Prediksi Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov: Saat Ejekan Conor McGregor Tak Berarti Apa-apa
Melatih diri tanpa banyak omong memang pilihan bagi Conor McGregor sekarang. Jangan sampai terlalu banyak diawal tapi melempem saat bertarung.
Penulis: Prawira Maulana |
Conor tahu betul faktor psikologis sebelum pertandingan juga jadi penentu. Memaki-maki calon lawan, merendahkannya. Memancing reaksi lawan agar sangat marah atau menjadi takut.
Strategi itu terkadang sangat berhasil. Juara featherweight UFC satu dekade Jose Aldo salah satu korbannya. Jose yang pendiam terus menerus dimaki-maki dan direndahkan.
Emosinya terpancing, kadang-kadang pula menunjukkan raut ketakutan. Conor terus mengkapitalisasinya. Lalu tibalah saat pertandingan.
Baca: 3 Hari Tayang, The Nun Justru Dianggap Kritikus Mengecewakan Penikmat Film,Ini Penyebabnya
Baca: Mengapa Masuk SMK? Bagaimana Peluang Kerja Tamatan SMK? Ini Penjelasan Ketua Dewan Pendidikan Sumsel
Sang juara bertahan tak mau melihat mata Cornor McGregor saat wasit memberikan maklumat sebelum pertandingan. Ia terus melihat ke bawah. Conor pun tahu emosi Jose tak bagus. Jose lengah. Di detik-detik awal ronde 1 Conor meng-KOnya hanya dengan sekali pukulan. Itulah satu-satunya pukulan yang dikeluarkan Conor. Jose jatuh pingsan.
Strategi serupa, menyulut kebencian kembali dipraktikan Conor ke Khabib. Bahkan jauh sebelum Dana White, presiden UFC secara resmi mengumumkan keduanya bakal bertarung di Oktagon, 7 Oktoberr 2018.
Terlepas dari semua latar belakang yang menyulut kaos, Conor menyerang bus yang ditumpangi oleh rombongan Khabib. Melempar kaca bus dengan troli dongkrak.
Akibat insiden 3 April itu, ia didenda 50 ribu dolar, lima hari melayani masyarakat dan harus masuk kelas menagemen kemarahan.
Lalu apakah Khabib termakan hasutan? "Kirim saja lokasinya dimana (pertarungan jalanan 1 lawan 1). Aku akan datang dan bertarung dengan mu. Dimana saja," begitu kata Khabib menanggapi perangai bergaya tawuran anak SMK ala Conor. Saat itu mereka belum resmi bakal bertanding.
Sampai saat ini saya melihat Khabib belum terpancing. Khabib tetap tenang bin santai. Malah beredar kabar Conor menolak tawaran konferensi pers promosi yang menghadirkan keduanya bersama. Padahal di momen seperti inilah biasanya Conor melancarakan cacian busuknya sebagai serangan psikologis. Ia katanya mau fokus latihan.
Baca: Jadwal LRT Palembang Terbaru, Stasiun Asrama Haji Operasional, Catat Agar tak Telat
Baca: Bocah 5 Tahun di OKU Selatan Bersisik Sejak Lahir, Tiap 3 Bulan Sisik Itu Berganti
Ini membuat saya teringat pada pertandingan McGregor vs Diaz I. Saat itu Conor terlalu banyak memaki Nate Diaz. Meremehkannya karena datang sebagai petarung pengganti Dos Anjos. Nate Diaz saat itu berada pada ranking 10.
Nate tak termakan makian Conor. Nate dikenal bergaya gengster santai. Jika ia diejek ia balas mengejek lebih bagus. Tak seperti Aldo yang banyak diam, Nate jago bicara dan tampak lebih mahir.
Alhasil Conor lebih banyak menghabiskan waktu memikirkan ejekan apa yang bisa menjatuhkan Nate dan ia pun lupa melatih diri.
Saat bertanding juga sama. Ejekan Conor dibalas oleh Nate. Hasilnya Conor pun menyerah setelah lehernya dicekik. Ia menepak tiga kali tanda menyerah. Padahal saat itu pelipis Nate sudah mengucurkan banyak darah.
Gaya Nate dan Khabib sama. Dan Conor tahu betul hal itu. Khabib tak akan bisa ditaklukan dengan ejekan. Ia terlalu tenang dan berkharisma. Psywar tak akan berhasil. Karena itu ia mau fokus berlaltih saja. Sesekali saja, saat diwawancarai wartawan ia mengejek Khabib. Tapi tak langsung.
Melatih diri tanpa banyak omong memang satu-satunya pilihan bagi Conor McGregor sekarang. Jangan sampai terlalu banyak diawal tapi melempem saat bertarung.