Bintang Film Dewasa Ditanya Apa yang Dilakukan Jika Pensiun, Dari Menulis Sampai Tak Punya Ide
Bintang Film Dewasa Ditanya Apa yang Dilakukan Jika Pensiun, Dari Menulis Sampai Tak Punya Ide
Setelah tak lagi di industri film saru, ia memutuskan menjadi pendeta gereja di sebuah kota kecil.
Crystal telah berkarier sebagai bintang porno selama 10 tahun sebelum akhirnya memutuskan berhenti untuk menikah dengan seorang pastur.
Cerita awalnya, setelah kehamilannya pada usia 16 tahun, Crystal bertekad untuk memberikan kehidupan yang terbaik untuk anak laki-lakinya.
Baca: Kisah Ratu Horor Indonesia, Suzanna - Ditinggal Suami dan Anak dan Kisah Cinta dengan Clift Sangra
Tetapi setelah pindah dari Carolina Utara ke Hollywood, Crystal menyadari bahwa tinggal di lingkungan yang aman untuk putranya membutuhkan biaya yang tinggi.
Dengan berbekal pengalamannya sebagai seorang model, ditambah kemampuannya dalam menari dan pole dance, Crystal memutuskan untuk menjadi bintang porno.

Saat itu si agen mengatakan bahwa dia memiliki potensi untuk menghasilkan uang Rp400 juta per bulan, sehingga dalam satu tahun dia bisa menghasilkan Rp4 miliar.
Segera setelah pertemuan itu Crystal melakukan pengambilan gambar pertamanya di sebuah rumah di Malibu.
"Aku ingat setelah pengambilan gambar, aku duduk di bawah shower untuk menangis sekitar dua jam. Kemudian aku berhenti setelah pengambilan gambar itu dan tidak kembali sekitar satu bulan."
"Pada akhirnya aku kembali lagi dan saat itulah aku mematikan rasaku dengan mengonsumsi obat pereda rasa sakit dan meminum alkohol untuk dapat melakukan pengambilan gambar."
Baca: Hengkang dari Cokelat 8 Tahun Lalu, Begini Kehidupan Kikan yang Dinikahi Pria Asal Malaysia
"Ini menjadi rutinitas harian untukku, ketika aku mengantarkan putraku ke sekolah di pagi hari, melakukan pengambilan gambar dan pulang ke rumah. Hal ini seperti pekerjaan biasa dari jam 9 sampai jam 5 sore," ungkap Crystal.
Menghasilkan dan menghabiskan uang dalam jumlah besar, serta kecanduannya pada alkohol menjadi siklus yang buruk dalam hidupnya.
"Aku mulai menjadi objek," aku Crystal.
"Aku tidak akan keluar dari rumah tanpa menunjukkan belahan dadaku, menggunakan kaus yang menunjukkan perutku dan high heels. Hal ini semacam membuat diriku menjadi simbol seks secara konstan."
Baca: Ini Pinky Warouw, Penerjemah Bahasa Isyarat di Penutupan Asian Para Games 2018, Jadi Trending Topik
"Aku hanya hidup untuk diriku dan putraku dan tidak benar-benar berpikir mengenai konsekuensi dari membuat film dan menari dan apapun," kata Crystal.

Akhirnya Crystal memutuskan bahwa gaya hidupnya tidak bisa dilanjutkan demi dirinya sendiri dan kehidupannya, jadi dia beralih ke kitab suci untuk mencari pertolongan.