Hari Batik Nasional - Begini Cerita Awal Mula Sejarahnya Sejak Era Soeharto Hingga SBY
Hari Batik Nasional - Begini Cerita Awal Mula Sejarahnya Sejak Era Soeharto Hingga SBY
TRIBUNSUMSEL.COM - Hari Batik Nasional - Begini Cerita Awal Mula Sejarahnya Sejak Era Soeharto Hingga SBY
Selasa (2/10/2018) merupakan Hari Batik Nasional.
Biasanya, beragam lapisan masyarakat mulai dari pegawai pemerintah, pegawai BUMN, hingga pelajar dianjurkan untuk memakai batik.
Tanggal 2 Oktober yang ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional berawal dari penetapan batik oleh UNESCO, sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Baca: Pengasuh Cekoki Bayi dengan Cabai Hijau Hingga Mati Cuma Dihukum Segini, Warganet Marah
Setelah penetapan itu, maka Indonesia memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional.
Ini juga dikuatkan dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.
Di dunia luar, batik pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Suharto, saat mengikuti konferensi PBB.
Meskipun demikian, diakuinya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh dunia, tidak serta merta diperoleh.
Baca: Heboh Video Mesum UIN Sunan Gunung Djati, Ternyata Ini Dua Pelakunya
Batik sempat hampir ditinggalkan oleh masyarakat, termasuk generasi muda. Hingga akhirnya, batik hampir saja diklaim oleh Malaysia.
Saat itulah seolah masyarakat menjadi tersadar, bahwa batik adalah warisan leluhur yang harus dilestarikan. Menghadapi persoalan itu, Pemerintah Indonesia tak tinggal diam.
Tahun 2008, pemerintah mendaftarkan batik ke dalam jajaran daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO.
Setelah diterima secara resmi pada 9 Januari 2009, beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Baca: Gempa Donggala - Usai Gempa di Palu, Muncul Fenomena Tanah Bergerak Hingga Sebabkan Hal Ini
Batik berhasil diakui dunia internasional sebagai warisan budaya asli Indonesia, di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat ini, batik telah menjadi bagian sehari-hari kehidupan masyarakat Indonesia. Modelnya juga sudah beragam dan mengikuti tren fashion kekinian.
Jika dulu warna batik hanya identik dengan coklat dan hitam, maka kini berbagai kombinasi warna-warna lain seperti ungu, merah, hijau hingga kuning, sudah dapat dengan mudah ditemui. (*)
Hari Batik Nasional-Ini Alasan UNESCO Pada 2 Oktober 2009 Tetapkan Batik Sebagai Warisan Dunia
TRIBUNSUMSEL.COM-Besok, 2 Oktober adalah hari batik nasional. Pada tanggal itu, 9 tahun lalu batik ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbadawi atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya atau UNESCO memutuskan batik sebagai warisan dunia lewat keputusan komite 24 negara dalam sidang di Abudabi, Uni Emirat Arab.
Kala itu, motif batik masih didominasi warna coklat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 17 November 2009 menerbitkan keputusan Presiden No. 33 tahun 2009 menegenai Hari Batik Nasional.
Hari-hari ini, orang Indonesia biasanya memakai batik setiap Jumat, atau saat menghadiri pesta atau kegiatan tertentu.
Kamu harus tahu, batik Batik Indonesia memiliki berbagai teknik, simbol, dan budaya.
Tak hanya itu motif batik juga tidak lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak dari lahir hingga meninggal.
Dikutip dari tribuntravel, banyak tokoh dunia menggemari batik. Diantaranya yang sangat populer adalah Nelson Mandela.
Bukan hanya semasa hidupnya, Mantan Presiden Afrika Selatan mengenakan batik.
Bahkan hingga akhir hayatnya, Nilson Mandela disemayamkan dengan mengenakan batik.
Iwan Tirta adalah sosok perancang baju batik yang dikenakan oleh Nelson Mandela.
Selain Nelson Mandela, tokoh dunia lain yang turur mempopulerkan batik adalah Barack Obama.
Pada malam 7 tahun lalu, Obama dikutip dari tribunjogja, hadir dalam pada acara Voices of Peace di Hall Utama Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC).
Begitu iring-iringan kepresidenan asal Gedung Putih datang, mobil limousine warna hitam mengkilap dengan bendera AS ada di sisi kanan depan dan Merah Putih-nya Indonesia di sisi kiri, semuanya menanti dengan seksama.
Begitu berhenti tepat pada posisi yang sudah ditentukan, Secret Service langsung bergerak, dan dalam hitungan lima detik, Barack Obama pun muncul dengan senyuman khasnya terlebih dahulu.
Begitu berdiri, semua orang, terutama asal Indonesia, langsung bernapas lega. Ternyata, sang pemimpin negara adidaya waktu itu 'bersedia' mengenakan pakaian batik, sesuatu yang mungkin dulu pernah dikenakan sang ibunda kala berada di Yogyakarta.
Corak batik yang dikenakan Obama terbilang menarik dan unik, membuat semua pasang mata dipastikan melihat dengan seksama, tak pernah melewatkan sedetik pun setiap langkah pria kelahiran Honolulu, Hawaii tersebut.
Obama terlihat santai dan nyaman mengenakan busana khas Indonesia tersebut. Ia bahkan bisa bergerak seperti biasa, dan sempat menunggu Presiden SBY dan Ani Yudhoyono, yang terlambat beberapa langkah di belakangnya, serta masuk ke hall utama, secara bersamaan.
Batik ala Obama yang dipakai, memiliki warna dominan hijau murni, dengan corak lurik plus ada tambahan motif warna coklat kalem.
Kombinasi tersebut sangat sesuai dengan warna kulit dan perpaduan cahaya yang keluar dari lobi ballroom. Seseorang pun berceletuk,"Gagah dan sangat cocok pakai batik, seharusnya dia memang menjadi duta batik kita.
Apalagi badannya yang atletis, perut tidak gendut, benar-benar sosok yang berbeda dibanding lain."
Dikutip dari kompas.com yang melansir situs UNESCO, teknik, simbolisme, dan budaya terkait batik dianggap melekat dengan kebudayaan Indonesia.

Bahkan, UNESCO menilai masyarakat Indonesia memaknai batik dari prosesi kelahiran sampai kematian.
Batik juga menjadi refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia, yang terlihat dari sejumlah motifnya.
Pengaruh Arab dalam motif hias yang biasa ditemui di seni kaligrafi, pengaruh Eropa dalam bentuk motif bunga, pengaruh China dalam motif phoenix (burung api), hingga pengaruh India dan Persia dalam motif merak.
UNESCO mengakui batik sebagai warisan dunia karena memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol dan makna filosofi kehidupan rakyat Indonesia.
Arkeolog Belanda, JLA Brandes, menyatakan bahwa batik merupakan salah satu dari 10 kebudayaan asli yang dimiliki bangsa Indonesia.