Berita Selebriti

Empat Hari Sebelum Meninggal Rudy Wowor Alami Hal ini, Sang Anak Mengungkapnya

Diketahui, 2 tahun lalu dokter memvonis Rudy Wowor mengidap kanker prostat stadium akhir.

instagram/net
Aktor Legendaris, Rudy Wowor Meninggal Dunia 

TRIBUNSUMSEL.COM-Empat hari sebelum meninggal dunia di Rumah Sakit Meilia Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018), aktor senior Rudolf Canesius Soemolang Wowor atau dikenal dengan nama Rudy Wowor mengalami muntah darah.

Diketahui, 2 tahun lalu dokter memvonis Rudy mengidap kanker prostat stadium akhir.

"Papa, 4 hari lalu dibawa ke rumah sakit karena Papa muntah keluar darah, muntahnya udah ada flek-flek darah gitu sih," kata putra Rudy, Michael Wowor, di Perumahan Pesona Kahyangan Blok DC, Depok, Jawa Barat, Jumat siang.

 

Saat itu, posisi Rudy sedang menjalani perawatan di RS Meilia karena sudah dibawa ke sana dua pekan lalu.

"Memang kondisi terbaring di tempat tidur. Empat hari belakangan dapat perawatan intensif di RS. Baru tadi Papa masuk ICU, sudah enggak sadar. Meninggal jam 07.30," kata Michael.

Sebelum masuk rumah sakit, Rudy, menurut Michael sudah tak bisa menggerakkan kakinya selama 6 bulan terakhir.

Kondisinya terus menurun hingga pagi tadi.

"Kalau kondisi Papa enggak bisa jalan sudah kurang lebih satu tahun yang lalu, tapi benar-benar yang enggak bisa jalan 6 bulan belakanganlah," ujar Michael.

"Pas Papa meninggal itu, tadi dibangun-in sama ibu jam setengah delapan. Ibu bilang, 'Mike, Papa sudah enggak ada'. Masih enggak nyangka. Langsung bilang Papa enggak usah dibawa ke rumah Cibubur, ke Depok aja. Biar bisa keluarga kumpul di sini," katanya menambahkan.

Tentang Kanker Prostat

Disalin dari Alodokter.com, kanker prostat adalah pertumbuhan sel-sel secara tidak terkendali dalam kelenjar prostat.

Prostat adalah kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem reproduksi.

Prostat berada di bawah kandung kemih di depan rektum. Kelenjar prostat mengelilingi uretra, yaitu saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke penis.

Prostat membantu menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma.

Ketika terjadi ejakulasi, prostat mengeluarkan cairan ini menuju uretra.

Cairan yang dikeluarkan akan mengalir bersama dengan sperma sebagai air mani.

Ada kanker prostat yang bersifat agresif dan mampu menyebar dengan cepat. 

Namun, pada umumnya, kanker prostat tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar.

Menurut data WHO, kanker prostat adalah kasus kanker paling umum urutan kedua pada pria.

Diperkirakan sekitar 1,1 juta pria di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker prostat dan terdapat 307 ribu kasus kematian pada tahun 2012.

Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan ke-5 sebagai jenis kanker terbanyak, dengan jumlah penderita sebesar 971 orang pada tahun 2011.

Pria usia 70 hingga 79 tahun merupakan kelompok terbanyak yang menderita penyakit ini.

Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat mungkin saja tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal.

Gejala kanker prostat akan muncul ketika prostat terlalu besar atau membengkak dan mulai memengaruhi uretra.

Beberapa tanda dan gejala yang muncul ketika ini terjadi adalah:

1. Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari,

2. Merasa nyeri atau panas pada penis saat buang air kecil atau ejakulasi,

3. Merasa kandung kemih selalu penuh,

4. Darah dalam urine atau air mani,

5. Tekanan saat mengeluarkan urine berkurang.

Biasanya, tanda maupun gejala kanker prostat akan muncul ketika kanker sudah menyebar keluar dari prostat.

Namun, gejala-gejala di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker prostat.

Kondisi di atas bisa saja disebabkan oleh infeksi saluran kencing.

Hingga kini, penyebab munculnya kanker prostat masih belum diketahui.

Namun, faktor keturunan atau genetik dan usia seseorang bisa meningkatkan risiko munculnya kanker prostat.(*)


Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved