Pilpres 2019
Ramai Usulan Debat Presiden Pakai Bahasa Inggris, Video Ini Tunjukkan Keahlian Prabowo Berbicara
Gaya berbicara menggunakan bahasa Inggris Joko Widodo tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan
TRIBUNSUMSEL.COM -- Gaya berbicara menggunakan bahasa Inggris Joko Widodo tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet di media sosial.
Sampai-sampai, kubu Prabowo-Sandiaga mengusulkan agar debat capres-cawapres mendatang digelar menggunakan bahasa Inggris.
Akun Twitter terverifikasi Partai Gerindra sebelum pernah memposting video Prabowo Subianto berbincang dengan seorang santriwati menggunakan Bahasa Inggris.
Saat berjalan, Prabowo menyapa sekumpulan santriwati yang sedang duduk.
"bisa bahasa apa aja ? belajar bahasa apa ?" tanya Prabowo mengenakan kacamata dipadu kopiah hitam dan baju safari warna krem.
"Inggris, Arab," jawab para santriwati dengan suara pelan.
"sudah berapa tahun belajar ?" tanya Prabowo.
Santriwati ini menjawab bahwa sudah tiga tahun lamanya mempelajari dua bahasa tersebut.
Kemudian, ada seorang santriwati yang menghampiri ke arah Prabowo.
Keduanya lalu terlibat perbincangan menggunakan bahasa Inggris.
Prabowo sempat bertanya mulai dari alamat hingga pengalaman santriwati itu dalam berbahasa Inggris.
"Luar biasa," kata Prabowo mengagumi keahlian santriwati tersebut.
Santriwati itu bernama Layla, asal Banyuwangi.
Prabowo kagum karena Layla belum pernah ke luar negeri tapi sudah mahir berbicara bahasa Inggris.
"Kekaguman Pak @prabowo dengan santriwati yang berkemampuan bahasa arab dan bahasa Inggris di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung Karangdoro, Tegalsari, Jawa Timur." katanya.
Lewat akun Twitter Prabowo yang sudah terverifikasi, Ketua Umum Gerindra ini juga memposting ulang video tersebut.
Prabowo menuliskan bahwa pesantren merupakan kekuatan besar untuk mewujudkan Indonesia berdikari.
"Namanya Laila, lancar berbahasa Inggris padahal belum pernah ke luar negeri.
Pesantren merupakan salah satu kekuatan besar yang dapat mewujudkan Indonesia berdikari. #IndonesiaBangkit" tulisnya dalam keterangan.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto sebelumnya mengusulkan agar debat capres-cawapres mendatang bisa dilakukan menggunakan bahasa Inggris.
"Boleh juga kali ya. Ya, makanya hal-hal rinci seperti itu perlu didiskusikan," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Rumah Pemenangan PAN, Jalan Daksa, Jakarta, Kamis (13/9/2018) seperti dikutip Kompas.com dari Antara.
Yandri menuturkan, pemimpin Indonesia bakal bergaul dan banyak berbicara di forum internasional yang memerlukan penggunaan bahasa Inggris.
Untuk itu, kata dia, bahasa Inggris di debat capres-cawapres menjadi tak masalah meski di UU tentang Kebahasaan pidato resmi wajib disampaikan dalam Bahasa Indonesia.
"Namun karena presiden bergaul di dunia internasional, supaya tidak ada kesalahan komunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara, ya memang penting juga calon presiden matang dalam menguasai bahasa luar dari bahasa Indonesia itu," ujarnya lagi.
Yang pasti, Yandri menuturkan, tim Prabowo-Sandiaga sedang merumuskan usulan model debat yang ditargetkan rampung pekan depan.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ramai Usulan Debat Pakai Bahasa Inggris, Ini Video Prabowo Bicara Bahasa Inggris dengan Santriwati,
==
Jawaban Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf
Tim Joko Widodo-Maruf Amin menolak usul tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno agar debat calon presiden dan wakil presiden dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mengatakan, debat capres-cawapres harus menggunakan bahasa Indonesia karena merupakan bahasa persatuan.
"Enggak usah usul yang aneh-aneh. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan kita. Debat presiden dan wapres mesti pakai bahasa Indonesia saja," kata Antoni di Jakarta, Jumat (14/9/2018) seperti dikutip dari Kompas.com.
Antoni mengingatkan, esensi dari debat capres-cawapres adalah agar publik bisa memahami visi, misi dan program yang ditawarkan capres-cawapres.
Jika menggunakan bahasa asing, ia khawatir publik justru tidak paham.
"Kembalikan kepada tujuan debat itu apa? Kita ingin rakyat tahu apa isi kepala calon presiden kita. Rakyat ingin tahu jejak rekam calon presiden," kata dia.
Oleh karena itu, ia menilai, tak perlu debat dengan bahasa Inggris jika hanya ingin menunjukkan bahwa Prabowo-Sandiaga mahir berbahasa Inggris.
"Saya juga menolak usulan debat cawapres dengan bahasa Arab, hanya karena ingin menunjukan Kiai Ma’ruf mahir bahasa Arab. Jangan usul yang aneh-aneh," kata dia.
Antoni menilai, usul debat dengan bahasa Inggris ini karena kubu Prabowo-Sandi tak percaya diri dengan visi, misi dan program yang mereka tawarkan.
"Jadi, saran saya siapkan saja materi debat yang baik agar rakyat yakin bahwa kandidat Anda terbaik. Latihan yang banyak agar bicara kebijakan kongkret, tidak hanya retorika," kata dia. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)