Ini Bahaya Kebiasaan Tidur di Pagi Hari Menurut Islam dan Kesehatan

Bergadang membuat jam tidur anda jadi berkurang. Kurangnya jam waktu tidur malam sering kali anda ingin menambah jam tidur di pagi hari.

Net
Ilustrasi tidur pagi 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Kebiasaan bergadang terkadang sangat sulit untuk bangun di pagi hari.

Bergadang membuat jam tidur anda jadi berkurang. 

Kurangnya jam waktu tidur malam sering kali anda ingin menambah jam tidur di pagi hari.

Pola tidur normalnya yakni waktu tidur 7 sampai 8 jam pada waktu malam hari. 

Tidur di pagi hari sangat penting untuk kita ketahui karena bisa berdampak bebahaya pada diri kita sendiri dan menurut agama

Berikut ini bahaya tidur di pagi hari menurut islam dan Kesehatan.

1. Menyelisihi sunnah Rasul

Kebiasaan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bangun pagi dan langsung beraktifitas tanpa tidur lagi.

Setelah Subuh, Rasulullah biasa berdzikir hingga tiba waktu syuruq.

Bagi umatnya, dianjurkan pula seperti itu, atau kalau ada keperluan mencari maisyah, waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk melakukan persiapan.

2. Tidak mendapatkan barakah waktu pagi

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah mendoakan keberkahan bagi umatnya yang bangun di waktu pagi.

Sebaliknya, doa itu mengisyaratkan bagi mereka yang tidur lagi setelah Subuh, mereka akan kehilangan keberkahan yang disebutkan dalam doa Nabi.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang terjemahannya:

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR Abu Daud)

Keberkahan dalam ayat ini memiliki makna yang luas.

Secara umum maknanya adalah bertambahnya kebaikan.

Bentuknya bisa macam-macam, misalnya bisnisnya berhasil sehingga bisa banyak berinfak atau karirnya meningkat sehingga mudah bersedekah.

Shakhr Al Ghamidi radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang meriwayatkan hadits ini, adalah orang yang telah membuktikan doa Rasulullah tersebut.

Sebagai pedagang, Shakr biasa pergi untuk berdagang mulai pagi-pagi dan akhirnya sukses menjadi saudagar kaya.

3. Malas, hilang semangat

Mengisi waktu pagi –setelah Subuh- dengan ibadah atau dzikir menjadikan waktu berikutnya lebih segar dan bersemangat.

Baik secara medis ataupun secara ruhiyah.

Sebaliknya, tidur pagi setelah Subuh membuat seseorang tidak semangat di waktu berikutnya.

“Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi” (HR Al Bukhari)

Sebagian ulama menjelaskan bahwa ghadwah dalam hadits ini artinya adalah waktu antara Subuh dan matahari terbit.

Ulama sekaliber Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa ketika dirinya berdzikir setelah Subuh, siangnya beliau semangat.

Kekuatannya bertambah. Tetapi ketika tidak berdzikir di waktu pagi setelah Subuh, siangnya seperti kehilangan semangat.

4. Lemah, mudah sakit

Tidur di waktu pagi juga bisa mengakibatkan kondisi fisik melemah dan mudah sakit.

Terutama sakit kepala. Menurut sebuah hasil studi, tidur pagi menyebabkan serebrospinal bergerak ke otak.

Inilah yang menimbulkan sakit kepala.

Jauh sebelum adanya studi ini, Ibnu Qayyim Al Jauziyah telah memberikan nasehatnya.

“Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat,” tulisnya dalam Zaadul Ma’ad.

kuping sakit naik pesawat
kuping sakit naik pesawat (en.trendingred)

5. Lemah syahwat

Seperti tercantum dalam Zaadul Ma’ad tersebut, tidur pagi setelah Subuh juga bisa mengakibatkan lemah syahwat.

6. Terhalang dari rezeki

Jika keberkahan bisa bermakna luas berupa hilangnya kebaikan – kalaupun tetap berlimpah- rezeki, tidur pagi juga secara khusus bisa menghalangi rezeki.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah –masih dalam Zaadul Ma’ad- mengatakan: “Empat hal yang menghalangi datangnya rezeki adalah tidur di waktu pagi, sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat.”

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved