Gempa Donggala
Ini Kata Pilot Batik Air Terkait Petugas Air Nav Anthonius Gunawan Meninggal Saat Gempa Palu
Gempa Donggala menyisakan beragam kisah di baliknya.Salah satunya ialah kisah yang diceritaka
TRIBUNSUMSEL.COM -- Gempa Donggala menyisakan beragam kisah di baliknya.
Salah satunya ialah kisah yang diceritakan oleh pilot Batik Air ini.
Kapten Ricosetta Mafella merupakan pilot Batik Air ID 6231, pesawat terakhir yang lepas landas dari Bandara Mutiara, Palu.
Pesawat itu dijadwalkan terbang ke Makassar pada 17.55 WITA.
Seperti dikutip dari Kompas.com, entah mengapa, sang pilot meminta quick handling, sesuatu yang tidak biasa ia minta kepada ground handling.
Fella merasa diingatkan dirinya harus buru-buru terbang pada sore hari itu.
Dalam akun Instagramnya, Fella menyebut bahwa pada pukul 17.52 WITA, pintu pesawat sudah terkunci.
Namun Fella merasa ada sesuatu yang salah di jalur runway ketika ia akan lepas landas.
Fella merasakan pesawat bergerak ke kanan dan kiri secara mendatar.
Tepat pada pukul 18.02 WITA, menara ATC ambruk.
Ambruknya menara itu bertepatan dengan lepas landasnya Fella dengan Batik Air ID 6231 ke angkasa.
Fella bersyukur lantaran ia mendengarkan bisikan bahwa ia harus datang lebih awal ke bandara.
Jika telat 30 detik saja, maka Fella mengaku bahwa pesawatnya takkan bisa lepas landas.
Perjalanan Fella memang tak lepas dari bantuan Staf AirNav Indonesia Cabang Palu bernama Anthonius Agung Gunawan.
Pria yang akrab disapa Agung itu menjadi korban meninggal dalam peristiwa gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).