Disebut Ratna Sarumpaet Alami Tekanan Jiwa dan Konsumsi Obat, Polisi Rilis Pemeriksaannya
Setiap tahanan yang akan tinggal di Rutan Polda Metro Jaya akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatannya
TRIBUNSUMSEL.COM - Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya AKBP Barnabas S Imam mengatakan, menurut hasil pemeriksaan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya, Ratna Sarumpaet dinyatakan sehat.
"Yang jelas, Biddokkes menyatakan bahwa Bu Ratna sehat," ujar Barnabas, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (9/10/2018).
Baca: Firasat Presiden Soeharto Kekeh Umrah di Tahun 1995, Sampai Penuhi Keinginan Ibu Tien
Ia mengatakan, setiap tahanan yang akan tinggal di Rutan Polda Metro Jaya akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatannya.
"Sesuai dengan SOP semua tersangka yang akan dimasukkan ke tahanan wajib dicek kesehatannya terlebih dahulu ke dokter di Biddokkes Polda Metro Jaya, termasuk pula tentunya riwayat sakit dan obat-obatan yang mungkin diminumnya," ujar Barnabas.
Baca: Pernikahan Evi Masamba : Bukan Pria Biasa, Lihat Daftar Orang-orang yang ada di Undangannya ini
Barnabas juga memastikan, saat ini Ratna tak sedang mengkonsumsi obat-obatan secara rutin.
"Dan beliaunya sampai hari ini tidak ada keluhan sakit atau permintaan untuk dibawa ke dokter, begitu," ujar dia.
Sebelumnya, Kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin menyambangi Polda Metro Jaya, Kamis (8/10/2018) siang.
Ia membawa surat permohonan penahanan kota serta surat jaminan dari keluarga untuk diserahkan kepada penyidik.
Dalam surat jaminan tersebut, keluarga memastikan jika Ratna tak akan melarikan diri, tak akan mengulangi perbuatan, tak akan menghilangkan barang bukti, serta akan mempermudah proses penyidikan polisi meski menjalani proses hukum di luar rumah tahanan.
Salah satu hal yang melandasi permohonan surat permohonan penahanan kota tersebut adalah kondisi kesehatan Ratna.
Insank menyebut, kliennya harus minum obat setiap hari.
"Beberapa kali disampaikan (oleh Ratna) bahwa, 'saya ini setiap hari harus mengonsumsi obat'. Nah, obatnya ini apakah obat untuk sebuah penyakit atau vitamin, saya belum tahu itu," ujar Insank, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2018).
Adapun sejak Jumat (5/10/2018), Ratna ditahan setelah sebelumnya statusnya dinaikkan menjadi tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks tentang cerita penganiayaannya di Bandung, pada tanggal 21 September 2018.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Nyatakan Ratna Sarumpaet Sehat", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/09/15284171/polisi-nyatakan-ratna-sarumpaet-sehat.
Prabowo Subianto memiliki kecurigaan dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.
Pengakuan tersebut diberikan Prabowo saat dialognya dengan Rosiana Silalahi di Kompas TV pada Jumat (7/10/2018).
Prabowo mengaku awalnya merasa terkejut dan bertanya-tanya motivasi Ratna Sarumpaet melakukan kebohongan itu.
Prabowo juga berujar ia pernah meminta visum terkait lebam yang ada di wajah Ratna.
"Setelah itu saya sudah minta, tolong visum dokternya mana?" imbuh Prabowo.
Selain itu, Prabowo menganggap kasus itu masih menjadi misteri.
Tidak hanya itu, dia juga menduga ada semacam tekanan jiwa yang dialami oleh Ratna.
"Walaupun kita tidak etis bicara untuk umum," ucap Prabowo.
Meski demikian, usai Ratna mengakui dirinya telah berbohong soal penganiayaan, Prabowo pun langsung mengambil tanggung jawab.
"Saya minta maaf ke publik, ya kalau memang mau diusut, silakan diusut. Dalam arti misteri. Saya juga denger cerita-cerita beberapa bulan ini ada 2-3 orang yang selalu datangi beliau, bicara ini bicara itu. Ya Maklumlah dunia Republik Indonesia sekarang. Penuh misteri," ujar Prabowo.
Rosi kemudian bertanya alasan Prabowo langsung melakukan konferensi pers kala itu saat mendengar kabar Ratna Sarumpaet dipukuli.
Kemudian Prabowo berujar bahwa ia bertanggung jawab lantaran Ratna adalah anggota timnya yang ia kagumi.
Tak hanya itu, dalam konferensi persnya ia juga menyampaikan pernyataan Neno Warisman.
Ia juga berujar bahwa langkah yang ia ambil lantaran korbannya adalah perempuan.
"Jadi saya ya terus terang saja merasa terpanggil, saya harus membela, orang yang saya anggap dianiaya," jelasnya.
"Ya bahwa itu kebohongan, dia mengakui dia minta ampun bukan minta maaf, ya kita harus selidiki, apa yang menyebabkan beliau lakukan sesuatu seperti itu," pungkasnya.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya resmi menahan aktivis Ratna Sarumpaet.
Ratna sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyebaran informasi bohong alias hoax.
Simak videonya di bawah!
Sementara itu idolakan Ratna Sarumpaet Sejak SMA, Begini Cerita Lengkap Fadli Zon Tertipu Akting Sang Aktivis
"Off the record 21 September malam," bunyi pesan WhatsApp dari Ratna Sarumpaet mampir ke ponsel Fadli Zon.
Foto tersebut memperlihatkan wajah seseorang dalam kondisi lebam, Fadli Zon tak mengenalinya sama sekali.
Selain Fadli Zon, foto seseorang dengan wajah luka lebam juga mampir ke ponsel ajudan Prabowo Subianto, Said Iqbal. Begitu kata Fadli Zon dalam diskusi 'Ancaman Hoax dan Keutuhan NKRI' di kompleks DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
"Itu aku," kata Ratna Sarumpaet.
"Kenapa Bu Ratna?" Fadli Zon balik bertanya.
"Saya dianiaya," kembali Ratna Sarumpaet membalas pesan Fadli Zon.
Fadli Zon menyelidik, bertanya kapan Ratna dianiaya, kenapa baru memberitahu dan alasannya tak melapor polisi.
Ratna Sarumpaet seolah menggampangkan semua pertanyaan yang dilayangkan Fadli Zon.
"Ah, nanti saya ini dululah," seloroh Ratna Sarumpaet.
Sepuluh hari kemudian, pada 30 September 2018 sore, Fadli Zon menyambangi Ratna Sarumpaet di Jalan Kampung Melayu, Tebet, Jakarta Selatan.
Ratna Sarumpaet memulai cerita, merunut kronologinya, sementara Fadli Zon menyimak.
Dalam pertemuan itu, Fadli Zon memperhatikan muka Ratna Sarumpaet lebam-lebam dan memintanya segera visum. Ia mendorongnya untuk mengungkapkan hal tersebut ke publik.
"Aku sangat down. Saya enggak terima perlakuan negara ini kepada saya," kata Ratna Sarumpaet seperti pengakuan Fadli Zon sebelum keluar rumahnya.
Sehari kemudian, Senin malam sampai Selasa pagi, foto Ratna Sarumpaet dalam kondisi bonyok tersebar di media sosial entah siapa yang menyebarkan.
Fadli Zon kelabakan. Foto yang semula 'off the record' dan hanya menjadi konsumsi internal bocor.
Ia sampai menelepon Ratna Sarumpaet menanyakan perihal foto tersebut tersebar. Lagipula Fadli Zon terdorong untuk menjelaskannya ke publik.
Ratna Sarumpaet pun mempersilakan Fadli Zon buka suara dan menjelaskan perihal foto tersebut.
Tak cukup dengan Fadli Zon, Ratna Sarumpaet memintanya ingin bertemu dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
Cerita yang Fadli Zon dengar, kurang lebih sama yang Ratna Sarumpaet sampaikan kepada Prabowo Subianto, Amien Rais dan Said Iqbal.
Pertemuan Ratna Sarumpaet dengan Prabowo Subianto berlangsung pada Selasa (2/10/2018) di sebuah tempat.
"Pak Prabowo merasa terusik. Pak Prabowo ini orang yang selalu berusaha membela kalau ada yang meminta bantuan apa lagi," ungkap Fadli.
Dalam pertemuan itu, Prabowo Subianto dan tim pemenangannya pun percaya dengan cerita Ratna Sarumpaet.
Sebelum Ratna Sarumpaet mengaku bohong, Fadli Zon memposting pertemuan bosnya dengan Ratna Sarumpaet.
"Pak @prabowo mendengar cerita penganiayaan terhadap Mbak @RatnaSpaet. Penganiayaan ini suatu sikap pengecut dan biadab," ujar Fadli seperti dilihat di akun Twitter-nya, @fadlizon.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, turut mengungkap pertemuan kedua tokoh itu.
"Sekarang Pak @prabowo sedang bertemu di suatu tempat dengan Bu @RatnaSpaet karena beliau khawatir dan takut karena trauma merasa terancam," ungkap Dahnil di Twitter.
Prabowo Subianto pun terdorong menanggapi apa yang Ratna Sarumpaet alami dengan menggelar konferensi pers.
Penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet kemudian tersebar di media dari rilis yang disampaikan Nanik S Deyang, Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi pada Selasa petang.
