Dental Care

Ini Prosesnya Ketika Gula Merusak Gigi

BKGN 2018 mengajak masyarakat Palembang untuk melindungi kesehatan gigi dari risiko gula

Editor: Ray Happyeni
TRIBUNSUMSEL
Masyarakat Palembang nampak antusias dengan adanya pemeriksaan dan penindakan kesehatan gigi di RS Gigi dan Mulut Palembang, Selasa (17/9/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM ---

Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2018 mengajak masyarakat Palembang untuk melindungi kesehatan gigi dari risiko gula tersembunyi.

BKGN 2018 memberikan edukasi pentingnya mewaspadai gula tersembunyi yang akan mengakibatkan risiko yang ditimbulkannya terhadap masalah gigi berlubang di RS Gigi dan Mulut Palembang, Selasa (17/9).

Masyarakat Palembang nampak antusias dengan adanya pemeriksaan dan penindakan kesehatan gigi ini.

Terlihat antrian panjang yang memenuhi area pendaftaran, mulai dari usia dewasa hingga mengajak anak-anak.

Masyarakat tidak hanya dapat memeriksakan kondisi kesehatan gigi mereka secara gratis, mereka juga dibekali dengan edukasi bagaimana cara menyikat dan membersihkan gigi yang benar.

Edukasi yang diberikan ini mengingat jumlah penderita karies masih terbilang cukup tinggi.

Di Palembang indeks DMF-T (indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam karies gigi permanen) lebih tinggi dari angka indeks DMF-T Indonesia yaitu mencapai 5,3.

Karena indeks DMF-T Indonesia ada di angka 4,6.

Dan ini menampakkan kerusakan gigi penduduk Indonesia mencapai 460 gigi per 100 orang.

Hal ini pula memperlihatkan bahwa kebiasaan masyarakat untuk menyikat gigi setiap hari dengan cara yang benar masih dibawah rata-rata.

Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr drg R M Sri Hananto Seno, Sp BM (K) MM mengatakan makanan atau minuman ya g mengandung glukosa atau gula dengan kadar yang tinggi merupakan faktor berbahaya bagi kesehatan gigi, karena dikatakannya gula sangat mudah berfermentasi yang sifatnya menjadi asam.

"Gula yang kita konsumsi diubah oleh mikroorganisme dalam mulut sehingga kondisi pH mulut otomatis berubah menjadi asam nah disitulah proses karies terjadi.

Sedikit atau banyak konsumsi gula, dia akan tetap menemel dan berfermentasi di gigi, semakin banyak semakin menempel semakin parah", ujarnya.

Berdasarkan rilis data, World Helath Organization WHO menganjurkan bahwa asupan gula dari semua sumber makanan dan minuman tidak melebihi 50 gram per hari untuk dewasa dan 30 gram per hari untuk anak.

Namun, data Survey Konsumsi Makanan Individu (SKMI) Indonesia menyatakan tahun 2014 ada sebanyak 29,7 persen masyarakat Indonesia mengkonsumsi gula dalam jumlah melebihi kadar yang ditentukan. (euis)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved