China Open 2018

Poin Sempat Tertinggal, Ini Rahasia Anthony Ginting Balikan Keadaan Sehingga Jadi Juara China Open

Anthony Sinisuka Ginting membuat kejutan dengan merebut gelar juara di ajang China Open 2018 setelah di final mengalahkan Kento Momota (Jepang)

badmintonindonesia.org
Anthony Sinisuka Ginting 

TRIBUNSUMSEL.COM-Penampilan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, di China Open 2018 tengah menjadi perbincangan hangat di antara para pecinta bulu tangkis dunia.

Anthony Sinisuka Ginting membuat kejutan dengan merebut gelar juara di ajang China Open 2018 setelah di final mengalahkan Kento Momota (Jepang), dengan skor 23-21, 21-19.

Anthony merupakan pemain yang tak diunggulkan, namun dalam perjalanan ke podium juara, ia mampu menyingkirkan sederet pemain top dunia, hingga Momota yang merupakan Juara Dunia 2018.

Baca: Update Jadwal LRT Palembang Terbaru Mulai 24 September, Ingat Stasiun Punti Kayu Beroperasi

Baca: Penampilan Gemilang Anthony Ginting di China Open 2018 Banjir Pujian dari Lawan dan Kawan

Permainan kelas dunia ditunjukkan kedua generasi muda tunggal putra ini.

Momota yang sudah unggul jauh 19-14 di game pertama, tak dapat mengontrol pergerakan cepat Anthony. Permainan netting yang begitu cantik dari Anthony menjadi salah satu senjata yang cukup membuat Momota kerepotan.

Anthony berhasil menyamakan kedudukan menjadi 19-19, ia terus menebar tekanan pada Momota saat balik unggul 20-19. Poin krusial diraih Anthony dan ia mengamankan game pertama.

Di game kedua, Anthony lagi-lagi tertinggal 10-15, lagi-lagi ia mengacaukan mental bertanding Momota saat berhasil menyamakan kedudukan 16-16.

Memimpin 18-16, Anthony semakin dekat menuju gelar juara. Ia kian yakin dengan pukulan-pukulannya, sedangkan Momota tak dapat mengendalikan Anthony lagi.

Baca: 8 Kepala Desa di Lahat Rela Lepas Jabatan Demi Incar Kursi DPRD Lahat

Baca: Hari Pertama Kampanye, PKS Keluarkan Tagar Baru Serta Laporkan Dana Kampanye Segini

"Puji Tuhan hari ini saya bisa menang. Hari ini pertandingannya ketat, skornya tipis. Waktu tertinggal, saya hanya mencoba menjalankan apa yang saya jalankan di pertandingan-pertandingan sebelumnya, saat saya tertinggal juga," ujar Anthony dilansir dari badmintonindonesia.org.

"Saya tidak memikirkan poinnya ketinggalan berapa, fokus saja di cara main, jadi ya mukul untuk dapat poin, begitu saja. Di game kedua saya coba kuasai kondisi angin yang membuat saya melakukan kesalahan sendiri. Saya terus berusahan menekan lawan dengan serangan-serangan saya," tambahnya.

"Soal pukulan halus di depan net, memang itu salah satu usaha saya untuk mendapat kesempatan menyerang," tambahnya.

Ini adalah gelar pertama Anthony di level Super 1000. Di awal tahun 2018, Anthony telah berhasil meraih gelar di Daihatsu Indonesia Masters 2018 BWF World Tour Super 500.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved