Berita Prabumulih
RSUD Prabumulih Tak Mampu Beli Obat untuk Pasien Jamsoskes Karena Utang Pemkot Belum Dibayar
Hingga saat ini Pemkot Prabumulih belum membayar utang Jamsoskes pada 2017 yang mencapai Rp 6 miliar dan utang di tahun berjalan
Penulis: Edison |
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Pernyataan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, Dr Yus Ukhtiwiyah yang menyatakan rumah sakit akan berhenti membeli obat lantaran utang Pemerintah kota Prabumulih khusus pasien Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) tak kunjung dibayar, ternyata terbukti.
Pasalnya, hingga saat ini Pemkot Prabumulih belum membayar utang jamsoskes pada 2017 yang mencapai Rp 6 miliar dan utang di tahun berjalan.
"RSUD Prabumulih saat ini tak mampu lagi membeli obat-obatan untuk pasien yang sakit khusus pasien jamsoskes karena utang belum dibayar. Utang 2017 sekitar Rp 6 miliar dan belum ditambah tahun berjalan sekarang," ungkap Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, dr Yus Ukhtiwiyah ketika diwawancarai, Rabu (26/9/2018).
Baca: Keluarga Gusdurian Dukung Jokowi, Istri Almarhum Presiden RI Keempat Pilih Beda Pandangan
Baca: Mengenal Bahaya TAR dan Nikotin di Rokok, Ini Saran Pakar Kesehatan Bagaimana Cara Berhenti Merokok
Menurut Yus, meski belum dibayar pihaknya masih menunggu anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) perubahan untuk pembayaran uutang tersebut sehingga rumah sakit kembali bisa membeli obat dan pasien bisa terlayani.
"Kalau sekarang tidak bisa kita beli obat lagi, kami berharap di ABT (anggaran belanja tambahan-red) disahkan akan dibayar dan bisa membeli obat," harapnya.
Direktur RSUD Prabumulih menjelaskan pada 2019 Jamsoskes akan dihapuskan dan warga tidak mampu akan dikonversi ke BPJS kesehatan yang dananya ditanggung pemerintah kota Prabumulih.
Baca: Gubernur Sumsel Terpilih Herman Deru Kirim Tim Transisi ke Pemprov Sumsel, Ini Tugasnya
Baca: Terpaut Usia 18 Tahun, Inilah Potret Istri Kedua Parto Patrio yang Jarang Terekpose, Muda dan Cantik
"Untuk peralihan dari jamsoskes ke BPJS ini sudah dirapatkan namun masih dalam tahap pembahasan sehingga belum diketahui berapa pemkot bisa menanggung," jelasnya.
Disinggung sampai kapan pihaknya akan melayani pasien Jamsoskes, dr Yus mengaku untuk batas pelayanan akan melihat lebih dulu apakah hanya sampai November atau Desember.
"Soalnya kan sekarang dana dari Provinsi terbatas untuk dana sharing Jamsoskes, tapi kalau ada komitmen dari Pemkot akan melayani sampai Desember akan tetap kita layani," bebernya.
Lebih lanjut Direktur RSUD Prabumulih itu menambahkan, pihaknya saat ini masih mempunyai tagihan ke BPJS, dimana untuk Juli dan agustus 2018 belum dibayar.
"Tagihan kita untuk dua bulan itu sekitar Rp 4 miliar dan bulan sembilan masih berjalan," tambahnya.