Pengerjaan KEK Tanjung Api Api Molor, Sudah 5 Investor Kerjasama dengan Investasi 3,69 Miliar Dolar

PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) selaku badan pengelola KEK TAA menyatakan, masih ada beberapa kendala sehingga target pengerjaan molor

Trbun Sumsel/ MA Fajri
TIMBUN - Seorang sedang melintasi pekerjaan penimbunan tanah proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TAA di Desa Teluk Payau Kabupaten Banyuasin, Kamis (1/2/2018). Pengembangan KEK TAA masih terkendala pembebasan lahan (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Target pengerjaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)Tanjung Api-Api (TAA) dan Tanjung Carat, molor.

PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) selaku badan pengelola KEK TAA menyatakan, masih ada beberapa kendala sehingga calon investor menahan diri untuk menanamkan modalnya di kawasan tersebut.

Kendala belum ada jaminan kepastian kepemilikan hak atas tanah bagi investor.

Kemudian rencana pengurungan dengan pasir laut bersamaan reklamasi Tanjung Carat yang kini statusnya masih menunggu revisi.

Baca: Hasil Penertiban Pol PP Pagaralam : Baliho Kampanye Istri Bupati PALI Paling Banyak Langgar Aturan

Baca: Ajak Gus Miftah Tampil di Channel Youtubenya, Deddy Corbuzier Bahas Acara Alay Hingga Caleg

Status sisa lahan seluas 0,875 hektar belum menjadi milik PT SMS, dan masih ada parit-parit yang di klaim milik masyarakat sekitar.

Akibat beberapa kendala itu maka pengerjaan tahap satu molor dari target per 31 Oktober 2018 ini.

Direktur Utama PT SMS, IGB Surya Negara, Kamis (18/10/2018) mengatakan, banyak calon investor menunda penandatanganan kontrak kerjasama untuk berinvestasi di KEK TAA dan Tanjung Carat.

Selain masalah tadi, beberapa jaminan belum di dapat oleh calon investor seperti jaminan mengenai kepemilikan hak atas tanah,

Baca: Siswa Kursus Palcomtech Makin Paham Tugas Wartawan Usai Kunjungi Kantor Tribun Sumsel

Baca: 2019 Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumsel Naik 8,03 Persen, Ini Besaran Uang yang Diterima

Jaminan bebas PPN penyerahan barang dan jasa pada saat pembangunan di dapan kawasan KEK, serta kebebasan penggunaan atau transaksi dengan mata uang asing saat pembangunan di kawasan KEK.

"Ada beberapa rencana jaminan kemudahan investasi yang belum dapat dipastikan akan terpenuhi. Sehingga investor kini cenderung masih menunggu”, katanya.

Sejauh ini, PT SMS sudah menempuh beberapa langkah dan upaya seperti, berkonsultasi dengan Badan Pertanahan Negara (BPN) Provinsi Sumsel untuk skema pembebasan lahan KEK TAA.

Kemudian berkonsultasi dengan DJP Sumsel Babel mengenai fasilitas pembebasan pajak barang dan jasa di kawasan tersebut.

Hingga kini sudah ada 5 investor yang menandatangani kontrak kerjasama dengan total investasi sebesar USD 3,69 miliar.

Kemudian ada 387 calon investor yang telah berinteraksi mengenai prospek KEK TAA dan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat.

Lima investor tersebut dengan rincian sebagai berikut:

PT Indocoal International di zona Tanjung Api-Api dengan jenis usaha Power Plant dan nilai investasi sebesar 1,2 Miliar Dolar, dengan tenaga kerja sebanyak 125 orang .

PT Hydro Cipta Energy di zona Tanjung Api-Api dengan jenis usaha Pengolahan Air dan Limbah, nilai investasi sebesar 2,8 Juta Dolar, menyerap tenaga kerja sebanyak 40 orang.

PT DEX Indonesia di zona Tanjung Carat dengan jenis usaha Oil Refineri, nilai investasi sebesar 396,43 Juta Dolar, dengan tenaga kerja sebanyak 10 ribu orang.

PT SKAL di zona Tanjung Carat, dengan jenis usaha pengelolaan alur sungai, nilai investasi sebesar 100 Juta Dolar, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 6 ribu orang.

PT Sungdong A&G CP. Ltd di zona Telang Sungsang, dengan jenis usaha gelangan kapal, nilai investasi sebesar 2 Milyar Dolar, menyerap tenaga kerja sebanyak 150 ribu orang.

Di sisi lain, total pembebasan lahan tahap satu sudah ada seluas 260,825 hektar.

Rinciannya lahan pemerintah provinsi Sumatera Selatan yang telah dibebaskan ada seluas 67,005 hektar, Lahan PT STC seluas 86 hektar, target pembebasan lahan pada Juni 2018 Blok H seluas 107,81 hektar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved