Gempa Donggala
Atlet Paralayang Sulut Petra Mendagi dan Gleen Mononutu Ikut Jadi Korban Tewas Gempa-Tsunami Palu
Sempat dinyatakan menghilang pasca kejadian gempa dan Tsunami di Palu-Donggala, Jumat (28/9),
TRIBUNSUMSEL.COM -- Sempat dinyatakan menghilang pasca kejadian gempa dan Tsunami di Palu-Donggala, Jumat (28/9), dua atlet paralayang asal Sulut yakni Gleen Mononutu dan Petra Mendagi dipastikan meninggal dunia.
Melalui informasi yang disampaikan ketua paralayang Sulteng, Asgaf Umar menyebut jika Jenazah keduanya telah berhasil diindentifikasi.
Jenazah Petra terindentifikasi melalui cincin yang terpasang di jari tangannya bertuliskan nama sang istri,Sedangkan Jenazah Glenn oleh ayahnya.
Sebelumnya keduanyamasuk ke dalam daftar 10 atlet yang belum ada kabar pasca gempa dan tsunami di Donggala-Palu.
Ke-10 nama yang tercatat adalah:
- * Ibu Rachmat Sauma
- * Reza Kambey
- * Ardi Kurniawan
- * Fahmi Malang
- * Franky Kowass dan Lauren Kowass
- * Glen Montolalu
- * Dong Jin
- * Triad.
Perta Mandagi merupakan satu dari ke-10 atlet paralayang yang dinyatakan hilang pasca gempa dan tsunami di Palu.
Petra Mandagi menjadi satu dalam tim penerbang paralayang dan X-Country dari Pulau Jawa, Jakarta, Surabaya, dan Makassar yang mengikuti ajang Festival Pesona Palu, Lamoni di Pantai Talise, Kota Palu.
Sebelum dinyatakan hilang, Petra Mandagi sempat memposting sejumlah foto di akun Instagramnya.
Ada lima foto yang diposting. Satu diantaranya ialah foto ketika Petra Mandagi tengah berada di udara.
Selain itu, Petra Mandagi juga memposting maps yang digunakan untuk terbang.
"ask 3 Palu Nomoni XC Open Competition,
after bad weather and task stop yesterday, I can reach goal today......!
(Tugas 3 di Palu Nomoni XC Open Competition.
Setelah cuaca buruk dan sempat berhenti kemarin,
saya bisa mencapai tujuan hari ini ......!)