Berita Palembang

Kabut di Pagi Hari Ganggu Pandangan Warga Palembang, Ini Penjelasan BMKG Kenten

Kasi Data dan informasi BMKG Kenten Palembang, Nandang mengatakan, berdasarkan pengamatan dan prakiraan BMKG itu udara kabur

Penulis: Linda Trisnawati |
Sripo/ Ehdi Amin
Tim dari BPBD Kabupaten Lahat, sedang berupaya melakukan pemadaman api yang terjadi di Kelurahan Kota Baru, Kota Lahat beberapa hari lalu 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Pagi dibeberapa hari ini terlihat kabut di Palembang. Namun saat dikonfirmasi ke pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa itu bukan asap melainkan kabut radiasi.

Kasi Data dan informasi BMKG Kenten Palembang, Nandang mengatakan, berdasarkan pengamatan dan prakiraan BMKG itu udara kabur atau yang disebut haze berupa kabut radiasi.

Kabut radiasi muncul akibat campuran debu, asap kendaraan bermotor, asap limbah rumah tangga atau pabrik dan asap lahan yang terbakar.

Baca: HUT TNI ke 73 : Kumpulan Ucapan Selamat HUT TNI ke 73 untuk Para Anggota TNI di Indonesia

Baca: Heboh Hoax Ratna Sarumpaet sudah Sampai ke Telinga Jokowi, Begini Tanggapannya

Hal ini yang terakumulasi bercampur naik hingga udara atas, lalu biasanya turun pada malam hari hingga dini hari.

"Perlu diketahui hampir 10 hari Palembang dan sekitarnya belum mendapatkan curah hujan diatas 50mm yang memudahkan proses itu terjadi."

"Lalu berdasarkan pantauan nilai konsentrasi ambang batas udara pada alat yang kami miliki (alat PM10) udara di kota Palembang masih dalam kategori sedang di level ISPU 50-150 Mikron/gram," ujarnya, Kamis (4/10/2018).

Sementara itu Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, bahwa
Sumsel zero asap.

Baca: 6 Fakta Konglomerat Dato Sri Tahir Bawa Bantuan Korban Gempa Tsunami Palu Pakai Jet Pribadi

Baca: Hongkong Open 2018-Ini Daftar Nama Pemain Bulutangkis Indonesia yang Akan Bertanding

"Itu asap kiriman dari tetangga, Provinsi lain," ujarnya saat di wawancarai soal asap.

Sementara itu untuk lahan yang terbakar itu lahan yang tidak produktif. Untuk itu nantinya lahan-lahan yang sudah tidak produktif ini akan diproduktifkan lagi.

"Nanti akan kita usahakan memproduktifkan kembali lahan yang sudah tidak produktif dan akan kami usahakan beri bantuan," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved