Peringatan Pimpinan KPK Kepada Kader PKS, 'Target Kedepan 200 Kasus, Mudah-mudahan PKS tak Ada'

Saut berpesan kepada kader PKS agar menjaga integritas mereka ketika sudah terpilih menjadi anggota legislatif nantinya

Tribunnews.com/Eri Komar Sinaga
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyelipkan harapan agar tidak ada kasus korupsi yang menjerat politisi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), saat membicarakan soal target penanganan kasus oleh KPK.

Hal itu diungkapkan Saut, usai menjadi salah satu pembicara dalam acara Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 yang diselenggarakan PKS.

Baca: Seperti WhatsApp, Pesan Terkirim FB Messenger Bakal Bisa Dihapus, Begini Caranya

"Kalau tahun kemarin kita targetnya adalah 100 kasus, sekarang KPK mau menaikkan target (menjadi) 200 kasus, mudah-mudahan enggak ada di PKS ini, kan kita aminin itu kan," ujar Saut, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).

Baca: Deretan Foto Kocak Cawapres Sandiaga Saat Kampanye, Tengkurap di Jembatan Sampai Pakai Wig Petai

Saut berpesan kepada kader PKS agar menjaga integritas mereka ketika sudah terpilih menjadi anggota legislatif nantinya.

Baca: Mahfud MD Jelaskan Kampanye Negatif tak Dilarang, tapi Kampanye Seperti Ini yang Bisa Dihukum

Ia menekankan pentingnya integritas dan peran berbagai pihak dalam melakukan pencegahan dan pengawasan terhadap tindak pidana korupsi, termasuk partai politik.

Peran tersebut diperlukan sebab KPK tak dapat melakukan pengawasan secara terus-menerus, meskipun sudah dibuat koordinator wilayah (korwil) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Maksud saya, ini pembelajaran buat kita karena memang bagaimanapun, apa yang dilakukan KPK enggak akan bisa sendirian, kan kami enggak bisa jaga mereka. Akan ada korwil 9 kita jaga mereka tapi kan kita enggak bisa 24 jam," terang dia.

"Oleh sebab itu, nanti kita menjaga mereka berintegritas supaya mereka tetap berani melawan segala macam cobaan yang mungkin mereka terganggu integritasnya," lanjut dia.

Dilansir dari Tribunnews, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, menegaskan kadernya agar tidak boleh menggunakan kampanye hitam saat Pemilu 2019.

Hal itu ia katakan saat PKS menggelar konsolidasi akbar nasional yang dihadiri ribuan kadernya se-Indonesia di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (14/10/2018).

Tak lupa, Sohibul meminta seluruh pasukan PKS untuk menyelipkan nilai-nilai perjuangan partai saat berkampanye.

"Memang masyarakat memiliki persepsi dan tradisi tertentu dalam menyikapi pemilu. Ada yang buruk dan positif. Sehingga, kita jangan pernah menyerah pada kebiasaan buruk masyarakat," katanya.

 

"Dalam keadaan tertentu, kita ikuti keinginan buruk masyarakat, tapi kita arahkan. Jadi harus seimbang. Dalam kadar tertentu kita ikut, tapi sebagian besar kita arahkan pada cita-cita," sambung Sohibul.

Namun, ia mengaku tidak masalah jika ada sedikit sisi negatif soal lawan yang diungkapkan di publik selama kampanye.

"Silahkan antum melakukan  positive campaign-nya 80 persen, masuk ke negative campaign 20 persen. Itu boleh. Sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya," sarannya.

Kemudian Sohibul menyarankan kadernya agar jangan sampai serangan politik yang mereka lancarkan salah sasaran.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved