Pilpres 2019
Romahurmuziy Bingung Stiker #2019GantiPresiden Sampai Mina Arab, Ini Kata Fahri
Kali ini Fahri menjelaskan perihal kebingungan Ketua PPP, Romahurmuziy yang baru tahu ada stiker ganti presiden di Mina
Ini bagian dari pendidikan politik bagi rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi untuk memilih yang terbaik.
Jadi, gerakan #2019GantiPresiden merupakan antitesa dari gerakan yang sudah bergulir yaitu "Dua Periode" untuk Pak Jokowi.
Ini juga gerakan sah, legal dan konstitusional.
Karena demokrasi justru memerlukan kompetisi.
Dibanding liga Inggris atau Piala Dunia 2018 sekalipun, kompetisi Pilpres 2019 justru jauh lebih penting, lebih signifikan & berimpact tinggi bagi rakyat Indonesia.
Jika selama ini rakyat memilihnya karena pesona pribadi, ganteng, sederhana, pandai, figur, tegas, dll. Kita inginkan kompetisi yg lebih substansi, menelisik karaker kepemimpinannya, kualitas kepribadiannya, track record, termasuk kebijakan, program hingga kecenderungannya.
Karena itu Esensi gerakan #2019GantiPresiden adalah sehat dan baik bagi demokrasi.
Berkompetisi yg lebih substantif, menyelesaikan problem bangsa, gagasan tentang hutang negara, bagaimana gagasan soal dunia usaha, gagasan soal demokrasi yg makin terancam.
Memang gerakan #2019GantiPresiden kesannya seperti 'kejam', tapi bahasa lugas kadang diperlukan agar kita sadar.
Dan karena itu pula sejak awal, kami memperkirakan akan ada reaksi.
Sudah ada @arrahmahnews http://www.arrahmahnews.com dan belakangan akun twitter @makLambeTurah memposting foto saya dengan Zakaria yang difitnah sebagai Abu Hamzah/Abu Tour & menjelaskan gerakan ini dibiayai travel bermasalah.
Fitnah dan serangan ini mungkin bukan yang terakhir.
Tapi kami berlindung pada Allah, sebaik-baik Pelindung, dari segala keburukan makhluk. Esensi #2019GantiPresiden
Dalam AlQuran Surat Hud: 88 "aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah"
Sebagai kelanjutan dari gerakan 212 di DKI, kita ingin membawa perubahan yg lebih baik terhadap kepemimpinan bangsa ini di 2019.
Kepemimpinan yg mengedepankan aspek keimanan & ketakwaan serta kedaulatan, kemandirian dan keadilan sosial dalam memimpin dan mengelola bangsa ini.