Proyek Kereta Api Malaysia Justru Kacau Berbanding Terbalik Dengan Indonesia
Proyek Kereta Api Malaysia Justru Kacau Berbanding Terbalik Dengan Indonesia
TRIBUNSUMSEL.COM - Proyek Kereta Api Malaysia Justru Kacau Berbanding Terbalik Dengan Indonesia
Baru-baru ini, dikabarkan jika kunjungan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohamad ke China telah gagal.
Dalam kunjungan resminya tersebut, Mahatir mencoba untuk menegosiasikan proyek Kereta Api Pantai Timur (ECRL) dan dua proyek pipa gas oleh Surya Strategic Energy Resources (SSER).
Dia mengatakan jumlah kompensasi untuk proyek ECRL dan SSER belum diputuskan tetapi diperkirakan akan "cukup besar".

Wakil presiden MCA Wee Ka Siong mengklaim bahwa Mahathir telah gagal mencapai tujuannya, termasuk negosiasi pengurangan harga untuk Jalur Kereta Api Pantai Timur (ECRL) dan dua proyek pipa gas, yaitu Multi-Product Pipeline (MPP) dan Trans-Sabah Gas Pipeline (TSGP).
Berdasarkan pengamatan dan laporan media, China tampaknya berdiri teguh pada biaya dari tiga proyek tersebut.
"Saya kecewa dengan keputusan Mahathir untuk membatalkan ECRL dan dua proyek pipa gas, dan mengumumkannya saat masih di Beijing."
"Kita harus menemukan cara untuk keluar dari proyek ini (ECRL) dan dengan biaya serendah mungkin, dan kita harus membayar kompensasi."
"Ini kebodohan masyarakat kita sendiri. Kami tidak bisa menyalahkan orang China untuk itu," katanya.
Mahathir mengklaim bahwa pemerintah China harusnya "mengerti" ketika dia menjelaskan bahwa Malaysia tidak mampu membayar proyek ECRL dan SSER.
Beralih ke Indonesia, proyek kereta kini sedang dibangun di mana-mana.
Untuk proyek kereta cepat, penyelesaiannya bakal dipercepat pada pertengahan 2021.
"Progres sekarang sudah 7,6 persen, pembebasan tanah 76 persen sehingga proyeknya di speed-up," kata Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana di Gedung BEI Jakarta, Senin (27/8/2018) kepada Kompas.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) juga telah siap mengoperasikan kereta sleeper pada Selasa (12/6/2018).
Pengoperasian itu dilakukan setelah melakukan uji coba pada pada 8 Juni 2018 lalu.