Pembangunan 3 Ruas Tol Baru di Sumsel Mulai 2019, HK Buat Terowongan di Bukit Barisan

PT Hutama Karya (HK) akan mulai pembangunan jalan tol Palembang-Bengkulu sepanjang 330 Km pada Januari 2019 mendatang

TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Tol Palindra 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - PT Hutama Karya (HK) akan mulai pembangunan jalan tol Palembang-Bengkulu sepanjang 330 Km pada Januari 2019 mendatang.

Proyek strategis nasional ini akan melintasi kawasan Bukit Barisan.

HK yang sudah berpengalaman persiapkan masterplan untuk pembuatan terowongan di sekitar ruas Tol Lubuklinggau-Bengkulu.

Manager Proyek Divisi Tol PT Hutama Karya (HK), Hasan Turcahyo mengatakan, untuk pembuatan terowongan tersebut ada dua pilihan panjang terowongan, yakni 6,675 Km dan terpendek 5,425 Km.

Baca: Lagi Viral Video Gadis Ring di Acara MMA, Ini Sosok Wanita Tersebut, Ternyata Seorang DJ

Baca: Satu Warganya Meninggal Dunia, Ridho Yahya Ungkit Janji Herman Deru Larang Truk Batubara Melintas

"Hanya saja belum diputuskan berapa panjang terowongan dan penetapan lokasinya."

"Seperti biasa teknik yang digunakan untuk pembuatan terowongan ini dengan metode/teknik pemboran sama seperti pembuatan terowongan di Pulau Jawa," jelasnya, Rabu (17/10/2018).

Dikatakan Hasan Turcahyo, pihaknya sendiri sudah mempelajari topografi Bukit Barisan dan menilai pembuatan terowongan dapat dilakukan.

Bukan hanya soal terowongan, HK juga sudah mempertimbangkan pengembangan tata ruang.

Baca: Alex Noerdin Dampingi Cawapres KH Ma’ruf Amin Berikan Kuliah Umum di Singapura

Baca: Terkenal dan Kaya Raya, Ternyata Menu Sarapan Hotman Paris Sederhana Sekali, Hanya Makan ini

Sejumlah pihak terkait dalam proyek pengerjaan tol Palembang-Bengkulu juga telah dilakukan koordinasi.

Pasalnya pembangunan proyek ini akan melintasi kawasan hutan, perkebunan hingga melewati jalur pipa gas.

"Selain kepala daerah, kami juga koordinasi dengan Pertamina EP II terutama untuk di kawasan Prabumulih," ujarnya.

Nantinya, Tol Palembang-Bengkulu akan dihubungkan oleh ruas Tol Palindra sepanjang 22 Km (sudah selesai).

Kemudian Indralaya-Muaraenim (88 Km), Muaraenim-Lubuklinggau (125 Km), dan Lubuklinggau-Bengkulu (95 Km).

Pengerjaan yang diprioritaskan yakni Indralaya-Muaraenim dan Lubuklinggau-Bengkulu yang segera dilakukan pada Januari 2019.

Baca: Daftar Harga Terbaru HP Murah Samsung 4G Rp 1 Jutaan, Ini Beberapa Pilihannya

Baca: UPDATE Utang Pemerintah, Sekarang Sebesar Rp 4.416,37 Triliun

Sementara Muaraenim-Lubuklinggau baru akan dilaksanakan pada 2023.

"Sekarang sedang studi kelayakan, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), desain awal dan dokumen perencanaan pengadaan tanah."

"Januari, baru penetapan lokasi dan pembebasan lahan sembari jalan pengerjaan konstruksi," ujarnya.

Sedangkan untuk skema pembiayaan, 70 persen berasal dari penyertaan modal jika sepanjang pemerintah masih mampu.

Kemudian sisanya bisa dari obligasi, pinjaman lembaga keuangan non bank atau perusahaan.

"Perkiraan biayanya sama seperti Palindra sekitar Rp 100 Miliar per kilometer," tutup Hasan.

Baca: Fakta-fakta Kasus Pemerkosaan Bocah SD Pengungsi Gempa Palu, Satu Tertangkap Dua Pelaku Kabur

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Nelson Firdaus mengatakan, proyek jalan bebas hambatan di Provinsi Sumatera Selatan dapat mengurangi beban volume jalan nasional.

"Dampaknya memang bisa terasa contohnya saat Palindra sudah difungsikan, volume kendaraan di jalan nasional berkurang."

"Tapi memang, kita tidak bisa memaksakan masyarakat harus lewat tol. Kehadiran tol ini sebagai alternatif yang bisa dipilih pengguna kendaraan. Kalau tak mau macet ya lewat tol," ujar Nelson.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved