HUT ke 73 RI
5 Kisah Tak Terlupakan Sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI, No 3 Bendera dari Kain Seprei
5 Kisah Unik Sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI, 5 Kisah Unik Sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI
TRIBUNSUMSEL.COM-Besok 17 Agustus 2018 bangsa Indonesia akan memperingati kemerdekaan yang ke-73 tahun.
Dibanding proklamasi kemerdekaan negara lain.
Barangkali kemeriahan upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 tidak ada apa-apanya.
Ikrar kemerdekaan bangsa Indonesia itu dibacakan dalam kondisi prihatin dan sangat sederhana.
Meski begitu, tidak seperti negara-negara lain, kemerdekaan bangsa ini diperoleh atas perjuangan sendiri, bukan pemberian bangsa lain.
Baca: Bernuansa Asian Games 2018: Ini Logo Resmi HUT ke-73 RI 17 Agustus 2018
Baca: Inilah Tema dan Logo Resmi HUT RI ke-73, Simak Makna dan Arti di Baliknya
Baca: 17 Agustus 2018: Hut RI ke 73, Inilah Lagu Tema Perjuangan Bangkitkan Semangat
Baca: Inilah Logo HUT RI Dalam 10 Tahun Terakhir, Tahun 2015 Mulai Muncul Jargon
Selain itu, banyak cerita uniknya pula. Inilah beberapa di antaranya.Meski saat itu bulan Ramadan, Bung Karno tidak berpuasa karena sakit akibat gejala malaria tertiana.
Pada pagi hari 17 Agustus 1945, Bung Karno dibangunkan dr. Soeharto dan dan mengeluhkan badannya greges-greges.
Dia kemudian disuntik dan minum obat. Setelah itu tidur lagi dan baru bangun pada pukul 09.00 WIB.
Setelah membacakan teks proklamasi pada pukul 10.10 WIB, Bung Karno kembali masuk kamar untuk beristirahat.
2. Bisa lebih dari dua proklamator
Sebenarnya Indonesia bisa mempunyai lebih dari dua proklamator (Bung Karno dan Bung Hatta).
Usai penyusunan naskah Proklamasi selesai disusun di rumah Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta, Bung Hatta mengusulkan agar semua yang hadir di rapat ikut menandatangani teks proklamasi.
Tapi usul itu ditolak Soekarni.
Baca: Palembang Expo 16-20 Agustus Hadirkan Pameran Investasi, Produk, Kerajinan dan Wisata Nusantara
Bung Hatta hanya bisa menggerutu, karena melihat teman-temannya tidak mau ikut “membuat sejarah”.Mereka yang hadir saat itu antara lain, Bung Hatta, Bung Karno, Soekarni, Achmad Soebardjo, dan Sajuti Melik.
3. Bendera dari kain seprei