Suka Menahan Kentut? Setelah Tahu Manfaatnya, Mungkin Kamu Tak Akan Lagi Lakukan Hal Tersebut

Suka Menahan Kentut? Setelah Tahu Manfaatnya, Mungkin Kamu Tak Akan Lagi Lakukan Hal Tersebut

intisari online
ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Suka Menahan Kentut? Setelah Tahu Manfaatnya, Mungkin Kamu Tak Akan Lagi Lakukan Hal Tersebut

Bagi kebanyak orang, membicarakan kentut itu memalukan. Padahal kentut adalah sesuatu yang normal dan menyehatkan tubuh. Berikut ini adalah manfaat kentut.

Mencegah Penyakit

Ketut adalah proses mengeluarkan gas dari dalam tubuh melalui dubur.

Rata-rata, kita kentut sekitar 5-15 kali sehari.

Jika kita tidak bisa kentut, kita akan mengalami rasa kembung. Ini disebabkan oleh gas yang berkumpul di lambung.

Memang kembung itu bukan penyakit yang serius.Tetapi, merasa kembung itu sangat tidak nyaman.

Jika kita tidak bisa kentut, cobalah memijat perut dengan lembut untuk menggerakkan gas dalam sistem pencernaan, sehingga gas bisa keluar.

Mendeteksi Keseimbangan Nutrisi

Perlu diketahui, jika kita terlalu banyak makan daging merah, akan menghasilkan kentut yang kecil tetapi bau.

Sebaliknya, jika kita banyak makan makanan yang  mengandung karbohidrat tinggi, kentutnya akan besar tetapi tidak bau.

Nah, dari jenis kentut itu kita bisa tahu, apakah makanan yang kita makan, nutrisinya sudah seimbang atau belum.  Jika kentut bau, berarti kita harus menambah karbohidrat dan sebaliknya.

Creative Commons
Apa yang kita makan, mempengaruhi jenis kentut.

Melegakan

Kita semua pasti mengakui bahwa ketut itu melegakan.  Rasanya enak sekali setelah kita mengeluarkan gas yang memenuhi perut dan mengganggu kita.

Menahan kentut dapat membuat kita salah tingkah dan mudah marah.  Karenanya, janganlah menahan ketut.

Jika kita sedang bersama orang lain dan ingin kentut, pergilah ke kamar mandi atau tempat kosong. Karena kentut di depan orang, dianggap tidak sopan.

Mengurangi Kentut

Jika kita tahu akan berada di dekat orang lain dalam waktu lama, kita bisa mencoba mengurangi kentut, yaitu dengan mengurangi jumlah gas dalam perut.

Caranya, makan dengan tidak tergesa-gesa, tidak minum minuman berkarbonasi dan menggunakan pemanis buatan, serta  membantasi makan produk susu seperti yoghurt dan es krim. (bobo.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved