Kisah Hotman Paris Ketika Mau Pamer Mobil Pertamanya, eh Malah Jadi Begini

Kisah Hotman Paris Ketika Mau Pamer Mobil Pertamanya, eh Malah Jadi Begini

Internet via Tribun Timur
Kolase foto Hotman Paris 

Di balik rasa stres, ada jugacerita lucu. Semasa dalam pendidikan itu, kalau mau istirahat makan siang, aku dan teman-teman selalu diskusi, mau makan di mana kita?

Kalau makan di luar, berarti makan di tenda-tenda kaki lima. Kalau di dalam, ya di restoran Padang yang pasti harganya lebih mahal.

Dibandingkan dengan temantemanku, aku lebih cuek. Aku sering makan di restoran Padang. Bila pertengahan dan akhir bulan bokek, ya baru makan di tenda-tenda.

Nah, teman-teman, untuk makan saja diskusinya bisa lama gitu.

Karena tak bisa hemat, sempat pula aku ngutang dan jual cincin emas di daerah Kwitang. Memang, mengikuti pendidikan di BI itu, buat aku sengsara banget deh.

Pusing dan bokek sempat kualami. Dasar tak bisa hemat, selalu saja pertengah bulan dan akhir bulan, aku mengalami krisis keuangan.

Lamborghini, salah satu koleksi mobil mewah milik Hotman Paris, yang pernah mengalami kecelakaan.
Tribunnews.com
Lamborghini, salah satu koleksi mobil mewah milik Hotman Paris, yang pernah mengalami kecelakaan.

MANUSIA NOMOR SATU

Kesempatan cuti kugunakan untuk membuat lamaran kerja. Saat itu target lamaranku ada empat.

Yaitu balik lagi Bang Buyung, atau ke kantor pengacara Gani Jemat, Muctar Karim & Komar, atau ke Makarim dan Taera. Akhirnya aku diterima di Makarim Taera.

Saat itu, Doktor Nono Anwar Makarim merupakan salah satu pengacara paling top untuk hukum internasional.

Ketika pertamakali masuk di Kantor Pengacara Makarim, aku hanya punya modal satu motor bebek. Itu pun aku bangga sekali.

Sementara karyawan yang lain sudah pada punya mobil dan berpenampilan necis. Ya, namanya pengacara, selalu necis, pakai jas dan dasi.

Satu lagi: omong besar kalau sudah ketemu cewek di kantin.

Nah, aku juga seperti itu. Kalau masuk kantor dan ngumpul dengan teman-teman, aku selalu tampil rapi.

Pakai jas dan dasi selalu tak ketinggalan. Namun, begitu pulang dari kantor, aku malu sama gadis-gadis yang kugoda itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved