Abu Janda Bilang Soal TKA China Hoax, Ratna Sarumpaet Beri Balasan 'Ngomong TKA, Kamu Turun Gak?'
Acara Indonesia Lawyers Club Selasa, 21 Agustus 2018 memberikan satu cerita sendiri saat aktivis Ratna Sarumpaet memberikan pendapatnya.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Acara Indonesia Lawyers Club Selasa, 21 Agustus 2018 memberikan satu cerita sendiri saat aktivis Ratna Sarumpaet memberikan pendapatnya.
Saat itu Ratna memberikan reaksi mengenai pendapat Permadi Arya atau Abu Janda.
Abu Janda memberikan pendapatnya mengenai banyaknya berita hoax yang menyerang dan memfitnah presiden Jokowi.
Ratna merasa Abu Janda biasa berbohong dan suka membuat cerita aneh.
Bahkan saking seringnya berbohong, Abu Janda tidak lagi tahu mana yang benar.
"Itu psikologis karena terus diulang-ulang. Dia gak tahu kapan berbohong, kapan ngomongnya benar karena dia tidak pernah cari kebenarannya. Saya tadinya tidak percaya ada orang kayak gini, tapi malam ini aku nonton," ujarnya.
Ratna lalu mengatakan bahwa dirinya masih percaya omongan Rocky Gerung jika pusat hoax itu ada di kekuasaan.
Buktinya ada di janji-janji presiden yang sederet itu adalah hoax dan ada dampaknya.
Namun malah diberi ide-ide yang aneh yang membuat keresahan dan ketidakpastian.
"Aku gak menyalahkan orang membela dan menganggap itu benar tak apa, tapi tetaplah kritis."
"Jangan mencaci orang terus kamu anggap itu kritis. Itu namanya kurang ajar. Bahkan terhadap dirimu sendiri," tuturnya.
Ratna lalu mempertanyakan Abu Janda soal orang yang kesusahan di pasar danTenaga Kerja Asing (TKA).
"Ada Fakta di depan mata kamu, emang kamu gak pernah lihat orang kesusahan di pasar? Kamu ngomong soal TKA, kamu turun gak? Lihat gak ke pabrik-pabrik, kamu pergi gak ke Tambang Nikel?"
"Kamu cuma mendengar apa kata menteri, menteri dari presiden yang salah menurut gua," ungkap Ratna soal TKA asal China yang disebut Abu Janda adalah hoax.
Ratna menambahkan terlalu mahal biayanya jika forum ini cuma bicara soal menang kalah, yang harus menang negara ini.
"Jangan menyalahkan medsos, yang salah itu negara, karena ia membuat keresahan. Media dibungkam disuruh mendukung dia, sekarang kita lihat karakter media kita apa masih ada yang punya semangat investigasi, sedikit sekali," ujarnya.
Ini membuat rakyat mencoba mencari kebenaran dan melepasnya di Twitter dan diserbu oleh buzzer.
"Lu mungkin jatuh cinta sama pak Jokowi go ahead. Tapi kalau lu betul sayang sama dia dasar sayang lu itu bahwa dia akan memimpin bangsa ini dengan benar, bukan dengan kelaparan."
"Orang itu banyak yang kelaparan. Mungkin lu kenyang banget kali, makanya sampai begitu," tuturnya.
Mengenai Asian Games yang diselenggarakan saat ini, Ratna mengapresiasinya, namun pemerintah juga harus ingat ada bencana di Lombok dan dua-duanya penting.
Ia mengungkapkan kekecewaannya pada ucapan pemerintah yang tidak ingin memberikan status bencana nasional kepada Lombok karena takut negara rugi.
"Di tengah-tengah kemeriahan begitu mewah, negara berani mengatakan ini. Negara apaan ini? Pakai akal dong."
"Mungkin harus ada peraturan ujian kemanusiaan dulu, baru boleh jadi presiden. Kalau ga ngerti arti kemanusiaan, jangan jadi presiden," katanya.
Lihat videonya di bawah ini: