Semburan Debu Vulkanik Gunung Soputan 5.000 Meter, Warga Sekitar Tidak Khawatir, Sebut Sudah Biasa

Ketinggian semburan debu vulkanik mencapai 5.000 meter pada Rabu (2/10/2018). Masyarakat diimbau tak beraktvitas diradius 6,5 kilometer

tribun manado
Erupsi Gunung Soputan 

TRIBUNSUMSEL.COM-Video erupsi Gunung Soputan di Minahasa Tenggara menyebar dengan cepat sejak, Rabu (3/10/2018) pagi. Petugas Pos Pemantau Gunung Api Soputan sampai siang ini mencatat telah terjadi 4 kali erupsi.

Ketinggian semburan debu vulkanik yang ke-4 mencapai 5.000 meter pada Rabu (2/10/2018) sekitar pukul 11.52 Wita. Masyarakat wilayah Amurang diimbau tak beraktvitas diradius 6,5 kilometer.

Sebelumnya Gunung Soputan menyemburkan debu vulkanik dengan tinggi 2.500 meter pada Rabu (2/10/2018) sekitar pukul 11.12 Wita. Semburan kedua setinggi 2.000 meter pada pukul 11:12 Wita dan Letusan pertama dengan semburan pukul 8.47 Wita.

Lucky Mamahit, Warga Silian mengungkapkan awan putih tampak membumbung tinggi lalu jatuh mengarah ke arah Amurang, Minahasa Selatan.

Baca: Kisruh Dipo Latief dan Nikita Mirzani Makin Memanas, Kali ini Celana Dalam Dipo Jadi Bahan Laporan

Baca: Bertarung Pada UFC 229, McGregor Sesumbar Akan Buat Khabib Seperti Bobblehead

"Baru saja mengeluarkan awan putih, sangat tinggi ke Arah Amurang," katanya.

Namun, kondisi ini tak membuat khawatir warga sekitar Gunung api tersebut.

"Masyarakat ini lagi di kebun. Ini sudah biasa," katanya.

Berdasarkan laporan petugas pos pengamatan Gunung Soputan, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 600 meter di atas puncak kawah

Namun cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Seangkan suhu udara 18-20 °C.

Baca: Gubernur Sumsel Herman Deru Lepas Relawan Kesehatan ke Palu, Kirim Dokter-dokter Spesialis

Baca: Biar Travellingmu Makin Seru, Yuk Nikmati Layanan Paket BRONET 4G OWSEM dari AXIS

Informasi tribunmanado.co.id dari petugas pos pengamatan menyebutkan erupsi Gunung Soputan, Sulawesi Utara pada 03 Oktober 2018 pukul 11:52 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 5.000 m di atas puncak (± 6.809 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± 12 menit 35 detik.

Sedangkan letusan ketiga, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± 5 menit 44 detik.

Letusan kedua Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat dan barat laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi ± 2 menit.

Baca: Kumpulan Ucapan Gambar Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 Bisa Dishare di WA, IG, dan FB

Baca: Gunung Soputan Meletus, Ini Kabar 69 Gunung Lainnya Termasuk Krakatau, Merapi dan Sinabung

Status Siaga

Gunung Soputan di Minahasa Tenggara naik status level III atau siaga usai menyeburkan debu vulkanik pada Rabu (3/10/2018) sekitar pukul 8.47 Wita.

"Gunung Soputan dari tanggal 3 (hari Ini) pukul 01.00 Wita telah dinaikkan statusnya dari level II waspada menjadi level III Siaga," beber Asep Saifuloh, Petugas Pos Pemantau Gunung Api Soputan

Dia menjelaskan asap putih merah keabu-abuan yang dilihat warga adalah debu letusan abu vulkanik hasil letusan gunung Soputan.

"Itu hasil letusan gunung yang mengarah ke Barat Laut, ke Amurang," jelasnya.

Dia mengungkapkan letusan pertama Gunung Soputan terjadi pukul 08.47 Wita. "Ada dentuman terasa hingga ke pos tapi lemah sedang," bebernya

Baca: Tanggapi Kasus Ratna, Fahri Hamzah : Jika Sandiwara Minta Maaflah, Berkibar atau Layu dan Musnah

Baca: Inilah Nomor HP Termahal di Dunia, Tak Disangka Harganya Bisa Umroh Berkali-kali

Dia pun mengimbau masyarakat wilayah Amurang untuk tak beraktvitas diradius 6,5 kilometer.

"Sesuai rekomendasi siaga, tidak beraktivitas sejauh 4 kilometer dan perluasan wilayah ke sektoral barat daya 6,5 kilometer jangan ada aktivitas," tegasnya

Katanya, sebelumnya status Gunung Soputan masih waspada, hanya ada larangan aktivitas warga sejauh 1,5 kilometer dan perluasaan sektoral 2,5 kilometer.

"Gunung soputan normalnya waspada, gempanya diatas rata-rata biasanya, (Siaga) malah diatas beberapa kali lipat malah ribuan," terangnya

Dia mengungkapnya Gunung Soputan naik level siaga terakhir pada 2016 silam.

"Terakhir letusan 2016 naik siaga. Lalu wasapda, lalu hari ini mengingkat lagi jadi siaga," katanya

Masyarakat diminta agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Soputan dan dalam wilayah sektor arah barat-baratdaya sejauh 6.5 km yang merupakan daerah bukaan kawah, guna menghindari ancaman leleran lava dan awan panas guguran.

Selain itu, mewaspadai terjadinya ancaman aliran lahar, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi terhadap gangguan saluran pernapasan.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved