Asian Games 2018
Miris, 8 Mantan Atlet Sarat Prestasi Ini Jalani Kehidupan yang Menyedihkan Usai Pensiun
Sekitar 10 tahun lalu publik dikejutkan berita kematian Rachman Kilikili, petinju legendaries tanah air yang menjuarai
Leni bekerja serabutan bahka menjadi buruh cuci.
4. Suharto.
via idntimes.com
Di era 1970 – 1980an, olahraga balap sepeda Indonesia disegani di kawasan Asia Tenggara.
Suharto adalah saksi sejarah masa kejayaan tersebut. Bersama ketiga rekannya, Suharto berhasil merebut medali emas Sea Games 1979 di Malaysia untuk nomor “Team Time Trial” jarak 100 km.
Di Sea Games 1977 ia memperoleh dua medali perak.
5. Hasan Lobubun.
via idntimes.com
Mantan petinju asal Maluku ini adalah nasional kelas bantam junior tahun 1987, ia nyaris menjadi gelandangan di Jakarta karena tak memiliki pekerjaan. Hasan menjalani kehidupan dengan menjadi pemulung.
6. Ellyas Pical.
via idntimes.com
Ellyas adalah petinju legedaris Indonesia, ia orang Indonesia pertama yang merebut titel dunia, yakni Super Flyweight IBF pada tahun 1985. Usai pensiun sebagai petinju, Ellyas pernah menjadi satpam di sebuah diskotik. Namun kini Ellyas bekerja di kantor KONI berkat bantuan mantan menteri Adhyaksa Dault.
7. Marina Segedi.
via idntimes.com
Marina menjadi atlet nasional cabang olahraga silat, ia meraih medali emas dalam ajang Sea Games 1982 di Filipina. Ia bahkan semapt menjadi sopir taksi. Namun nasibnya terbilang beruntung setelah secara tidak sengaja bertemu pegawai Kemenpora di tahun 2011. Pegawai tersebut membantunya mendapatkan tunjangan tempat tinggal dari Kemenpora.
8. Yuni Astuti.
via idntimes.com
Yuni adalah mantan pemain bulu tangkis, menjuarai PON 1986 di Jakarta dinomor ganda puteri. Yuni harus pensiun dini karena kecelakaan yang menyebabkan kaki kanannya lumpuh. Untuk menyambung hidup, ia menjadi penyanyi kafe bahkan pengamen di berbagai terminal bis di Surabaya.