Suasana'

Ilustrasi korban pemerkosaan (KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO)
perkosa 

TRIBUNSUMSEL.COM - Diperkosa Beramai-ramai Sampai Hamil, Siswi Ini Malah Ditolak Sekolah, Dianggap 'Merusak Suasana'

Sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Begitulah yang dirasakan seorang siswi 16 tahun dari India.

Menurut orangtuanya, setelah diperkosa oleh empat temannya hingga hamil, ia ditolak pihak sekolah karena dianggap "merusak suasana".

Baca: Sosok Cinta Pertama Zack Lee, 8 Tahun Menghilang dari Layar Kaca, Begini Kabar Terbaru Rahma Azhari

Remaja itu dikabarkan telah hamil setelah diperkosa di asrama sekolah di kota Dehradun, India, pada 14 Agustus lalu.

Namun, dugaan perkosaan hanya terungkap sekitar sebulan kemudian.

Rupanya staf sekolah menghabiskan beberapa minggu menyembunyikan insiden itu dari polisi dan orangtuanya.

Pihak sekolah juga dituduh berusaha menggugurkan kandungan dengan minuman obat.

Ketika orangtua gadis itu berusaha mencari sekolahnya yang lain, satu sekolah dilaporkan menolaknya mentah-mentah.

Baca: Fakta Steffy Burase yang Pernah Hampir Menikah dengan Irwandi Yusuf, Gagal Gara-gara Hal Ini

Mereka mengatakan bahwa si siswi akan 'merusak suasana di sekolah', lapor Gulf News India.

 Polisi sekarang sedang menyelidiki klaim orangtua dan empat siswa yang dituduh serta lima anggota staf di sekolah asrama perempuan itu.

Inspektur Senior Polisi Nivedita Kukreti berkata, "Kami sedang mencari kebenaran."

"Kami akan mengirim tim ke sekolah yang bersangkutan untuk mengambil versinya pada hari Senin."

"Sementara itu, kami juga mendalami tindakan hukum yang harus diambil dalam kasus seperti ini."

Baca: Sempat Depresi, Dituduh Pembunuh dan Disindir Young Lex Gak Setia, Ini Balasan Menohok Awkarin

Ketua Komisi Negara Uttarakhand untuk Perlindungan Hak Anak (USCPCR), Usha Negi mengatakan, "Setelah gadis itu memberi tahu administrasi sekolah tentang kejadian itu, dia diberi berbagai jenis minuman untuk mengakhiri kehamilan."

"Kami telah mengetahui bahwa minuman obat diberikan kepadanya oleh administrator, bukanya melaporkan masalah ini ke polisi." 

Mantan ketua USCPCR Yogendra Khandur mengecam sekolah-sekolah yang menolak menerima siswi itu karena hamil, mengatakan pengalamannya yang mengerikan seharusnya tidak mempengaruhi penempatan sekolahnya.

Dia berkata, "Bagaimana mereka bisa menolak untuk hak pendidikan? Tidak ada alasan mengapa mereka harus menolak untuk masuk sekolah."

Direktur, kepala sekolah, petugas administrasi sekolah asrama, bersama dengan dua anggota staf lainnya, telah ditangkap. (Adrie P. Saputra/Intisari)
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved