Pilpres 2019
Pilih Terjun Payung Daripada Disuntik, Bukan Omong Kosong, ini Kesaksian Pelatih Prabowo Subianto
Bagi seorang jenderal seperti Prabowo jarum suntik rupanya paling ditakuti. Seperti ia ungkapkan kepada
Laporan Weny Ramdiastuti
TRIBUNSUMSEL.COM- Ada kejadian menarik ketika bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada Senin pagi, (13/8/2018)
Prabowo Subianto mengaku takut dengan jarum suntik.
Prabowo mengaku tak melakukan persiapan khusus sebelum pemeriksaan kesehatan itu, kecuali sekadar berpuasa, alias tidak makan dan tidak minum sejak pukul delapan Minggu malam.
Pemeriksaan kesehatan pertama yang mereka jalani ialah pemeriksaan organ dalam melalui USG atau ultrasonografi, pengambilan sampel darah, dan sampel urine.
Setelah pemeriksaan standar itu masing-masing dipersilakan sarapan dengan menu bubur ayam.
Prabowo berseloroh bahwa pada dasarnya dia selalu takut kalau berurusan dengan dokter, apalagi kalau melihat jarum suntik.
“Saya mantan tentara yang takut dokter, saya takut suntik; lebih baik disuruh terjun (payung) saja,” ujarnya.
Prabowo memang seorang penerjun bebas.
Latar belakangnya sebagai tentara elit (Kopassus) tidak diragukan lagi.
Baca: Dikabarkan Overdosis, Al Ghazali Dapat Ciuman Mesra dari Wanita ini saat Dirawat di RS
Namun tahukah Anda, Prabowo justru dilatih lagi oleh penerjun dari matra sipil.
Bukan matra TNI.
Ia adalah Kusnadi Sukarya (63).
Kusnadi, yang saat ini masih aktif melatih penerjun-penerjun dari TNI itu, mengaku kagum pada keberanian Prabowo Subianto.
“Saya kaget suatu hari dicari anggota Kostrad. Saya lupa nama anggota itu. Dia bilang pak Prabowo ingin terjun bebas. Tapi sudah 9 tahun absen. Apa bisa,”kata instruktur terjun payung senior Kusnadi Sukarya kepada tribunsumsel.com, Senin (13/8).
Baca: Menanti Anak Ketiga, Ricky Harun Hijrah?. Ini 5 Faktanya
Kusnadi, yang pernah memperkuat tim terjun payung Sumsel, segera menyanggupi.
Bersama penerjun lain Imam Asmawi dan Nandang mereka pun bergegas ke Cilodong.
Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Dan Yon 328 Kostrad.
Kusnadi dan tim pun segera menemui Prabowo.
“Mau terjun lagi Pak,”tanya Kusnadi berbasa-basi.
Baca: Iwan Fals Diomeli Followersnya Karena Prabowo-Sandiaga Menang Polling, Ini Komentarnya
“Jangan panggil Pak lah. Panggil Mas aja,”ujar Prabowo memecah ketegangan suasana.
Maklum, Prabowo adalah menantu Presiden Kedua RI Soeharto.
Setelah latihan kering (latihan pra memori mengingat gerakan dasar terjun) beberapa kali, tak lama kemudian Prabowo pun terjun.
“Saat itu belum ada hape (ponsel) jadi harus ada radio untuk mengontrol kegiatan saat di udara tapi pak Prabowo. Dia yakin semua akan aman,”kenang Kusnadi.
Baca: Prediksi, Jadwal, dan Link Streaming Indonesia vs Palestina di Asian Games 2018
Namun Prabowo sempat agak cemas karena pesawat yang membawa mereka adalah pesawat tua Dakota.
Tetapi, menurutnya “the show must go on”.
Akhirnya, Prabowo terjun dari ketinggian 10.000 kaki. Ia digandeng” oleh Kusnadi Sukarya dan Imam Asmawi.
Ikut menemaninya terjun adalah dr Boyke “Ambo” Setiawan, sahabat Prabowo.
Baca: Hukum Naik Haji dengan Pembayaran Kredit, Bagaimana Status Hajinya ? Ini Penjelasan Ulama
Terjun cara cepat yang dilakukan Prabowo disebut dengan Accelarated Free Fall.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu juga pernah menjalani terjun dengan cara ini.