Berita Selebriti

Bareng Deddy Corbuzier, Begini Jawaban Gus Miftah Saat Ditanya Soal Para Koruptor, Sebut 1 Kata Ini

Presenter Deddy Corbuzier kembali melakukan kolaborasi dengan penceramah bernama Gus Mifta

Screenshot Youtube Channel Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Presenter Deddy Corbuzier kembali melakukan kolaborasi dengan penceramah bernama Gus Miftah di Channel Youtube miliknya,Rabu (17/10/2018)

Kali ini keduanya melakukan sesi tanya jawab melalui akun media sosial masing-masing.

Deddy bersama Gus Miftah membaca beberapa pertanyakan diajukan netizen.

Pertanyaan yang dikirim pun terbilang beragam, mulai dari masalah percintaan, agama hingga politik.

Sembari bersenda gurai, Deddy dan Gus MIftah memberikan jawaban adem dan lugas terhadap semua pertanyaan tersebut.

Deddy Corbuzier dan Gus Miftah
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah (Screenshot Youtube Channel Deddy Corbuzier)

Seperti pada pertanyaan pertama,  netizen  langsung menanyakan soal adanya ulama radikal kepada Gus Miftah.

Mendapat pertanyaan ini, Gus Miftah pun langsung menjelaskan bahwasanya tidak ada ulama yang radikal.

Adapun oknum lah yang biasanya melakukan perbuatan demikian.

' Ulama itu harus bersikap lembut, jadi jangan digeneralisasi, itu hanya perbuatan oknum," tutur gus Miftah.

Lalu pada pertanyaan selanjutnya, Deddy membacakan jika netizen menanyakan terkait ustaz yang suka memprovokasi.

Gus Miftah pun kembali menjawab jika seseorang yang memprovokasi bukanlah disebut ustaz, Melainkan provokator.

'Kampanye itu boleh asalkan konteksnya kampanye, ya jika tengah ngaji harusnya ngaji ajah, jangan digabung" jelasnya.

Namun persoalan sekarang disebutkan Gus Miftah, jika Caleg mendekati Kiai atau sebaliknya.

Caleg dekati kiai agar dipilih jemaahnya, kiai dekati caleg agar makan amplopnya.

'Biasanya jika caleg jadi (terpilih) maka kiai nggak berani menasehati, ini namanya Samsat (sama-sama bangsat)," lirih Gus Miftah yang langsung dibarengi suara tertawa  Deddy Corbuzier.

Deddy Corbuzier dan Gus Miftah
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah (Screenshot Youtube Channel Deddy Corbuzier)

Tak berhenti disitu saja, pertanyaan makin tajam diberikan netizen.

Kali ini menyoroti soal politik yang disangkut pautkan dengan agama.

Deddy yang membacakan pertanyaan itu pun langsung memberikan jawaban atau pendapatnya lebih dulu.

Ayah dari Azka Corbuzier ini menyebut jika faktor umur agama yang sudah lama atau tua menjadi penyebabnya.

Lantaran hal ini paling mudah untuk dilakukan gesekan atau benturan ke politik yakni agama

" Ada orang mengatakan senjata terkuat didunia ini adalah agama, perbedaan," jawab Deddy.

Deddy Corbuzier dan Gus Miftah
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah (Screenshot Youtube Channel Deddy Corbuzier)

Gus Miftah pun ikut menambahkan, agama paling gampang dipolitisir. Pasalnya banyak umat yang percaya dengan tokoh agama.

' Kita dekati tokoh agamanya maka kita dapati umatnya," tutur Gus Miftah.

'Seseorang itu bagaimana dia memahami agama tergantung pada tokoh yang membawanya. jangan memutuskan orangnya tapi pelajari agama' tandas Gus Miftah

Deddy pun setuju dengan perkataan Gus Miftah. Dimana Deddy menyebut ketika seseorang belajar tidak akan pernah tau gurunya baik atau tidak.

Terakhir mengenai tanggapan pelaku korupsi (koruptor), Gus Miftah memberikan pengandaian dimana jika hewan yang memakan tanaman di kebun disebut bajing.

Maka hewan yang makan uang rakyat di DPR RI disebut bajingan.

Tonton Videonya dibawah Ini.

== 

Gus Miftah Ceritakan Awal Mula Dirinya Berdakwah di Tempat Hiburan Malam yang Sudah 14 Tahun Lamanya

Nama pendakwah Gus Miftah banyak menjadi pembicaraan saat video dirinya mengisi ceramah di tempat hiburan malam beredar luas di media sosial.

Kegiatan berdakwah di tempat hiburan ini ternyata sudah lebih dari 14 tahun lamanya dilakoni Gus Miftah.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube Kompas TV hari Kamis (13/9/2018)Gus Miftah telah berdakwah di sejumlah klub di Yogjakarta.

Walaupun sering mendapatkan cacian, Gus Miftah tetap mengadakan kelas pengajian dan berdakwah bagi para pekerja di tempat hiburan malam.

Pendakwah ini pun menceritakan awal mula dirinya mulai memberikan pengajian di tempat yang tidak biasa itu.

"Itu banyak temen-temen kafe, temen-temen LC (pemandu karaoke) itu yang sempat japri (menghubungi secara personal) saya waktu itu sms kok rasanya pengen ngaji ya? tapi gak tau di mana.

Sementara kalau mereka berkumpul dengan majlis ta'lim itu banyak mudhorotnya (keburukan)," ujar Gus Miftah.

Daripada mendatangkan keburukan, Gus Miftah pun memutuskan untuk mendatangi tempat-tempat hiburan malam.

"Mereka dipandang sebelah mata, apalagi temen-temen yang bertato, telinganya tindikan, dll, akhirnya itu jadi fitnah.

Trus masak sih kami gak punya kesempatan yang sama untuk dapat dekat dengan Allah, akhirnya saya memutuskan untuk jemput bola untuk mendatangi tempat-tempat seperti ini," tambahnya.

Lihat videonya:

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Amirsyah Tambunan memberikan tanggapan terkait dakwah yang dilakukan di tempat klub malam.

Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Amirsyah Tambunan melalui tayangan 'Kabar Siang' yang tayang di tvOne, Kamis (13/9/2018).

Amirsyah Tambunan menilai dakwah yang dilakukan di klub malam dapat merendahkan nilai dakwah itu sendiri.

"Ada praktik-praktik dakwah yang kurang sesuai dengan nilai-nilai dakwah maka harus kita kembalikan kepada laku dan tujuan dakwah itu sendiri," kata Amirsyah Tambunan.

"Agar dakwah itu tidak kontraproduktif, agar dakwah itu tidak terkesan mendegradasi nilai-nilai dakwah itu sendiri," imbuh dia.

Dikatakannya, jika ada dakwah yang dilakukan di tempat yang kurang 'layak' maka perlu dilakukan klarifikasi.

"Kalau praktik-praktik dakwah yang disinyalir seperti yang dilakukan oleh beberapa orang yang terkesan kurang layak, kurang bermartabat. Maka saya kira perlu dilakukan klarifikasi perlu dilakukan tabayyun," ucap Amirsyah Tambunan.

"Agar dakwah yang diinginkan oleh masyarakat itu tidak terkesan merendahkan nilai dakwah," tandas dia.

Video dakwah dari Gus Miftah juga diunggah sendiri di akun Instagram miliknya, @gusmiftah.

Terlihat di tengah kerumunan perempuan-perempuan berpakaian seksi dan berpoles riasan di wajah mereka, Gus Miftah mendendangkan salawat.

Suara-suara perempuan itu mengikuti lantunan salawat yang dibawakan Gus Miftah di atas panggung.

Sesi pengajian yang dibawakan Gus Miftah itu berlangsung di sebuah klub malam yang berlokasi di Bali pada Kamis (6/9/2018).

Sontak video tersebut langsung viral dan mendapat tanggapan positif dari warganet lantaran cara berdakwahnya dinilai tidak biasa.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved