Pilpres 2019
Luhut Panjaitan ke China Tawarkan 15 Proyek, Ratna Sarumpaet Berik Julukan Menteri Urusan Gadai
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akan melakukan kunjungan kerja ke Beijing, China.
TRIBUNSUMSEL.COM-Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akan melakukan kunjungan kerja ke Beijing, China.
Dalam kunjungan itu, Luhut mengaku membawa 15 proyek yang akan ditawarkan.
Adapun 15 proyek itu di antaranya berada di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Manado dan Bali.
Namun dia tidak menyebutkan secara pasti berapa total nilai 15 proyek yang akan ditawarkan. Tetapi yang pasti, proyek tersebut di antaranya pembangunan Kuala Tanjung Internasional Hub Port and Industrial Estate, jalan tol, dan kereta api di Sumatera Utara.
Luhut mengatakan, ke-15 proyek tersebut juga akan ia tawarkan di Washington DC, Amerika Serikat dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) 18 April 2018.
"Jadi yang mana yang lebih cepat dan harga yang cocok saja," tambahnya.
Yang pasti, kata Luhut, bagi investor yang ingin masuk ke Indonesia itu haru memenuhi empat syarat. Pertama, harus menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Kedua, mempersiapkan penggunaan tenaga kerja lokal dalam empat tahun pengerjaan proyek.

Menurut dia, syarat yang kedua itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mengembangkan sumber daya manusia.
"Jadi dalam 3-4 tahun pengerjaan proyek hrus mulai bergeser dari tenaga kerja asing dengan ke tenaga kerja lokal," sebutnya.
Ketiga, tidak ada ekspor bahan mentah dan keempat, adanya transfer teknologi. Sehingga, manfaat yang akan dirasakan Indonesia atas 15 proyek tersebut juga akan maksimal.
Teken investasi 20 miliar dollar AS
Selain menawarkan 15 proyek, Luhut di Beijing juga diagendakan akan meneken rencana investasi dari China sebesar 20 miliar dollar AS di bidang hydro power.
"Tapi saya mau cek dulu, betul apa tidak itu 20 miliar dollar AS, karena saya tidak mau meneken yang tidak jelas, harus jelas dulu baru saya mau neken," tegasnya.
Diketahui investasi hydro power didapat dari hasil KTT one belt one road tahun lalu. Investasi itu juga nantinya akan berlokasi Kalimantan Utara dengan kapasitas 5.000 megawatt. Luhut juga bilang, investasi tersebut sudah memenuhi empat syarat diatas sehingga sudah bisa diteken.
Salah satunya yakni, sang investor bersedia membangun smelter untuk mendukung hydro power. Sehingga, tidak perlu mengekspor bahan mentah untuk kebutuhan hydro power.
Kunjungan kerja Menteri Luhut Binsar Panjaitan tak luput dari perhatian aktivis yang konsisten mengkritik pemerintah, Ratna Sarumpaet.
Ratna yang sempat cekcok dengan Luhut di Parapat pada saat pencarian korban KM Sinar Bangun Juni lalu menyebut Luhut sebagai "Menko Maritim urusan Menggadaikan Kekayaan Bangsa".
Komentar Ratna Sarumpaet disambut oleh netizen yang lain.
J. Gondokusumo: Semua proyek yg dikerjakan oleh pemerintah, hrs melalui tender dan mekanisme yg benar sesuai UU yg berlaku. Lembaga @bpkri @KPK_RI @kanal_kpk harus audit semua proyek yg dikerjakan pemerintah. Semua proyek hrs mendapat persetujuan @DPR_RI! DPR bisa membatalkan!
jonksandikemas: Kalo nenek @RatnaSpaet ada modal, investasi aja biar pk luhut gaperlu capek” ke luar negeri. Contoh bikin jembatan dari pulau jawa ke bali. Lumayan tuh satu kendaraan rata” bayar 10 rb kalikan brp ribu kendaraan sehari. Brp karayawan terserap itu kalo nenek udh banyak penghasilan
KSuhaki: APBN tdk cukup biayai pembangunan infrastruktur, butuh investasi dari negara lain. Kalau bunda ada saran tolong beritahu pemerintah disertai data yg jelas, jangan marah2 terus bun nanti jantungnya kumat.
(*)
Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Bertolak ke China, Menteri Luhut bawa 15 proyek